11

5.1K 197 2
                                    

Devaza mendatangi kamar Liza

"Sayang" ucap Devaza.

"Hemm ada apa?" Tanya Liza yang masih disibukkan dengan berkas-berkasnya.

"kau ini mulai sibuk dengan pekerjaanmu. Letakkan itu dan dengarkan aku" Devaza meletakkan berkas Liza dimeja dan menggengam tangannya.

"Aku ingin mengajakmu ke seseuatu tempat" bisik Devaza.

"Tidak bisa sayang aku harus mempelajari kasus klien ku lain kali aja yah" ucap Liza.

"Aku tidak mau. kalo aku maunya sekarang yah harus sekarang. Aku tidak mau mendengar penolakanmu ayo ikut aku" ujar Devaza.

"Ok baiklah sayang aku tidak bisa menolak kekasih ku yang manja ini" ledek Liza dengan mencubit kedua pipi Devaza.

Mereka menuju ke sebuah taman yang sudah disiapkan Devaza hanya untuk ratunya.

Mereka memasuki taman tersebut jalannya beralaskan karper merah yang membentang sepanjang jalan dan lampu-lampu warna warni disekitar taman menambah kesan romantis. Dipertengah jalan bunga bertaburan dari atas mengguyur tubuh Liza.

Liza menikmatinya sambil memutar mutar badannya membiarkan bunga-bunga itu berguguran kebawah. Devaza menghampiri Liza dengan sebucket bunga mawar dan bertekuk lutut dihadapan Liza.

"Liza dari dalam hati kecilku aku sangat sangat mencintaimu. Maukah kau menjadi ratuku menemani hidupku dan merawat anak-anak kita kelak? Will You Marry Me Liza Lauxhemy?" Ucap Devaza serius.

Liza tak kuat menahan air mata kebahagiannya, dengan senang hati ia menerima lamarannya tanpa dia sadari resiko apa yang akan diterimanya nanti.

"Tentu saja tuan Hildemaro. Yes I want to be your queen" ujar Liza.

Devaza memberikan bunga itu pada Liza dan mencium punggung tangan Liza. Lalu ia mengeluarkan kotak kecil dari dalam saku celananya dan memasangkan sebuah cincin berlian di jari manisnya.

"thank you very much, I will not disappoint you and I will take care of your trust, baby." Ucap Devaza lantang.

Devaza kembali mengajak Liza menuju tempat dimana ia telah menyiapkan surprise spesial untuk Liza.

Mereka menuju kesebuah danau dan ditengahnya terdapat seperti saung. Disana para pemain musik telah disediakan oleh Devaza dan ia menghias tempat itu dengan berbagai ornamen-ornamen cantik.

Saat mereka memasuki tempat itu musik mulai mengalun lalu Devaza mengajak Liza berdansa mengikuti alunan musik. Tarian dansa yang dibawakannya sangatlah indah .

Liza merasa bahagia hidupnya merasa sempurna semenjak kehadirannya dalam hidup Liza.

Mereka kembali ke mansion. Didalam keluarga Devaza menunggu mereka. Ternyata ini adalah rencana Ersya untuk memaksa Devaza segera melamar Liza. Wanita paruh baya itu benar-benar menginginkan Liza sebagai menantunya.

Saa mereka menuju ruang tamu. Pertanyaan-pertanyaan mulai dilontarkan oleh Gion dan Ersya. Sedangkan Ezra hanya diam saja.

Devaza menceritakan semuanya mendengar cerita Devaza membuat Ersya bahagia. Ersya akan menetap di Milan sampai Devaza dan Liza naik ke altar pernikahan mengikat janji suci seumur sehidup. Gion pun merasa tak keberatan urusan pekerjaannya di New York telah diserahkan kepada adiknya dan orang kepercayaan Gion.

Dua bulan kemudian.....

Ersya dan Gion sedang sibuk membaca majalah yang berisikan pakaian pernikahan.

Devaza datang kekamar Ezra.

"Ezra" ucap Devaza lembut.

"Iya kak ada yang kau butuhkan?" Tanya Ezra.

I the Owner of You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang