Bag 2

4.2K 312 2
                                    

  Selama Yoongi berkerja di perusahaan yang dibentuk oleh Jimin dan Taehyung baru kali ini ia melihat raut wajah Jungkook yang tengah bimbang, entah Namja imut itu sedang bimbang mengenai apa(?)

Sambil mengetik, mata Yoongi selalu tertuju kepada Jungkook yang berulang kali menghela nafas kasar. Membuat Yoongi menjadi sedikit khawatir entah mengapa Jungkook gusar seperti itu.

"Kook, kau kenapa? Aku perhatikan kau sangat gusar?" Yoongi menghentikan perkerjaannya sementara.

"Yoon, Tae memintaku untuk berhenti berkerja, aku tidak mau.." jelasnya.

Jelas saja Taehyung meminta Jungkook untuk berhenti berkerja karena ia sudah resmi menyandang menjadi istri CEO I. Lagi pula Jungkook tidak berkerja pun kehidupannya sudah dijamin oleh Taehyung.

"Taehyung perhatian denganmu dan tidak mau istrinya kelelahan, jadi ikuti saja perintah suamimu jangan suka membantahnya.."

Jungkook mengangguk. Yoongi memang bisa diandalkan untuk mencari solusi masalahnya.

"Jadi kau kapan?"

Pertanyaan Jungkoo seketika membuat Yoongi menjadi ambigu.

"Kapan apanya?" tanya balik Yoongi.

"Menyusul sepertiku dan Taehyung, Jimin sepertinya sudah lama menginginkannya.."

Seketika Yoongi terdiam. Ucapan Jungkook seperti sebuah desakan lagi untuknya, kemarin Seokjin dan sekarang Namja imut itu. Yoongi hanya membalasnya dengan senyuman saja, sampai kapan pun Yoongi tidak siap untuk menikah.

"Kook aku ketoilet dulu,"

Yoongi pun bangkit dari kursinya dan berjalan kearah toilet yang melewati ruangan kekasihnya. Ia melihat dari kaca luar, Jimin sedang sibuk membaca berkas tentang sebuah rencana perusahaan cabangnya yang akan didirikan di Jepang yang akan di pimpin oleh Namjoon. Jadi akhir-akhir ini Jimin sangat sibuk sekali dan sulit sekali meluangkan waktunya untuk jalan-jalan berdua.

Namun Yoongi membatalkan niatnya untuk menuju ke toilet, langkahnya membawa masuk kedalam dan duduk disofa ruangan Jimin dengan tenang. Keberadaannya membuat Jimin menghentikan pekerjaannya sementara dan melangkah mendekati kekasihnya.

"Kau kenapa sayang, kau kelelahan?" tangan Jimin merapihkan helaian-helaian surai hitam Yoongi. Ia jadi merindukan jalan-jalan bersama kekasih cantiknya itu.

"Tidak kok, kau pasti lebih lelah dariku,"

Jimin pun merubah posisinya menjadi tertidur beralaskan paha Yoongi. Ia lelah sekali mengurus project besar itu bersama dengan Taehyung dan Namjoon sehingga ia sering melewati makan malamnya hanya untuk lembur.

"Ya sangat lelah sekali, project ini delapan pulih lima persen hampir selesai," Kini giliran tangan Yoongi yang membelai lembut surai Jimin, "jika project ini selesai, kita akan menuju ke jepang untuk meresmikan perusahaan Namjoon sekaligus jalan-jalan disana.."

"Tapi aku banyak perkerjaan Jim, aku butuh lembur dulu agar mendapatkan libur panjang.."

"Kau tenang saja aku--" sebelum ucapan Jimin selesai, Yoongi lebih dahulu memotongnya, "aku tidak mau memanfaatkan situasi Jim, mau dibilang apa nanti, aku hanya memanfaatkanmu mentang-mentang aku kekasihmu.."

"Yoon bukan gitu,"

"Kau saja bersama Tae dan Jungkook, sementara aku berkerja disini. Lagi juga kau tidak lama juga," jelas Yoongi.

Jimin hanya bisa menghela nafas dalam, kekasihnya itu sangat susah sekali diajak bersenang-senang pasti Yoongi hanya memikirkan perkerjaannya saja.

Destiny • MinYoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang