Bag 10

2.5K 205 9
                                    

Selamat membaca geng💜
.
.
.
.
.

Semenjak pulang dari Jepang, Yoongi dan Jimin tidak saling berbicara terlebih dengan Yoongi yang masih marah dengan kekasihnya. Jimin sudah berulang kali membujuk dan meminta maaf pada Yoongi atas kesalahannya, naun Namja cantik itu malah mendiamkannya.

Disinilah Jimin sekarang, duduk dikursi kebanggaannya sambil membaca berkas-berkas yang membuat kepalanya hampir meledak. Bagaimana bisa bawahannya bermain curang dengan uang perusahaan.

"Bagaimana bisa Kim Sooye bermain curang dengan menggelapkan banyak dana, kalau didiamkan terus bisa-bisa perusahaan ini akan gulung tikar," tangan Jimin melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya. Ia pusing memikirkan banyak urusan, dari urusan pekerjaan dan urusan cinta.

Sebuah ketukan pintu membuat Jimin mengedarkan pandangannya ke sumber suara.

"Masuk,"

Ketukan itu berasal dari Namja cantik  yang baru saja masuk kedalam ruangannya dengan wajah yang terkesan datar. Tangannya membawa sebuah map berisikan sebuah berkas dan meletakkannya diatas meja milik Jimin.

Jimin menyeritkan dahinya karena seharusnya tidak ada berkas lagi yang diterima olehnya.

"Berkas apa lagi ini?" tanyanya.

"Ini bukan berkas Tuan park, melainkan pengajuan pengunduran diri," jelasnya.

Jimin pun seketika bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Yoongi yang hanya terdiam.

"Ya tuhan Yoon, ini apalagi? Pengunduran diri, sudah cukup kau mendiamkanku dan membuatku hampir gila. Dan sekarang kau mau mengundurkan diri?"

Yoongi mengangguk, "maaf tuan, bisakah bersikap profesional saja."

"Yoon, bukan dengan mengundurkan diri kau ingin menjauhiku. Aku mengerti kesalahanku itu fatal, tapi aku mohon maafkan aku," jelas Jimin.

"Aku hanya ingin mengundurkan diri bukan membahas soal kita. Bukankah kita sudah berakhir di Jepang,"

Jimin mengusap wajahnya kasar. Apakah kesalahannya sangat besar sehingga Yoongi benar-benar marah padanya. Lagi pula jika terjadi sesuatu Jimin akan siap menanggung semuanya.

"Yoon, plis, jangan bersikap seperti remaja tujuh belas tahun," jimin ingin memegang tangan Yoongi, namun Namja cantik itu menepis tangannya, "aku akan mempertanggung jawabkannya,"

"Aku tidak butuh tanggung jawab darimu Tuan Park! Aku hanya ingin kau menerima pengajuan pengunduran diriku dan selesai."

"Yoon, aku mohon jangan seperti ini," Jimin berlutut dihadapan Yoongi dan hampir menangis.

"Bangunlah Park, jangan seperti ini," Yoongi membantu Jimin berdiri kembali. Walaupun beberapa kali Jimin berlutut dikakinya, Yoongi tetap pada pendiriannya.

"Oke kalau kau mau kita profesional. Hubungan kita memang sudah berakhir, tapi tetaplah berkerja disini," mohon Jimin pada Yoongi lagi.

"Tap--"

"Pikirkan lah Eommamu, demi Eommamu," potong Jimin ketika Yoongi belum menyelesaikan ucapannya, "jangan memikirkan dirimu sendiri Yoon, kau harus membahagiakan Eommamu seperti janjimu pada beliau."

Destiny • MinYoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang