PART 9

143 10 0
                                    

Setelah pengumuman hasil UNBK tempo hari, siswa kelas sembilan sudah diliburkan.

Tak terasa liburan juga telah terlewati dua minggu.

Pengumuman kelolosan masuk ke SMA impian shakeera akan berlangsung besok.

Malam ini keluarga ahmed sedang berkumpul di meja makan.

Mereka menyantap makanannya dengan sangat lahap.

"Wiih mamii, masyak nywah enyak banget" shakeera berucap dengan makanan yg masih di mulutnya.

"Najong banget sih, dek, kayak orang rakus" tegur zidan.

"Tau nih kakak jorok" cibir arien.

"Hush makan mah makan aja woy" alima mengingatkan.

Dalam hati ia bersyukur mempunyai keluarga yang harmonis. Sangat penyayang dan tidak begitu kaku.

Mereka pun selesai makan. lalu, shakeera lari ke kamarnya.

"Heh curut! Cuci piring lo" teriak zidan dari bawah.

"Hah? Gak denger?!" Sahut nya dari lantai atas.

"Kak ada temen nya tuh" teriak arin dari bawah tangga.

Shakeera langsung keluar kamar dan turun ke bawah dengan berlari menuju pintu.

Saat ia membuka pintu, ia tak menemukan siapapun.

Mata nya menatap tajam ke arah arien, yang di pelototi hanya mengusap tengkuknya lantas berjalan. Tapi sebelum berjalan ia berkata "tapi bohong"

"Arieeeenn!" Shakeera dibuat kesal setengah mati.

Ia sudah bersiap lari untuk masuk ke kamar lagi, tetapi kedua tangannya di tahan oleh zidan dan alima.

"Eits mau kemana?" Alima melirik tajam.

"Hngg. Mau nyuci piring kok maa, positive thinking dong " shakeera lantas beranjak menuju dapur dengan ogah-ogahan.

Ia langsung saja memakai celemek dan mulai mencuci piring. sesekali ia menggerutu.

"Kakaaaakk ada temennya tuh" teriak arien dari pintu dapur.

"Boong lagi gue bacok lo, dek" ancam shakeera dengan berteriak.

Ia lantas beranjak keluar dapur dan menuju ke pintu depan.

Shakeera membuka pintu, dan mendapatkan sosok cowok, dengan gaya cool-nya memunggungi shakeera.

"Ekhem nyari gue ya?" Shakeera memulai pembicaraan.

Cowok itu menoleh, dan mendapati shakeera yang menggunakan celemek.

"Hmm, hai" jawab cowok itu. Ya, dia Rayhan.

"Hai" shakeera membalas sapaan rayhan.

"Jadi ini bukan rumah lo?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut rayhan membuat shakeera mengernyitkan dahi.

"Maksud lo?"

"Ya, lo pembantu disini?"

"Dih gak danta lo monyet" shakeera menoyor kepala pria yang lebih tinggi dari nya itu.

"Lah abisnya lo cocok jadi pembantu disini"

Tawa rayhan pecah. Tanpa shakeera sadari, sedari tadi 3 anggota keluarga konyolnya memperhatikan dari jendela.

Shakeera menatap kesal ke arah rayhan yang masih tertawa.

"Jadi lo kesini mau apa?" Shakeera bertanya setelah tawa rayhan berhenti.

ShakeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang