Seseorang ada yang menabrak tubuhnya.
"Eh.. sorry saya tidak melihatmu tadi, ini tas mu" ucapnya, orang itu menutupi tubuh Carissa sehingga Devaza tak bisa melihatnya.
"No problem lain kali hati-hati yah" balas Carissa.
"Eh Dev? Bagaimana nanti malam kau datang dengan calon istrimu datang kerumahku akan ku kenalkan kalian pada istriku" tanya Nicko.
"Yasudah nanti malam aku akan datang, aku pergi dulu"
Devaza pergi meninggalkan restoran itu.
"Nic siapa pria itu?"
"Dia teman bisnisku dulu, aku mengundangnya dan calon istrinya untuk makan malam bersama di mansion, kau tak masalahkan?"
"Tidak masalah mereka temanmu kan? berarti temanku juga"
Mereka menuju meja nomor 24 disana ia memesan beberapa menu. Setelah itu mereka berjalan-jalan sebentar. Bayangan bayangan mulai kembali berputar di kepalanya Carissa menahannya ia tidak ingin membuat Nicko cemas.
Hari menjelang sore mereka kembali ke mansion di dapur Carissa dibantu beberapa pelayan menyiapkan makan malam karena malam ini Devaza akan datang ke mansion Nicko.
Disisi lain Devaza menghubungi Diandra untuk pergi menemaninya.
"Hallo bersiaplah jam tujuh aku akan menjemputmu" ucap Devaza lalu mutuskan sepihak sambungan telepon.
"Dia selalu saja begini" desah Diandra.
Devaza sudah rapih dengan setelan formalnya lalu ia pergi menjemput Diandra. Setelah sampai di mansionnya tanpa banyak bicara langsung menyuruhnya masuk ke dalam mobil sport putih.
Masakannya telah selesai semua ia membersihkan diri, Carissa mengenakan gaun seatas lutut berwarna tosca, dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, rambutnya ia kuncir sehingga memperlihatkan leher putihnya yang jenjang.
Tak lama kemudian mobil Devaza memasuki pelataran masion disana sudah ada Alger yang menyambutnya.
"Selamat datang tuan dan ny Hildemaro, tuan dan ny Anederea sudah menunggu anda didalam" ucapnya ramah.
"Terimakasih Alger" balas Devaza. mereka melangkahkan kakinya menuju ruang utama. Nicko duduk di single sofa sembari memainkan ponselnya.
"Ekhem" ucap Devaza.
Nicko langsung mendongak lalu tersenyum "Dev ayo silahkan duduk" kata Nicko.
"Kekasihmu cantik sekali Dev, kau beruntung memilikinya" puji Nicko.
Beruntung?! Aku merasa muak dengannya. Batin Devaza.
Keluarlah Carissa dari kamarnya ia menuruni tangga dengan santai, ia tersenyum kepada Nicko yang menatapnya.
Nicko berdiri lalu berjalan menghampiri Carissa tangannya langsung menggenggam tangan kanan Carissa.
"Dev ini dia ratuku Carissa Anederea."
Devaza langsung menoleh ke arah suara tersebut. Seketika ia berdiri lidahnya kelu matanya berkaca-kaca.
"Liza!!" Gumannya pelan.Diandra terus menatap Carissa "perempuan ini mirip sekali dengan di foto itu" Diandra membatin.
Mereka berjalan mendekati Devaza dan Diandra.
"Hallo Carissa Anederea" ucapnya sembari mengukurkan tangan kananya Diandra pun langsung membalas uluran tangannya.
"Diandra Geraldo calon istri Devaza Hildemaro" balasnya.
Devaza masih mematung pandangannya hanya terfokus pada Carissa.
"Dev" ucap Diandra yang menyenggol lengannya.
Devaza langsung mengerjap "ehh.. Devaza" katanya memperkenalkan diri.
"Yasudah ayo kita makan istri ku telah menyiapkan berbagai makanan untuk kalian"
Mereka semua berjalan kemeja makan. Mata Devaza tak lepas dari Carissa yang terus tersenyum kepada Nicko. Tangan Nicko yang melingkar dipinggang Carissa membuat Devaza terbakar api cemburu.
Carissa duduk berhadapan depan Devaza. Diandra tau bila Devaza terus memperhatikan istri Nicko.
"Istrimu cantik" puji Devaza.
"Itu sudah pasti. Bahkan kecantikannya melebihi bidadari" balas Nicko sambil merengkuh bahu istrinya dan mengecup kening Carissa. Carissa pun membalasnya dengan mencium pipi kanan pria yang menjadi suaminya.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan pembicaraan diruang tamu.
"Sudah berapa lama tuan Nicko menikah?" Tanya Diandra.
Nicko tampak berfikir "kurang lebih sekitar dua tahun. Kami menikah di Belgia. Benarkan sayang?" Nicko menoleh pada istinya yang langsung dianggukan Carissa.
"Aku harap kalian bisa menghadiri pernikahan kami lusa." Ucap Diandra.
"Kami tidak yakin bisa menghadiri pernikahan kalian karena kami harus secepatnya kembali ke Belgia. Banyak pekerjaan yang harus Nicko kerjakan disana" kata Carissa.
Nicko menyadari jika Devaza terus memperhatikan secara diam-diam kearah Carissa.
Devaza menatap Carissa sendu "Mengapa ia tak mengenaliku? Kita seperti orang asing yang baru saja saling bertemu." Devaza membatin.
"Tapi kali ini aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi. Aku akan pastikan kau kembali berada dalam dekapanku Liza Lauxhemy. Membawamu kembali kehidupku. " batin Devaza sambil menunjukkan senyum liciknya.
"Wajah istrimu mengingatkanku kepada seseorang yang sangat kucintai dan bahkan sampai sekarang aku tidak bisa melupakan sosoknya" ujar Devaza kepada Nicko.
"Siapa? Mantan kekasihmu?" Tanya Nicko.
"Nope. Dia perempuan yang akan menjadi istriku jika saja kecelakaan sekitar tujuh bulan yang lalu tidak merenggut nyawanya" tukasnya.
Nicko sempat terkejut dengan penuturan Devaza ia bedehem untuk menyembunyikan rasa terkejutannya. Kejadian yang mirip. Pikir Nicko.
"Nic terimakasih atas undangan makan malamnya. Kami harus segera pergi" ucap Devaza sambil berdiri.
Nicko mengangguk. Baru beberapa langkah Devaza berhenti menatap Carissa kemudian beralih menatap Nicko.
"Jaga istrimu baik-baik. Dia seperti berlian jika kau lengah maka berlian itu akan dengan mudah dicuri." Ucap Devaza sambil menepuk pundak Nicko. Kemudian melanjutkan langkahnya.
Firasatku tidak enak. Batin Nicko yang menatap kepergian pasangan sejoli itu.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I the Owner of You [SUDAH TERBIT]
General Fiction| SUDAH TERBIT -- TERSEDIA JUGA VERSI E-BOOK | Open PO di mulai tanggal 22 Januari 2020 Devaza Hildemaro (24 th) pemilik perusahaan property terbesar di Eropa. Wajah tampan, sikap yang dingin melekat pada dirinya. Namun dibalik pemilik perusahaan di...