Chaeyoung sudah pulang dari rumah sakit 3 hari yang lalu. Saat ini dia hanya duduk di depan tv sambil memandang istrinya yang sedang asik memakan jajanan dipinggir jalan yang dibelikan Dahyun atas suruhannya tadi.
Ingat perjanjian yang dibuat Chaeyoung dan juga Dahyun lalu?
Akibat perjanjian itu, mau tidak mau Dahyun harus menuruti segala ucapan Chaeyoung meskipun dia sangat sibuk.
Menyebalkan memang."kenapa menatapku seperti itu? Kau mau juga?" tanya Mina sambil mengarahkan makanan di tangannya pada mulut Chaeyoung.
"tidak sayang. Kau makan saja. Nanti baby kita marah kalau aku memakan makananmu" ucap Chaeyoung diselingi candaan membuat Mina tersenyum kecil.
Beberapa menit kemudian, Mina sudah terlihat selesai memakan makanannya. Dia menaruh piringnya di dapur, mencucinya sebentar lalu berjalan kembali ke arah Chaeyoung duduk.
"Sekarang saatnya ganti perban kamu. Ayo" dengan segera Mina menarik pelan Chaeyoung masuk ke kamar.
Di kamar, Mina menyuruh Chaeyoung untuk duduk di pinggir ranjang. Dia lalu mengambil kotak P3K yang dia letakkan sengaja di atas meja riasnya.
Setelah mendapatkan kotak itu, Mina ikutan duduk disamping Chaeyoung lalu menaruhnya kotak itu sebentar di sampingnya untuk membantu Chaeyoung membuka kaosnya.
Chaeyoung hanya diam menerima perlakuan Mina yang akhir-akhir ini menjadi kesukaannya. Dia suka melihat Mina yang serius mengganti perban lukanya. Wajah Mina benar-benar mampu menghipnotis dirinya agar tidak berkedip.
"kenapa suka sekali menatapku seperti itu?" tanya Mina bingung di sela-sela kesibukannya membersihkan luka tembakan Chaeyoung.
"karena kau cantik. Aku suka melihat wajahmu" jujur Chaeyoung
Mina mengangkat kepalanya menatap Chaeyoung yang baru saja mengeluarkan kata gombalan untuknya.
"berhenti menggodaku Son Chaeyoung" ujar Mina lalu kembali fokus dengan kain kasa dan juga perban di tangannya.
"aku tidak menggodamu sayang. Aku menjawabnya jujur dari hati" ucap chaeyoung
"awww..." ringis wanita berlesung pipit itu kemudian karena Mina dengan sengaja menyentuh lukanya."ahh maafkan aku Chaeng!" ujar Mina yang sadar atas ulah berlebihannya.
"aku sudah biasa" jawab Chaeyoung asal.
Mina mendengus
"oke selesai" ujar Mina senang lalu membantu Chaeyoung memakai kembali bajunya.Mina berdiri dai ranjang, menaruh kembali kotak P3K itu kembali diatas meja riasnya.
"Min?" Chaeyoung memanggilnya.
Mina menoleh
"kenapa?""kemarilah. Duduk kembali disampingku"
Kening Mina mengkerut tanda bingung. Meskipun begitu dia tetap mengikuti ucapan Chaeyoung.
"ada apa?"
"aku mohon jawab dengan jujur pertanyaanku kali ini" Chaeyoung menggenggam erat tangan Mina.
"apa ini soal ucapanku di rumah sakit lalu?"
Chaeyoung mengangguk.
Dia begitu frustasi di buat wanita didepannya sekarang ini. Karena wanita itu selalu saja mengganti topik saat Chaeyoung mau membahas perkataannya dirumah sakit waktu itu yang bersangkutan dengan hati dan perasaannya.Mina menghela napas lalu menatap manik mata Chaeyoung dalam. Tangannya terangkat untuk mengelus lembut pipi Chaeyoung.
"baiklah. Akan kukatakan. Aku..aku...aku mencintaimu Son Chaeyoung"