29. Wake Up

6.8K 533 22
                                    

Chaeyoung terus menatap orang yang sangat disayanginya yang masih terbaring diatas ranjang dengan beberapa alat yang terpasang di tubuhnya dengan pandangan nanar. Matanya bengkak akibat tangisan yang tak kunjung berhenti. Baru beberapa menit yang lalu dia berhenti menangis akibat kelelahan.

"chaeng" Sana yang barusan masuk menegur Chaeyoung.

Chaeyoung hanya menatap Sana sebentar lalu mengalihkannya lagi ke arah wanita yang terbaring di atas ranjang.
Ya!
Chaeyoung memilih Mina untuk diselamatkan.
Dia tahu, hal ini akan sangat membuat Mina terpukul saat dia bangun nanti. Dia juga terpukul. Sangat terpukul. Calon anaknya yang akan segera lahir didunia ini ternyata harus mengalami hal ini.
Tapi apa daya, Mina juga sangat penting dihidupnya. Mina adalah orang yang menemaninya di suka dukanya selama ini. Dia begitu mencintai wanita itu.

"istirahat dulu Chaeng, dari kemarin kau belum tidur" nasehat Sana sambil memeriksa kondisi Mina.

Chaeyoung menggeleng pelan
"aku ingin saat Mina terbangun, aku adalah orang yang pertama di lihatnya"

"kau harus istirahat. Mina akan semakin sedih melihatmu seperti ini" ujar Sana berdecak pinggang menatap Chaeyoung.

"tapi ak–"

"dengarkan aku Son Chaeyoung. Kau harus menyerihatkan tubuhmu. Kau mau masuk rumah sakit juga? Biar aku yang menjaga Mina. Dahyun juga akan segera datang. Dan orang tuamu dan Mina juga akan datang kan?. Istirahatlah di ruang istirahat dokter. Biar ku antar kau kesana jika kau tidak ingin pulang"

"tidak perlu. Biar aku tidur di sofa saja" jawab Chaeyoung

"ya sudah. Sekarang ambil tempatmu disofa sana!" perintah Sana

Chaeyoung mengangguk seperti seorang anak kecil yang menuruti perintah ibunya.

.
.

Dahyun masuk ke ruangan Sana akibat istrinya itu menyuruhnya untuk menemuinya dulu sebelum ke ruangan inap Mina.

"sayang?" panggil Dahyun pada wanita cantik di hadapannya yang terlihat sibuk membaca data pasien.

"kau sudah datang?"

Dahyun mengangguk lalu melangkahkan kakinya ke arah Sana. Dia mengecup kening Sana lalu tersenyum hangat.

"ayo keruangan Mina" ajak Dahyun

Sana mengangguk lalu meletakkan lembaran kertas di tangannya tadi di atas meja.
Dia menautkan tangannya pada tangan Dahyun dengan mesra.

"kau membawa yang kuminta kan?" tanya Sana saat mereka tiba didepan kamar inap Mina.

"iya sayang, aku bawa kok"

Sana tersenyum. Dia lalu membuka pintu dan masuk berlahan di ikuti Dahyun di belakangnya.

"kak Chaeyoung kemana?"

"sstt...jangan berisik. Chaeyoung lagi tidur" ujar Sana sambil menunjuk Chaeyoung yang tertidur nyenyak di atas sofa.

Dahyun meletakkan tas yang dibawanya tadi di sofa yang lainnya diruangan itu. Tangannya lalu terangkat memperbaiki selimut yang digunakan Chaeyoung.

"aku tidak tahu jika kehidupanmu ini sangat sulit ka. Aku janji jika kau menyuruh-nyuruhku lagi, aku akan langsung menurutinya tanpa harus mengeluarkan kata cacian lagi" bisik Dahyun lalu berjalan ke arah ranjang tempat Mina terbaring.

Sana disitu sangat telaten memeriksa kondisi Mina. Dia berharap sahabat yang telah menjadi keluarganya itu segera sadar. Meskipun dia juga tahu saat Mina bangun nanti dia akan sangat terpukul mendengar berita yang sangat mengejutkan.

Forced Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang