34

4.4K 174 1
                                    

"Ingatannya memang belum kembali tuan" sarkas sang dokter.

Devaza menggeleng tak percaya "dokter pasti salah kan? Coba periksa lagi dok saya ingin ingatannya kembali"

"Maaf tuan mengembalian ingatan tidak bisa disembuhkan dengan obat, penderita sendiri yang harus berusaha untuk mengingatnya. Mungkin ingatan masa lalunya  takkan pernah kembali" jelas sang dokter.

Ersya tak kuat menahan air matanya ia menghapiri Carissa dan meluknya. Ia ingin membalasnya tapi ia urungkan Carissa harus kokoh pada rencananya.

"Nak apa kau sedikit saja tak mengingat kami? Aku Ersya dan ini Gion. Cobalah mengingatnya, mamah mohon"

"Maaf nyonya saya tidak mengingat kalian semua, saya mohon kalian semua pergilah dari hidupku. Aku sudah bahagia dengan hidup baruku bersama suamiku, aku tak ingin mengingat masa laluku lagi" ujar Carissa ia menyatukan kedua tangannya.

Ersya menggenggam tangan Carissa "baiklah jika itu keputusan mu mamah akan berusaha ikhlas, harapan mamah menjadikan menantu hanya lah sebuah mimpi indah tapi tak bisa terwujud"

Ersya tak kuat, Gion membawa istrinya keluar ruangan.

"Dev kau sudah mendengarnya bukan? Jadi tolong jangan ganggu kehidupan kami lagi, kami sudah bahagia dan jangan hancurkan kebahagian kami" ujar Nicko.

"Sekarang kau sudah punya Diandra perempuan yang sangat mencintaimu, belajarlah melupakan Liza mu itu dan balas lah cinta dari Dianda. Besok kalian akan menikah. Keluarga Anederea mengucapkan selamat atas pernikahanmu"

"Maaf jika besok kami tidak bisa menghadiri pernikahan kalian, malam ini kami akan kembali ke Brussel" ujar Nicko.

Devaza keluar ruangan dengan tubuh yang lunglai pikirannya kosong.

Ia terduduk dilantai "argghh" teriaknya frustasi dia mengacak-acak rambutnya dan menghantamkan tangannya kelantai hingga mengeluarkan darah.

Melihat putranya seperti orang kehilangan akal, Ersya menghampirinya. Ia mensejajarkan posisi dengan bertekuk lutut  agar sama dengan Devaza.

Devaza langsung memeluk sang ibu "mah, apa ini karma yang harus kuterima sebagai balasan dari perbuatan Devaza dulu. Tapi kenapa harus Liza yang menjadi balasannya"

"Mamah ngerti sayang. Sekarang kau harus belajar ikhlas melupakan Liza. Ia sudah mempunyai hidup baru, dan kau juga harus memulai hidup barumu bersama Diandra"

Gion menyuruh putranya berdiri dan membawanya pulang. Sebelum pergi Devaza menengok kebelakang hatinya sakit ketika melihat Liza berpelukan dengan mesra dengan Nicko didalam ruangan.

"Sudah sebaiknya kita pulang" ujar Gion.

Disisi lain Carissa menceritakan semua rencananya pada Nicko dan Nicko juga sudah tau jika ingatannya sudah kembali.

Disatu sisi aku merasa bahagia Carissa tak pergi meninggalkanku tapi disisi lain hati nya pasti hancur ketika harus merelakan orang yang begitu ia cintai menikah dengan perempuan lain. Oh ya Tuhan apa yang harus kulakukan. Batin Nicko.

"Sudah jangan menagis lagi, mungkin ini yang terbaik untuk kalian. Ayo kita pulang"

Carissa berbaring diranjang kamarnya. Salahkan keputusan yang diambil Carissa.

"Carissa ayo makan dulu dari tadi kau belum makan kan? Ini udah malam" kata Nicko.

"Aku tidak lapar Nic"

"Kalau tak yakin dengan keputusan mu lebih baik kau ubah sebelum semuanya terlambat"

"Aku tak akan mengubah keputusan yang telah aku ambil. Aku akan berusaha melupakan Devaza walaupun aku masih sangat mencintainya, aku ingin melihat nya bahagia tanpa diriku"

I the Owner of You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang