33

1.9K 124 16
                                    







Sehun masih betah tidur di bawah selimut tebalnya.  Bahkan cahaya matahari dan kicauan burung tidak mengusik tidur Sehun. Di saat itu pintu kamar terbuka dan yang masuk adalah Hayoung yang mendorong kursi rodanya sendiri dan di atas pangkuannya terdapat nampan berisi roti dan kopi untuk Sehun. 

Hayoung mendekati Sehun, ia terkekeh melihat wajah Sehun yang terlelap pulas.  Sehun terlihat menggemas saat hanya diam .  Hayoung mengmabil tangan Sehun, lalu mengusapnya. 

" Oppa, sudah pagi.  Ayo bangun "

Belum ada reaksi ada Sehun,  Hayoung pun mencoba kembali membangunkan Hayoung. 

" Oppa tidak bekerja? Ayo bangun.  Sudah jam 7 "

Sehun hanya menggeliat kecil dan malah merapatkan selimutnya.  Hayoung mengembungkan pipinya melihat Sehun yang bermalasan. 

" Sehun oppaaaa bangunnn!!!!!  "

Pada akhirnya Hayoung memilih berteriak, kalau dengan cara lembut tidak bisa , seprti itu lah yang Hayoung lakukan.  Jangan remehkan Hayoung yang masih dalam keadaan belum pulih , Hayoung merasa sangat sehat dan kuat untuk melakukan apapun sekarang. 

Sehun mulai membuka matanya, ia menggeliat seperti ulat di atas tempat tidur.  Sehun mengerjapkan matanya beberapa kali dan saat pandangannya telah jelas,  Sehun malah melihat wajah kesal Hayoung. 

" Sayang, kenapa dengan wajah mu? "

Hayoung mengerucutkan bibirnya " Oppa menyebalkan.  Kenapa susah sekali di bangunkan! "

Bukanya merasa bersalah membuat gadisnya kesal,  Sehun malah terkekeh.  Sehun mendudukkan dirinya dan tanpa di duga mencium bibir Hayoung.  Wajah kesal Hayoung benar membuatnya gemas dan ingin melumat bibir itu. 

" Selamat pagi, maaf aku membuat mu kesal " Hayoung tersenyum, kekesalannya telah hilang. 

Sehun mengalihkan pandangannya pada nampan yang ada di atas pangkuan Hayoung .

" Itu untuk ku? "

Hayoung mengangguk,  " Eomma yang membuatkannya.  Aku hanya memberikannya pada oppa "

" Kenapa repot-repot.  Aku bisa sarapan di bawah bersama mu dan eomonim "

" Hanya sekali ini "

Sehun mencium kening Hayoung, ia merasa sangat senang dengan perhatian kecil yang kembali Hayoung berikan pasca Hayoung sadar dari koma. 

" Baiklah, kita makan bersama setelah aku mandi "

" Okey " Hayoung kembali ke luar kamar Sehun menuju kamarnya. Ia akan menunggu Sehun dan seperti janji mereka akan sarapan pagi bersama. 

Hingga  tiga puluh menit kemudian,  Sehun telah rapi dan langsung menuju kamar Hayoung.  Mereka pun sarapan bersama dengan Hayoung yang menyuapkan potongan roti isi itu pada Sehun. 

" Hari ini kau akan kembali trapi? "

Hayoung mengangguk,  sebelum melanjutkan perkataannya Hayoung mengigit roti yang berisikan selesai Chocolate itu. 

" Eomma akan mengantarkan ku "

" Maaf karena hari ini aku sibuk "

Hayoung menggeleng " Tidak apa, ada eomma yang menjaga ku kan.  Kalau pun tidak ada, aku pasti akan menunggu oppa "

Sehun tersenyum lebar, tangannya terangkat mengusap rambut Hayoung. Sehun terdiam melihat Hayoung yang menikmati roti chocolatenya, Sehun masih merasa ia bermimpi akan Hayoung yang kembali sadar dan bersamanya. 

Sweet Girl (End)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang