"Ayo kita makan malam dulu, baru pulang," ajak Jimin pada Yoongi namun Namja cantik itu menolaknya lantaran tubuhnya sangat lelah sekali.
"Aku pulang saja Jim, badanku sangat lelah sekali," keluhnya.
"Tidurlah di apartemenku," ajak Jimin namun Yoongi menggelengkan kepalanya. Saat ini ia bener-benar lelah dan ingin berbaring diranjangnya.
"Tidak, kasihan Eommaku sendirian dirumah,"
Baiklah kalau Yoongi sudah berbicara Eommanya Jimin hanya bisa pasrah menuruti kekasih cantiknya itu.
Selama diperjalanan didalam mobil sangat hening sekali. Jimin sibuk mengendarai mobilnya sedangkan Yoongi sudah terlelap nyenyak dikursi sebelah Jimin.
Namja cantik itu terlihat sangat kelelahan sekali, membuat Jimin sangat tidak suka melihat wajah kelelahan Yoongi. Padahal kalau Yoongi mau menikah dengannya, Jimin tidak akan membiarkan kekasihnya kelelahan seperti ini.
Entah mengapa Yoongi selalu banyak cara untuk menolak lamarannya membuat Jimin tidak mengerti alasannya. Banyak pertanyaan yang berputar dipikirannya, apakah Yoongi belum mempercayai Jimin sepenuhnya atau mungkin Yoongi tidak serius dengan hubungannya.
Namun jika dipikirkan kembali oleh Jimin, mana mungkin Yoongi tidak serius dengan hubungannya, kalau memang tidak serius pun hubungan mereka tidak akan bertahan seperti sekarang.
Mobil Jimin tiba didepan rumah sederhana milik Yoongi. Sekilas mata sipitnya mengarah pada Yoongi yang masih tertidur dengan pulas. Jimin ingin membangunkan namun ia tidak tega mengusik tidur nyenyak kekasihnya.
Jimin pun akhirnya keluar dari mobil miliknya menuju arah pintu Yoongi. Lebih baik ia menggendongnya saja, Jimin tak tega kekasihnya bangun ini. Ia menggendong Yoongi dengan hati-hati, pintu rumahnya masih tertutup dengan rapat.
Kedua tangan kekar Jimin menggendong tubuh mungil Yoongi, ia harus memutar cara bagaimana menekan bell rumah Yoongi.
"Bagaimana bisa memencetnya," Jimin melirik kakinya, "mana mungkin bodoh pakai kaki,"
Tidak ada cara lain, mungkin dengan cara memanggil Eomma Yoongi adalah cara satu-satunya memang sih tidak sopan namun itu adalah cara terakhir.
"Eomma.. Eommaa.."
Jimin mencoba memanggil Eomma Yoongi, walaupun suaranya sangat kencang tidak akan membuat kekasihnya terbangun. Yoongi itu hobi tidur, jadi mau seberapapun berisiknya ia masih tetap akan tertidur.
Decitan pintu membuat Jimin mengalihkan pandangannya pada seorang parubaya cantik yang tengah berdiri disana. Dia adalah Min Yoona, Eomma dari kekasihnya yang tengah tertidur pulas ditangannya.
"Nak Jimin, ayo masuk kasihan pasti kau keberatan membawa buntelan kesayanganku,"
Jimin hanya tersenyum ramah, memang tangannya sudah pegal membawa Yoongi namun seberat apapun kekasihnya ia sangat cinta dengan Namja cantik itu.
Jimin pun langsung berjalan menuju kamar Yoongi dibantu dengan Eommanya membukakan pintu kamar Namja itu.
"Eomma tinggal dulu Jim," Setelah Jimin masuk kedalam kamar Yoongi, Eomma Yoongi langsung menutup pintu kamarnya.
Jimin pun meletakkan kekasihnya diranjang berseprai biru itu. Menatap lekat-lekat Yoongi yang tertidur dengan cantik. Ah, Jimin jadi ingin buru-buru menjadikan dirinya menjadikan Yoongi istrinya.
"Tidur yang nyenyak, Baby~"
Jimin mendekatkan bibirnya pada kening milik Yoongi, mengecupnya dengan penuh kasih sayang lalu merapihkan helaian rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny • MinYoon
Fanfictionseberapa pun Yoongi menghindar tetap saja kalau Jimin adalah Takdirnyanya. MinYoon Line. BxB BL Jimin ! Seme. Yoongi ! uke. Rank 🔥 #2 Yoongiuke (170619) #35 jiminseme (220719) #38 bxb (280719) #18 jiminseme (241019) #1 yoonmin (081119) #14 jimin...