Lanjut guys 💜Jimin berserta Yoongi tiba dibandara Jepang bersama Namjoon dan Taehyung family. Tidak hanya mereka, Hye Soo dan Minjae-- sekertaris Taehyung juga ikut untuk peresmiaan cabang di Jepang.
"Apa kau lelah?" Jimin berjalan sambil merangkul kekasihnya yang sedari tadi memasang wajah bosan.
"Sangat lelah, aku ingin cepat sampai di hotel dan berbaring diranjang,"
"Bersamaku?"
Bukan menjawab Yoongi melainkan melayangkan pukulan pada kepala Jimin sehingga Namja bermata sipit itu meringis kesakitan.
"Mengapa aku dipukul?"
"Kau mesum sekali park!"
"Kan aku hanya mesum kepadamu," goda Jimin membuat wajah putih Yoongi memerah.
Seokjin yang berjalan disamping kedua pasangan itu langsung menutup telinga putranya karena Namjin belum pantas mendengar ucapan kedua pasangan mesum itu.
"Namjin, sebaiknya mama tutup dulu telingamu," Namjin hanya diam dengan pandangan lurus kedepan.
"Biarkan saja mendengar, Namjin harus belajar dari usia dini," sahut Jimin dibarengi oleh tawaannya sedangkan Yoongi hanya tertawa saja.
"Kepalamu abis kebentur apa eo-- otakmu agak geser," ucap Seokjin.
Namjoon yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Bagaimana mau dipisahkan, istrinya dan Jimin suka sekali adu mulut jika bertemu walaupun itu hanya bercanda saja.
"Kalian berdua, lihat sekelilingmu banyak yang memperhatikan kalian," akhirnya Taehyung yang turun tangan memisahkan mereka berdua karena banyak pasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.
Sontak Jimin dan Seokjin memperhatikan sekelilingnya. Benar saja banyak pasang mata yang memperhatikan perdebatan konyol mereka.
"Apa kalian lihat-lihat," teguran Seokjin membuat pasang mata yang melihat mereka menjadi mengalihakan pandangannya ke tempat lain.
Seokjin itu galak, tidak ada yang berani melawannya Namjoon pun yang jadi suaminya juga tidak berani. Walaupun terlihat galak, sebenarnya Seokjin memiliki hati yang sangat keibuan.
"Sayang, sudah-sudah," Namjoon memegang pundak sang istri untuk menenangkannya. Ia takut kalau seokjin marah-marah bandara akan hancur dengannya.
"Lebih baik kita segera ke hotel, aku tidak mau melihat bandara ini hancur akibat Seokjin," ucap Taehyung yang membuat Jungkook yang berada disampingnya langsung membekap mulut suaminya itu. Jika terdengar oleh Seokjin apa yang diucapkan Taehyung tadi akan benar-benar kesampaian.
"Swayang wepas--"
Jungkook pun langsung melepas tangannya dari bibir Taehyung. Ia pun juga mencubit pinggang suaminya membuat Taehyung meringis kesakitan karena mendapatkan cubitan maut istirnya.
Dua mobil penjemputan mereka telah sampai dihadapannya. Memang Namjoon senggaja menyewa dua mobil agar tidak duduk berdesak-desakan. Apalagi ia membawa Namjin yang kadang suka rewel jika suasanannya panas.
"Biar aku dan Yoongi dimobil satunya lagi, begitupun dengan Hye soo dan MinJae,"
Namjoon pun mengangguk.
Mereka pun langsung masuk kedalam mobil yang sudah ditentukan. Sedari tadi Yoongi duduk dengan perasaan yang sangat gelisah. Membuat Jimin yang duduk disebelahnya terus memperhatikan gerak-gerik kekasihnya.
"Kau kenapa?" tanyanya.
"Aku tidak apa-apa kok," Bohong! Yoongi memang sedang berbohong, ia sangat gelisah karena memikirkan cara bagaimana membuat Hye Soo dekat dengan Jimin.
"Kau sedang bohong ya?" Jimin mencoba memastikan kembali kekasihnya walaupun sebenarnya ia sudah tau kalau Yoongi sedang membohonginya.
"Tidak, aku tidak berbohong padamu kenapa kau terus menanya seperti itu," kesal Yoongi yang membuat Jimin menyeritkan dahinya.
"Kenapa kau mesti marah?"
"kau bertanya terus aku tidak suka!" Jimin hanya mendengar lalu terdiam membuang pandangannya keluar jendela mobil.
Kedua asistennya hanya diam sibuk memainkan Handphonenya tidak mau ikut campur dengan urusan sejoli itu. Walaupun sedari tadi telinga Hye Soo menangkap pembicaraan mereka yang sepertinya akan bertengkar.
Yoongi melirik kearah Jimin yang tengah menatap keluar. Rasanya ia sangat bersalah karena membentak Jimin padahal ia hanya menanyakan sesuatu.
Setengah jam perjalanan mereka telah tiba disebuah hotel yang akan mereka tempatkan selama beberapa hari. Jimin lebih dulu keluar dari mobil tanpa sepatah katapun membuat Yoongi sangat merasa bersalah.
Mereka pun berkumpul dilobby karena Namjoon yang akan memberikan kunci kamar mereka.
"Kita satu lantai," lalu Namjoon mendekati Jimin yang sedari tadi diam, "kau tidak keberatkan kan satu kamar dengan Yoongi?" Namja jangkung itu memberikan kunci hotelnya dan diterima oleh Jimin.
"Aku tidak pernah keberatan kalau bersama kekasihku," balasnya.
"Ah, kalian itu sangat romantis, cepat-cepatlah menikah,"
Yoongi mendengar ucapan desakan pernikahan lagi dari bibir Seokjin. Ia malas yang menyangkut tentang pernikahan.
"Aku akan segera melamarnya nanti," ucap Jimin dengan bangga membuat Taehyung yang berdiri disampingnya menepuk pundaknya memberikan menyalurkan semangat untuk Jimin.
"Sudah ayo cepat ke kamar, aku lelah sekali," keluh Yoongi.
Jimin pun menggandeng Yoongi mempererat tautan jemarinya. Memang tadi Jimin hanya diam saja karena tidak ingin menyulut emosi Yoongi. Koper-koper miliknya telah diantar oleh petugas hotel.
"Kau dapat kamar berapa nona Hye soo?" tanya jimin sambil merangkul mesra Yoongi membuat Hye Soo cemburu.
"kosong enam delapan, disebelahmu Tuan,"
Jimin hanya ber-OH ria saja sambil menganggukkan kepalanya. Lift yang membawa mereka terbuka, mereka memilih untuk istirahat terlebih dahulu sebelum makan malam bersama.
Park Jimin dan Yoongi langsung masuk kedalam kamar mereka sambil membawa masuk koper miliknya dan juga kekasihnya. Yoongi yang melihat kasur langsung berbaring disana. Badannya pegal sekali akibat duduk terlalu lama.
"Lelah sekali sayang?" Jimin juga itu berbaring disebelahnya sambil memeluk tubuh mungil Yoongi.
Yoongi mengangguk manja didada Jimin, "aku lelah sekali Jim, pinggangku sakit kelamaan duduk,"
Jimin mengelus lembut surai hitam kekasihnya dan mencium keningnya cukup lama. Lalu bibirnya beralih pada kedua pipi Yoongi dan terakhir pada bibir berwarna cherry itu.
Yoongi tidak diam, ia membalas ciuman Jimin dengan lembut membuat mereka berdua terlena dengan bibir bertautan. Selang beberapa menit Jimin melepaskan tautanya dan menatap Yoongi dengan lekat.
"Istirahatlah, aku mencintaimu Min Yoongi," ucap Jimin diakhiri dengan senyum manisnya.
"A-aku juga m-mencintaimu Park Jimin," balasnya.
Namun Jimin ragu, Yoongi mengucapkannya dengan ragu atau mungkinkah Namja cantik itu tidak mencintainya lagi.[]
Yoongi itu labil sebenernya.
Mau-mau tapi ragu-ragu, gitu aja terus.
Padahal Jimin kurang apa sih (?) cuma tinggi aja yang kurang tapi kan gagah 🌚Jangan lupa di votmmen yorobunnn~
I purple u geng💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny • MinYoon
Fanfictionseberapa pun Yoongi menghindar tetap saja kalau Jimin adalah Takdirnyanya. MinYoon Line. BxB BL Jimin ! Seme. Yoongi ! uke. Rank 🔥 #2 Yoongiuke (170619) #35 jiminseme (220719) #38 bxb (280719) #18 jiminseme (241019) #1 yoonmin (081119) #14 jimin...