Chaeyoung terlihat sedang kesal saat ini. Dia marah-marah pada salah seorang karyawannya karena salah membuat laporan.
"dasar bodoh! Kau tidak bisa membaca? Apa yang kau berikan padaku ini? Ini sampah!!" Chaeyoung melempar laporan yang kusut ditangannya itu pada karyawannya.
"ma–maafkan saya" ucap karyawannya itu takut.
Helaan napas kasar Chaeyoung keluarkan
"Bereskan kebodohanmu ini. Lalu berikan hasil yang memuaskan padaku besok. Kau paham?""Baik Direktur. Saya paham"
Chaeyoung kembali menghela napas lalu demgan cepat meninggalkan tempat itu dan menuju ke ruangannya. Rasa pusing menjalar. Kepalanya sakit. Dia terdiam di kursi kebesarannya. Menutup mata sebentar untuk menghilangkan stresnya.
Lama dalam keheningan hingga suara pintu terbuka mengambil atensi.
"KELUAR!" ucap Chaeyoung dingin tanpa membuka matanya. Dia tidak ingin di ganggu sekarang ini.
"Chaeng~" suara lembut itu berhasil membuat matanya terbuka.
"Mina?" kagetnya
Mina tersenyum. Dia mendekat ke arah Chaeyoung yang masih terduduk itu. Memegang bahunya lembut. "kamu kenapa? Ada masalah?"
Chaeyoung bangun dari duduknya dan langsung memeluk tubuh Mina. Menenggelamkan wajahnya di cecuruk leher istrinya itu sedalam yang Ia bisa
"jangan buat aku takut gini chae~ kamu kenapa, hm?"
Gelengan diberikan Chaeyoung sebagai jawaban pembuka "Aku tidak apa-apa. Kenapa kesini?"
Mina mengelus kepala gadis berlesung piput itu. "aku mau makan siang bareng kamu" jawabnya
Jarak tubuh Chaeyoung regangkan, tapi tak ada niatan melepaskan tangannya yang melingkar sempurna di pinggang sang istri.
"Baiklah. Ayo kita makan" ucap si gadis Son kemudian. Yang kini terlihat melepas lingkaran tangannya dan terlihat menyatukan jemarinya dengan milik Mina.
Tarikan lembut Chaeyoung berikan tapi Mina memilih diam ditempatnya.
"ada apa?" Chaeyoung bingung
"aku ingin tau, ada yang bisa kulakukan untukmu agar kau tersenyum kembali? Aku nggak suka lihat kamu kayak gini" jawab Mina
Chaeyoung tersenyum. Bukan senyum palsu. Dia hanya merasa gemas melihat tingkah istrinya itu.
"Dengan adanya kamu disini, sudah cukup buat aku senyum lagi" ucap Chaeyoung sembari mengelus lembut pipi Mina membuat sang pemilik pipi tersenyum.
"Berjanjilah untuk tidak pernah menampilkan ekspresi wajah seperti tadi padaku. Aku takut~"
Chaeyoung mengangguk masih dengan senyuman "Iya aku janji. Jadi, ayo cari makan. Kamu harus kembali ke rumah sakit lagikan?"
Mina mengangguk
"iya. Aku ada jadwal operasi nanti" ucap Mina sambil melihat jam tangannya
"astaga..tinggal 20 menit lagi. Ayo chaeng" Mina langsung menarik Chaeyoung keluar membuat si gadis Son hanya bisa menahan tawanya.