" HAYOUNG! "
Kerena teriakan Sehun, membuat mereka yang berada di dalam kamar Hayoung menoleh Sehun. Sehun tidak memperdulikan tatapan bingung mereka, ia berjalan mendekati Hayoung lalu duduk di tepi ranjang. Menatap Hayoung dengan perasaan bahagia, karena kabar gembira yang di terimanya.
Sehun mengambil tangan Hayoung untuk di genggamnya " Hayoung, Heii, Aku disini. Ayo buka mata mu . Hayoung, tunjukkan pada ku, mereka bilang tangan mu bergerak. Hayoung ah "
Sehun mencoba memanggil Hayoung. Tapi tidak ada respon dari Hayoung. Mata indah itu masih tertutup seperti biasanya. Bahkan Sehun tidak merasakan tangan Hayoung yang bergerak dalam genggamannya. Sehun menoleh pada Minho, menatap Minho dengan pandangan putus asa.
" Kata nya tangan Hayoung bergerak , mata Hayoung juga sempat terbuka "
" Dokter Jung merasakan nya, dan aku juga melihat nya. Aku mencoba membuat Hayoung bangun dengan memanggil nya beberapa kali. Namun, aku rasa itu hanya hal yang kebetulan . Maaf tuan Oh, Hayoung sepertinya belum dapat sadar "
Sehun kembali menoleh pada Hayoung, menatap wajah Hayoung yang mata nya masih tertutup, Sehun memejamkan mata nya dengan mengehembuskan nafas nya berat. Sungguh ia tidak dapat menahan kesenangan nya tadi saat Chanyeol memberi tau akan Hayoung yang sadar, Namun semua itu hanya kebetulan dan gadisnya belum benar membuka mata.Masih betah menutup matanya.
Mereka yang ada di dalam menatap Sehun dengan sedih, terutama Chanyeol. Ia lah yang telah memberi tau Sehun, dan apa yang terjadi Hayoung belum membuka mata nya, Chanyeol menyesal memberi tau Sehun . Seharusnya Chanyeol memastikan keadaan Hayoung.
" Bisa kalian keluar dari kamar ini. Aku hanya ingin berdua dengan Hayoung " Sehun mengatakan nya dengan nada dingin dan terkesan putus asa.
Permintaan Sehun membuat mereka tanpa fikir panjang langsung keluar, Mereka tau Sehun hanya butuh Hayoung sekarang.
Dan kepergian mereka membuat Air mata Sehun jatuh, ia hanya tidak ingin mereka melihat diri nya yang lemah. Lebih baik ia menangis bersama Hayoung.
Sehun mencium tangan Hayoung berkali-kali, tangan gadis nya terasa sangat dingin. Air mata Sehun tidak dapat berhenti melihat Hayoung masih terbaring lemah.
" Apa aku punya kesalahan? Apa kau marah pada ku hingga tidak ingin membuka mata mu. Hayoung, tolong bangun. Buka mata mu, aku benar putus asa "
Sehun menaiki ranjang Hayoung, lalu memeluk dan menenggelamkan wajah di ceruk leher Hayoung. Sehun menumpahkan tangisnya , ia sangat merindukan Hayoung, hingga rasanya Sehun tidak tahan dan ingin mati. Sehun pun merasa tidak yakin bisa bertahan lebih lama menunggu Hayoung.
Rasa rindu akan Hayoung yang sadar, membuat Sehun tersiksa. Selama 7 bulan lamanya, Hayoung hanya tidur dan Sehun hanya dapat memandangi sang kekasih. Tentu kata menyerah itu selalu ada, tapi Sehun berterimakasih pada malaikat yang mungkin masih melindungi hatinya.
Hingga siang tiba, Sehun masih bertahan memeluk Hayoung, namun Sehun tidak menangis lagi . Sehun bangkit untuk turun dari ranjang Hayoung. Sehun membenarkan selimut Hayoung dan letak bantalnya.
" Sayang, aku akan kembali ke kantor. Aku akan pulang cepat dan menemani mu "
Sehun mencium telapak tangan Hayoung, lalu tidak lupa mencium kening Hayoung cukup lama.
" Aku pergi ya "
Sehun menatap sebentar ke arah Hayoung, lalu kembali melanjutkan langkahnya. Sampainya di bawah, Sehun hanya bertemu Ny. Kim, dan sepertinya dokter Choi dan Jung beserta Chanyeol telah pergi.