32

1.8K 143 27
                                    
















Pagi-pagi sekali sebelum menuju perusahaan,  Chanyeol menyempatkan dirinya mengunjungi tempat abu jenazah Wendy di tempatkan.  Chanyeol memang beberapa kali membuat kunjungan untuk Wendy dan Tiffany.

Mungkin untuk Wendy akan lebih sering karena berada di Seoul, sedangkan Tiffany.  Chanyeol harus mencari waktunya yang benar kosong agar dapat pergi ke daegu.  Saat bersama Tiffany, Chanyeol hanya akan membahas tentang mereka, beda dengan Wendy, Chanyeol akan menceritakan semuanya. 

Tidak lupa Chanyeol membawa bunga favorit Wendy dan akan meletakkannya di dalam lemari kaca itu, sebelumnya Chanyeol berdoa seperti kebiasaannya salama ini. 

" Anyeong Wendy.  Bagaimana kabar mu di sana? Pasti sangat menyenangkan ya.  Aku iri pada mu karena bisa bertemu dengan Tiffany setiap harinya "

Chanyeol menolehkan wajahnya ke arah foto kelulusan mereka , Chanyeol tersenyum tipis mengingat banyak sekali kenangan manis ketika mereka masih menempuh pendidikan.  Wendy sangat bisa mengerti dirinya dan juga Baekhyun. 

" Aku masih memiliki Baekhyun dan teman ku yang lain.  Tapi hari ku juga masih terasa sepi, Sehun kini lebih fokus pada Hayoung. Wendy, aku merasa kasihan pada Sehun, semenjak Hayoung koma ia lebih banyak diam dan terlihat murung "

Chanyeol mengubah raut wajahnya menjadi sendu. Sebagai orang sahabat, Chanyeol tentu paham bagaimana posisi Sehun, dan ia merasa iba melihat Sehun yang terlihat lebih banyak diam. Senyum yang Sehun tampilkan selama ini hanya untuk menutupi kesedihan hatinya. 

" Sampai hari ini, Hayoung belum sadar.  Apa kau melihat dari sana? Bagaimana Sehun bersedih membuat ku juga merasa sedih.  Sehun sangat berharap besar dengan operasi saat itu "

Tapi kembali bibir Chanyeol tersenyum tipis .

" Gomawo atas pengorbanan mu. Kalau saja waktu bisa di putar, aku tidak ingin kau melakukan hal ini, aku akan belajar memaafkan mu dan menerima mu sebagai sahabat ku lagi "

" Anyeong eonni. Maaf aku baru bisa mengunjungi mu, kau taukan pekerjaan sebagai dokter membuat ku tidak bisa bersantai "

Chanyeol menajamkan pendengarannya saat ia mendengar suara yang tidak asing baginya. 

" Huff,  eonni bagaimana kabar mu di sana? Tentu saja baik.  Kalau kau bertanya kabar ku lihat lah adik mu ini berdiri dengan sehat di hadapan mu.  Kalau kabar eomma ,eonni tidak perlu hawatir, eomma sangat baik dan selalu cerewet seperti biasanya."

Chanyeol yang merasa penasaran dengan orang dibelakangnya membalikkan badan. Yang Chanyeol lihat adalah seorang wanita berambut pendek dengan setelan jas dan celana panjang.  Chanyeol belum melihat wajah wanita itu, dan itu semakin membuatnya penasaran, karena Chanyeol merasa ia mengenal wanita itu. 

" Eonni, andai kau masih hidup. Eomma tidak selalu mengganggu ketenangan hidup ku, eonni harus tau,  eomma selalu saja menjodohkan ku dengan pria pilihannnya.  Eomma benar mengesalkan "

Chanyeol di buat terkekeh dengan perkataan wanita itu. Sepertinya wanita itu sedang curhat tentang kehidupannya, fikir Chanyeol.  Chanyeol pun jadi tertarik ingin tetap mendengarkan apa yang akan wanita itu katakan. 

" Eonni anak yang penurut, dan aku yakin kalau eonni masih hidup eomma tidak akan mengganggu ku selalu.  Tapi,  aku tidak menyesalinya.  Karena mu aku menjadi semangat untuk menjadi dokter ahli kanker.  Eonni jaga kami di sana ya "

Wanita itu pun membalikkan badannya, dan sekarang dengan jelas Chanyeol dapat melihat siapa wanita yang sejak tadi ia lihat. 

" Dokter Jung? "

Sweet Girl (End)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang