Lanjut Yeorobun..
Jimin memang tidak ingkar janji pada Jiyoo, sehabis mereka menyelesaikan memakan ramen bocah kecil itu senang dibelikan banyak makanan dan es cream. Jiyoon sangat bahagia sekali bisa dekat dengan Jimin pantas saja Junghyung sangat sayang pada Namja itu.
"Uncle ini sangat banyak sekali." tangan mungil Jiyoon menunjukkan banyak makanan dan es cream didalam kantung pelastik.
"Kau kesulitan membawanya ya?" Jiyoon menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, Flatmu tidak jauhkan dari sini. Biar Uncle bantu membawanya."
"Tidak apa-apa Uncle?" Jiyoon memastikan kembali Jimin. "Tidak apa-apa, kajja.."
Jimin mengambil alih kantung pelastik itu. Mereka pun berjalan keluar dari minimarket itu berjalan beberapa meter dan sampailah mereka di flat kecil milik Jiyoon.
"Terimakasih Uncle." Jimin menyerahkan kantungan itu pada Jiyoom, dan diterima olehnya. "Iya sama-sama Jiyoon, yasudah Uncle pergi dulu. Selamat malam."
--
Hoseok membantu Yoongi keluar dari mobil. Namja cantik itu benar-benar mabuk berat sehingga jalan pun rasanya tidak mampu. Tangan kiri Hoseok menekan bell itu hingga seorang anak kecil membuka pintu itu.
"Ajhussi, Eomma kenapa?" bukannya menjawab Hoseok langsung masuk kedalam sana dan mencari keberadaan kamar Yoongi.
Hoseok pun merebahkan tubuh mungil Yoongi diatas ranjang terlihat sangat cantik sekali wajah Yoongi ketika tertidur. Ia menolehkan kepalanya kearah Jiyoon.
"Kau anaknya?"
Jiyoon hanya mengganggukkan kepalanya. Hoseok pun berjalan keluar dari kamar Yoongi diikuti oleh bocah kecil itu dri belakang.
"Kau belum tidur?" tanyanya lagi.
"Menunggu Eomma pulang."
"Sekarang Eommamu sudah pulang, jadi tidurlah," Hoseok megusap surai hitam Jiyoon dengan sayang, "maaf membawa Eommamu pulang cukup larut. Oh ya, kita belum kenalan aku Jung Hoseok calon Appamu."
Seketika Jiyoon hanya diam tanpa membalas ucapannya. Jika benar yang dihadapannya adalah calon Appanya, Jiyoon tidak akan pernah setuju dengannya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" terlihat sorot tajam yang diberikan oleh Jiyoon padanya membuat Hoseok mengerti bahwa bocah itu tidak menyukai keberadaannya. "Kau tidak suka dengan keberadaanku ya, tapi mau tak mau kau harus menerimaku karena aku akan melamar Eommamu."
Setelah mengucapkan kalimat itu Hoseok langsung pergi meninggalkan flat milik Yoongi. Terdengar suara tutupan pintu pertanda kalau Namja itu sudah meninggalkan flatnya.
Jiyoon melangkahkan kaki mungilnya menuju sofa, tadinya memang ia mengantuk namun rasanya kantuk itu sudah hilang. Tangannya meraih salah satu snack favorit yang tergeletak diatas meja.
"Kalau Appanya seperti Ajhussi tadi, lebih baik aku tidak mau punya Appa sekalian." Jiyoon mengunyah satu per satu snack itu.
"Lebih baik Uncle Chim yang jadi Appa Jiyoon."
--
Yoongi tidak bisa mendiamkan anaknya terlalu lama, ia meminta maaf pada Jiyoon lantaran membentaknya tempo hari. Bocah kecil itu pun langsung memeluknya sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny • MinYoon
Fanfictionseberapa pun Yoongi menghindar tetap saja kalau Jimin adalah Takdirnyanya. MinYoon Line. BxB BL Jimin ! Seme. Yoongi ! uke. Rank 🔥 #2 Yoongiuke (170619) #35 jiminseme (220719) #38 bxb (280719) #18 jiminseme (241019) #1 yoonmin (081119) #14 jimin...