" Oppa aku mau kue Red velvet "
" Tapi kau sudah makan 2 hari yang lalu "
" Oppa "
Hayoung memelas pada Sehun agar Ia bisa makan kue red velvet. Tapi Sehun melarang nya karena Hayoung telah makan kue itu kemarin, Dokter Choi juga membatasi Hayoung makan.
" Tidak usah kue itu ya "
" Tidak mau, aku mau nya Cake red velvet oppa "
Oh tidak Sehun tidak ingin melihat Hayoung menangis, Sehun paling tidak bisa melihat Hayoung menangis, hati nya akan luluh dan tidak tega pada Hayoung.
" Sehun oppa "
" Hufff. Baiklah... Aku akan mencarikan kue red velvet untuk mu "
" Benarkah? Oppa akan mencari nya? " Hayoung berseru senang, Wajah tampak berbinar karena Senang. Sehun terkikih geli melihat bagaimana Senang nya Hayoung dan seketika Sehun menginginkan sesuatu pada Hayoung.
" Aku akan membelikan nya asal kau mau melakukan sesuatu untuk ku "
" Aku mau! "
" Secepat itu kau menyetujui nya? "
" Humm. Katakan apa yang oppa mau "
" Kiss "
" Hanya itu? "
" Heol? Hanya itu? Kau bena_____ "
Secara tiba-tiba Hayoung naik ke atas pangkuan Sehun, ia tersenyum lebar pada Sehun. Sehun memandang kaget dengan apa yang terjadi sekarang.
" Ya apa yang ingin kau lakukan? "
" Tentu saja memberi oppa ciuman "
Hayoung menangkup wajah Sehun dengan dua tangan nya, Memulai mengecup kening Sehun, kedua mata, Pipi dan terakhir bibir Sehun. Sehun sampai tersenyum dalam ciuman nya ,apalagi saat Hayoung mengecup bibir nya dan memain kan bibir nya dan terakhir Hayoung memberi kecupan kecil pada bibir Sehun.
" Kenapa oppa tertawa? "
" Aku merasa lucu dengan tingkah mu sayang. Kau menerima tawaran ku begitu saja, apa kau sangat menginginkan kue itu "
" Humm. Ayolah oppa, tadi oppa sudah berjanji pada ku " Hayoung memajukan bibir nya.
" baiklah, Baik...aku akan mecari pesanan tuan putri ini hemm "
Hayoung tersenyum lebar, Sehun pun turun dari ranjang. Sebelum keluar Sehun mencium kening Hayoung.
Setelah Sehun keluar Hayoung membereskan buku-buku nya, Sehun memang sedang menemani Hayoung belajar . Setelah selesai sambil menunggu Sehun datang Hayoung bermain ponsel.
Di luar ruang inap Hayoung, Terdapat Wendy yang berdiri dan masih diam di depan pintu. Wendy menghembuskan nafas nya pelan, lalu membuka pintu itu.
Srettt...
Wendy berjalan masuk ke dalam, dan kedatangan Wendy belum di sadari oleh Hayoung. Wendy tersenyum tipis melihat Hayoung sedang asik dengan ponsel nya.
" Apa aku mengganggu mu? "
Hayoung mengalihkan perhatian nya pada seseorang yang baru saja bicara " Wendy eonni " Hayoung tersenyum lebar, ia menundukkan diri nya.
" maaf eonni aku tidak sadar eonni masuk "
" Tak apa. Kau tampak asik tadi "
Dan Hayoung menanggapi nya dengan Senyuman, Wendy maju lebih mendekat ke arah Hayoung. Ia mengamati wajah Hayoung dan ia pun lalu tersenyum.