Bag 12

2.3K 206 4
                                    

  Yoongi benar-benar kembali keruang kerjanya dan memasukan barangnya ke dalam tas untuk pulang kerumah. Entah Moodnya sangat hancur sekali karena ulah dari mantan kekasihnya.

Ciuman itu sama saja membuat Yoongi susah untuk melupakan Park Jimin padahal sudah tiga bulan ia mencoba untuk terlepas dari bayang-bayang mantan kekasihnya.

Jungkook dan Taehyung baru saja keluar dari ruangan milik Jimin melihat Yoongi yang tengah merapihkan barang-barang kerjanya. Namja bergigi kelinci itu pun seraya mendekati Yoongi.

"Yoon, k-kau sakit?" tanyanya dengan hati-hati.

Yoongi mengangguk sambil merapihkan barang-barangnya, "perutku sangat mual dan cepat lelah akhir-akhir ini, mencium buah melon saja membuatku tidak suka,"

Sikap Yoongi ke Jungkook sangat berbanding balik ke Jimin. Ia boleh saja emosi, namun jika berhadapan dengan Jungkook emosinya seketika hilang digantikan oleh curhatan-curhatan manjha. Biasalah uke~

"Mau aku temani ke dokter?" tawar Jungkook.

Yoongi menggelengkan kepalanya. Lebih baik ia berbaring di tempat tidur dari pada harus ke rumah sakit, lagi pula hanya lemas dan mual mungkin ia hanya masuk angin saja.

"Aku istirahat saja dirumah," jelasnya.

Jimin pun berjalan melewati mereka dan langsung masuk keruangannya tanpa berucap namun yang membuat Taehyung curiga pipi kanan Jimin yang memerah.

"Sayang," Taehyung pun berjalan mendekati Jungkook, "biar aku antar pulang ya," bujuknya.

"Tidak usah, aku bareng Yoongi saja," tolak Jungkook, "kau tetap berkerja disini!" perintahnya.

"Yoon, kerumahku dulu yuk!" ajak Jungkook.

"Yoongi sedang sakit, aku menyuruhnya pulang bukan kerumahmu!" Jimin menyembulkan kepalanya dari belakang pintu.

"Ish, mengapa hari ini menyebalkan sekali,"  rengek Jungkook matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Sayang," Taehyung mengelus dada belakang istrinya agar tidak menangis, "yoongi sedang sakit, nanti saja ajak kerumah saat dia sembuh,"

"Gak mau.. Hiks.. Yasudah aku saja yang kerumah Yoongi, sekaligus bertemu eommanya.." jelas Jungkook.

Namun Taehyung menggelengkan kepalanya. Lebih baik istrinya beristirahat saja dirumah karena kehamilannya yang rentan sangat cepat sekali lelah.

"Nanti kau kelelahan, kasihan bayi diperutmu," bujuk Taehyung agar Jungkook lebih baik pulang kerumah dari pada ke rumah Yoongi.

Jungkook menggelengkan kepalanya sambil menangis, "tidak mau, pokoknya mau kerumah Yoongi. Kalau tidak dibolehkan yasudah, aku akan tetap ikut Yoongi,"

"Nanti-nanti saja Kook, kau juga perlu istirahat," Yoongi pun turut ikut membujuk Jungkook agar mau mendengarkan ucapan Taehyung.

"Kau menolakku juga," Jungkook mengusap pipinya yang sudah berlinang air mata, "kalau kalian menolakku, aku akan ikut ke apartemen Jimin,"

TUKS!!

Taehyung membulatkan matanya lantaran kaget mendengar ucapan Jungkook yang ingin ke apartemen Jimin. Sedangkan Jimin yang masih setia menyembulkan kepalanya dibelakang pintu nampak biasa-biasa saja. Ia mengerti kok, kehamilan muda kadang suka menginginkan hal aneh.

"Lihat, Jimin saja tidak menolak," tunjuk Jungkook pada Jimin.

"Jimin diam artinya, menolak."

"Tidak Tae, Jimin diam artinya, iya."

Yoongi dibuat pusing dengan perdebatan suami dan istri itu. Menunggu perdebatan mereka membuat buang-buang waktu Yoongi saja.

Destiny • MinYoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang