Chaeyoung baru saja keluar kamar mandi. Rambut basah, abs yang terpampang dan tubuh yang masih sedikit basah itu membuat siapa saja akan langsung mimisan melihat keindahan itu.
Kalau saja Mina melihatnya, mungkin dia akan mendorong Chaeyoung ke atas ranjang dan menikmati tubuh suaminya itu. Maklum saja, selama masa kehamilannya ini, Mina semakin agresif pada Chaeyoung dan terus saja memulai adegan panas mereka.
Tapi sayangnya, Mina sudah dari tadi pergi bekerja.Ya...meskipun harus kena omelan Chaeyoung sebelum dia pergi tadi.
Sifat Chaeyoung yang protektif itu membuat Mina sedikit kewalahan. Chaeyoung selalu melarangnya melakukan ini itu. Termasuk pergi bekerja. Apalagi dengan perut Mina yang sudah beranjak 7 bulan."aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu dan juga anak kita"
Begitulah jawaban Chaeyoung jika Mina tidak mau mendengarkan.
Dan sialnya, kalimat itu tidak mempan lagi pada Mina. Karena buktinya dia berhasil mendapati ijin dari Chaeyoung untuk pergi bekerja.Chaeyoung mulai memakai baju yang telah disiapkan Mina sebelum dia pergi tadi. Hari ini, Chaeyoung memang berangkat kesiangan karena jadwalnya tidak padat dan tidak ada urusan penting juga.
Chaeyoung menoleh ke arah ranjang akibat mendengar deringan telephonenya.
Hallo?
Jawab Chaeyoung setelah berhasil mendapatkan handphonenya itu di balik bantal.Kau di mana?
Masih dirumah. Kenapa?
Cepat ke kantor.
Aku memang sudah akan kesana. Kenapa kau terdengar panik jihyo?
Bagaimana tidak panik jika ada Tzuyu di sini?
Chaeyoung tertawa
Memangnya kenapa dengannya? Kau gugup.Sialan kau! Aku merasa canggung jika bertemu dengannya.
Apa karena penolakannmu itu?
Berhenti membahasku. Cepat kesini. Dia ingin mengatakan hal yang penting denganmu!
Tapi...
Pip!
Jihyo mematikannya sepihak"dasar aneh" ujar Chaeyoung
.
.
Chaeyoung baru saja tiba di lantai tempat ruangan kantornya."kenapa kau disini?" tanya Chaeyoung heran pada Jihyo.
"ini mejaku direktur Son. Aku sedang bekerja sekarang"
"lalu mana Tzuyu?"
"di dalam ruanganmu"
"kenapa tidak kau temani?"
"aku tidak bisa berbicara dengannya sekarang!"
"memangnya kenapa? Kau tidak merasa enak atas penolakanmu itu?"
"tentu saja. Dia terlalu cepat mengutarakan perasaannya. Ah sudahlah! Cepat masuk dan temui dia!"
"baiklah Park Jihyo. Akan ku katakan padanya agar mengutarakan perasaannya lagi nanti saat kau siap!"
"hentikan bodoh! Pergi sana!"
"kau sekretaris yang berani juga!"
"bodo amat. Hush" Jihyo mengusir Chaeyoung dari hadapannya.
Chaeyoung akhirnya pergi memasuki ruangannya dengan kekehan kecil karena puas menggoda Jihyo.
"kenapa kau?" tegur Tzuyu heran
"ah tidak apa-apa. Tumben datang kekantorku. Ada apa?" Chaeyoung mendudukan pantatnya di sofa berhadapan dengan Tzuyu.
"aku ingin mengatakan hal buruk!"