20

2K 160 6
                                    


















" Aku tidak mau oppa "

Hayoung berjalan menjauh , ia menolak untuk meminum obat.  Sejak kemarin  Hayoung selalu menolak minum obat , dan hal itu membuat Sehun dengan susah payah untuk membujuk nya. 

Sekarang adalah hari ke 4 Hayoung di rumah Sehun,  dan selama itu Hayoung belum kembali ke rumah.  Hayoung sudah meminta Sehun agar ia bisa pulang tapi Sehun mengatakan Ia akan merawat Hayoung selama seminggu ini. 

Dan sejak kemarin Hayoung mulai menolak untuk minum obat , Hayoung juga merasa tubuh nya sudah sehat dan semua nya baik-bail saja.  Untuk apa minum obat lagi. 

" Hayoung,  bukan nya kau berjanji ingin menghabiskan obat nya "

" Tapi aku bosan oppa.  Oppa kenapa selalu memaksa ku, Aku tidak mau. Rasa nya juga pahit "

Dan sekarang mata Hayoung mulai berkaca-kaca dan ingin menangis.  Melihat raut wajah kekasih nya sedih, Sehun merasa bersalah,  Sehun tidak tega dan andai Hayoung tau apa penyebab Ia selalu memaksa Hayoung minum obat . Sehun tidak membayangkan bagaimana perasaan Hayoung. 

" Baiklah. Hanya pagi, Untuk malam kau tidak perlu meminum nya " 

Sehun memberi tawaran,  ia tidak bisa memaksa Hayoung terus menerus.  Hayoung melihat Sehun dengan wajah cemberut nya dan setelah nya anggukan lah yang ia dapat dari tawaran Sehun. 

Sehun mendekati Hayoung dan memberikan obat itu " ayo minum "

Hayoung mengambil nya dan langsung meminum obat itu " Oppa janji kan hanya memberi ku pagi saja? "

" humm.  Maaf kan aku,  Kau jadi tersiksa karena obat ini "

Hayoung menatap Sehun yang tersenyum tipis,  Dan ada perasaan bersalah pada diri Hayoung.  Selama tinggal di rumah Sehun,  Hayoung baru ingat.   Sehun jarang ke kantor dan sering di rumah bersama dengan nya.  Merawat dirinya dengan baik dengan penuh kasih sayang, selalu memanjakannya dan apapun yang Hayoung inginkan selalu Sehun penuhi. 

Malam hari pun Sehun selalu tidur lama karena menjaga nya,  Sehun memang menjaga Hayoung selama sakit, perna suatu malam Hayoung merasakan sakit pada dadanya,  Sehun dengan sabar merawat dan menengangkanya hingga tertidur.  Dan karena itu semua terlihat jelas wajah Sehun letih dan kekurangan tidur. 

Dan Hayoung juga merasa ia malah menjadi menyebalkan beberapa Hari ini, tapi dengan sabar Sehun menghadapi sikap kekanak-kanakan nya.  Seharusnya Hayoung sadar bahwa ia membuat Sehun kerepotan dengan semua tingkahnya .

Hayoung mengubah posisi berdiri nya menghadap Sehun, Hayoung mengusap dua sisi wajah Sehun " Oppa kelihatan lelah "

" Eoh? "

" Ini pasti karena menjaga ku.  maaf membuat Oppa susah " 

Sehun tersenyum hangat pada Hayoung, sama sekali tidak terbesit di benak nya Hayoung menjadi beban bagi nya.  Sehun memeluk pingang Hayoung .

" Aku tidak perna merasa susah karena mu.  Aku senang bisa merawat kekasih ku "

Hayoung mengembangkan senyum nya ia pun juga memeluk Sehun "  Tapi sungguh oppa. Obat itu sangat pahit "

" Ada obat yang tidak terasa pahit "

" hah? Obat apa? "

" Obat  yang seperti ini "

Sehun langsung menyambar bibir Hayoung, tanpa menunggu Hayoung merespon nya Sehun memainkan bibir Hayoung,  memasukkan lidah nya ke dalam.  Sehun mencium Hayoung brutal ia menyesap kedua belah bibir itu. 

Sweet Girl (End)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang