13. Sick (3)

8.2K 621 32
                                    

3 hari sepertinya sudah cukup untuk Mina beristirahat. Demamnya sudah turun, dia juga sudah bisa banyak bergerak tanpa harus merasakan sakit di kepalanya lagi.

"yakin mau pulang?" Chaeyoung terus bertanya kala mendengar rencana Mina.

Yang di tanya mengangguk pelan
"iya, kita pulang aja yaa chae~ aku nggak mau ngerepotin mama terus. Aku juga udah ngerasa baikan. Ya..ya?" rayunya

Chaeyoung melemparkan pandangannya ke arah lain. Entah kenapa melihat wajah Mina memohon seperti itu membuat jantungnya bekerja tidak normal lagi.

"kau tidak setuju? Kenapa menatap ke arah lain? Chaeng~" Mina menarik-narik tangannya manja.

"A..Aku setuju kok. Ya udah, aku mau bilang sama mama-papa dulu. Jangan beranjak dari ranjang. Barang-barang biar nanti aku yang atur" pesan Chaeyoung. "Paham?"

Mina mengangguk hingga Chaeyoung akhirnya berlahan turun dari ranjang. Ia keluar kamar bermaksud mencari orang tuanya, dan mendapati mereka sedang duduk di meja makan menikmati makan pagi mereka.

Dan Dahyun? Entahlah dia di mana. Mungkin sudah kembali ke kamarnya lagi dan melanjutkan mimpi indahnya setelah mengantarkan makanan untuk Chaeyoung dan Mina tadi.

"chaeng, kenapa keluar kamar? Masih lapar? Nanti Dahyun yang bawakan makananmu ke kamar. Sana balik! Jangan ninggalin Mina" ucap Ny.Son kala melihat sosok sang puteri.

Chaeyoung tak menggubris. Ia malah mengambil tempatnya di meja makan. Menatap orang tuanya bergantian "Aku hanya mau bilang sesuatu" ucapnya kemudian.

"ada apa?" tanya sang ayah penasaran.

"Gini, aku dan Mina rencananya udah mau balik hari ini"

"Apa?" sang ibunda terkejut "Tidak. Mama nggak setuju. Mina masih sakit gitu. Kalian tetap disini!"

"Tapi Ma, ini kemauan Mina. Dia juga ngerasa nggak enak ngerepotin mama sama papa terus"

"Nggak ada yang direpotin disini Chae"

"um.. tapi Ma, demam Mina juga udah turun, sakit kepalanya juga udah hilang. Percaya aja sama aku, nanti aku yang jagain dia 24/7 jam" Chaeyoung masih memohon

"udahlah, biar aja mereka pulang kerumah mereka sayang. Percayakan saja semua sama Chaeyoung!" suara Tn.Son terdengar. Dia mencoba memberi pengertian pada istrinya.

Beberapa detik dalam kehenimgan hingga hembusan nafas keluar dari Ny.Son. "ya udah, mama bolehin. Tapi awas aja kalau sakitnya tambah parah. Mama bakal buat perhitungan sama kamu"

Senyum Chaeyoung mengembang. Ia bangun dari duduknya dan segera memeluk ibunya itu bahkan tak lupa memberinya kecupan di pipi. "Ny.Son memanglah yang terbaik" Chaeyoung menggoda dengan kekehan kecilnya

"Kalau begitu, aku akan kembali ke kamar dulu" ujar Chaeyoung kemudian lalu beranjak pergi dari ruangan itu setelah memberikan sang ayah kecupan singkat juga.

"Bagaimana chae?" Mina langsung melontarkan pertanyaan ketika melihat Chaeyoung masuk ke kamar.

Chaeyoung duduk di samping sang istri yang bersandar di sandaran ranjang itu.Matanya lekat menatap wajah cantik Mina. Senyumnya mengembang "mama sama papa udah ijinin kita"

"Benarkah?" Mina terkejut sekaligus senang. Memanglah seharusnya ini Ia lakukan lebih cepat. Dia terlalu banyak menyusahkan mertuanya itu.

Chaeyoung mengangguk. Ia tersenyum melihat betapa bahagianya istrinya.
"Ya udah, aku atur barang-barang dulu. Siang nanti baru kita berangkat. Masih ada waktu beberapa jam buat kamu istirahat"

Forced Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang