06

8.1K 311 1
                                    

Devaza membuka atas mobilnya supaya terbuka dan Liza berdiri merentangkan tangannya dan berteriak meluapkan semua kesedihannya.

Kemudian ia duduk lagi dan menatap Devaza dengam tersenyum. Devaza memakai kacamata hitam yang semakin menunjukkan ketampanannya setelah puas jalan-jalan Devaza melajukan mobilnya menuju restaurant mengajak gadisnya makan bersamanya.

Saat mereka memasuki restaurant Devaza masih memagang erat pergelangan tangan Liza dan para pengunjung restaurant terkejut atas kedatangam trillionaire terkenal dari Italia mereka terlihat cocok sebagai pasangan serasi itulah pikiran yang ada pada para pengunjung. Banyak pengunjung wanita merasa patah hati melihat Devaza menggandeng seorang wanita dengan posesifnya.

Ia menarik bangku untuk Liza duduk lalu mereka memesan makanan. Setelah selesai ia kembali melanjutkan perjalanannya ke Tower Bridge.

"Ayo kita lanjutkan perjalanannya"

"Kau ingin membawa ku kemana lagi apa belum cukup kau mengajakku jalan-jalan keliling London" Liza berusaha berdiri namun kaknya terasa perih.

"Auww" lirih Liza sambil melihat telapak kakinya. Oh tidak telapak kaki Liza terluka akibat ia berlari cukup jauh.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Devaza sedikit khawatir.

"Telapak kaki ku memerah akibat berlari tadi. Itu semua karena kau" desah Liza.

"Ok baiklah sebagai permintaan maaf aku akan menggendongmu sampai nanti aku mengantarkan mu pulang. Tidak ada tapi" tegas Devaza.

Devaza langsung membopong Tubuh Liza menuju mobil.  Liza merasakan ketulusan dalam perlakuan yang Devaza lakukan hari ini.

Ia melajukan mobilnya menuju Tower Bridge, jembatan yang menjadi salah satu icon dan landmark dari kota London. Jembatan ini berdiri diatas sungai Thames, waktu malam hari jembatan ini akan terlihat cantik dengan kilauan lampu yang menghiasinya kebahagaian Liza semakin bertambah keinginannya untuk menginjakkan kaki disana terwujud dan Devaza yang mewujudkannya.

Ia kembali menggendong tubuh Liza dibelakang dan membawanya ke Jembatan mereka merasakan keindahan dan kesejukan disana. Sungguh hari ini Devaza bersikap sangat romantis.

Setelah puas mereka kembali kemobil dan menggendong Liza. Awalnya ia menolak tetapi Devaza terus memaksanya.

"Apa kau tidak lelah menggendongku terus. Cepat turunkan aku biar aku jalan sendiri." Ucap Liza.

"Tidak lagi pula aku sanggup menggendongmu keliling dunia" ujat Devaza. "Sudah lah diam aku akan mengantarmu pulang.

Liza pasrah dan mengeratkan pegangannya kedepan leher Devaza karena ia membawanya berlari Liza takut nanti terjatuh.

Devaza melajukan mobilnya menuju mansion. Liza merasa heran mengapa Devaza bisa mengetahui mansionnya sedangkan ia tak pernah memberitahunya ia pun perfikir bahwa Devaza melacak semua tentang Liza. Toh dia juga tau nomor ponsel yang dimiliki Liza.

"Dev"

"Iya apa kau ingin mengatakan sesuatu" tanya Devaza yang masih fokus menyetir.

"Terimakasih untuk hari ini. Aku takkan melupakan hari kebahagianku ini bersama mu" ucap Liza yang melingkarkan tangan kelengan Devaza dan menyandarkan kepalanya di bahunya.

Devaza mencium kepala Liza lalu fokus menyetir lagi. Setibanya di Mansion keluarga Lauxhemy. Devaza kembali menggendong gadisnya dan memencet bell.

Gavin membukakan pintunya karena Tn dan Ny Lauxhemy sedang keluar menghadiri acara. Saat pintu terbuka Devaza langsung masuk dan mendudukkan nya di sofa.

I the Owner of You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang