Vote Ayo!
***
Shakeeera melangkah kan kaki nya di koridor menuju kelas nya. Setelah Zidan mengantar nya tadi. Hari ini cukup cerah, jadi tidak ada alasan untuk Shakeera tidak ceria.
Akhirnya ia sampai di kelas nya, baru saja Shakeera meletakkan tas nya di sebelah Alisya, Alisya langsung pindah tempat duduk. Di lihat nya ada Erick dan Ricko yang sedang main game online dan tak menyadari kehadiran Shakeera.
Alisya memang tampak berbeda dari kemarin, apa ia marah? Tapi apa salah Shakeera sehingga dia seperti itu. By the way, hubungan Shakeera dan Rayhan memang sudah merenggang dari sebelum putus. Bahkan mungkin saja teman-teman nya tidak mengetahui bahwa mereka baru saja putus.
Rayhan benar-benar menjauh sejak kata putus terlontar dari mulut Shakeera, mungkin mereka masih dalam satu kawasan, tapi hati mereka seolah jauh sekali. Rayhan pun sekarang lebih banyak diam, bahkan bisa di katakan menjadi cuek sekali.
Ini bukan kemauan Shakeera, tapi ia memang harus melepas satu persatu orang tersayang nya agar ia dapat pergi dengan tenang.
Tiba-tiba suara Andre terdengar bersamaan dengan datang nya Rayhan dan Syarifah. "Lo berdua dateng barengan?" Tanya Andre.
"Enggakk lahh, gila kali gue. Tadi gue papasan aja di koridor. Lagian emangnya gue mau nikung apa!" Balas Syarifah cepat.
"Udah putus" jawab Rayhan cuek tanpa melirik Shakeera sedikitpun.
"HA?!" Suara Ricko, Erick, Andre, Syarifah membuat beberapa teman kelas nya menoleh tetapi langsung melanjutkan aktifitasnya masing-masing.
"Putus? Maksudnya Lo berdua udah putus?" Ucap Silma yang baru datang dan mendengar percakapan tersebut.
Rayhan tak peduli dan tak menjawab, ia malah meletakkan tas di bangku nya dan meninggalkan kelas.
Dapat Shakeera lihat di depan pintu kelas ada Nadia yang menunggu Rayhan dan langsung memeluk lengan Rayhan begitu cowok itu tiba di dekat nya.
Sakit? Tentu. Sesak? Pasti. Tapi apalah daya seorang gadis yang tengah berjuang untuk penyakit nya itu.
"Sha? Lo putus beneran?" Tanya Silma sambil duduk di sebelahnya.
Shakeera hanya mengangguk lemah. "Lo ada masalah apa? Oh gue tau. Ini pasti gara-gara anak baru itu kan." Ucap Silma
"Ohh iyaa, bisa jadi bisa jadi! Gue juga sering liat mereka di kantin bareng. Gue jadi sebel sama tuh cewek gatel banget deh." Ujar Syarifah.
"Gue juga pernah waktu lagi pulang bareng Alisya liat mereka berdua lagi makan bakso pinggir jalan. Ya kan, sya?" Ucap Silma dan hanya di balas deheman acuh dari Alisya.
"Yaudah gini aja. Biar ngehibur Lo yang abis patah ini nanti sore kita ke mall aja. Gimana? Mau gak??" Tawar Syarifah.
Shakeera mengangguk antusias. "Ayok! Gue udah lama banget ga nge-mall bareng kaliaann!"
"Lo nya aja yang kemana tau" sahut Alisya sinis.
"Maafin gue yaa..." Ucap Shakeera.
"Iya nih, mana sering cabut sendirian. Terus lebih sering bareng kak Arya." Ucap Syarifah seolah cemburu.
"Ya yaudah sii, hak dia mau sama siapa, lagian kita jadi temen kan harus selalu ada walaupun dia milih temen lain, anggep aja anak Lo lagi pergi sekolah dia pasti akan tetep pulang ke rumah walaupun di sekolah udah selama apapun. Eh gue ngomong apa si, rumit banget kesannya deh" ucap Silma panjang lebar sampai bingung sendiri. "Ya pokonya gitu dah maksud gue."
Shakeera dan Syarifah tertawa, tetapi tidak dengan Alisya yang masih dalam mode badmood.
***
Bel pulang sekolah berbunyi. Membuat murid-murid seketika langsung merapihkan buku-buku pelajarannya.
"Jadi kan, gangs?" Tanya Silma.
Baru saja ingin menjawab, bunyi ponsel Shakeera terdengar. Tenyata Alima yang menelponnya. Shakeera buru-buru mengangkat nya, takut akan kemarahan sang nyonya besar.
"Halo ma.. ha? Yaahh, eera udah janji sama temen-temen mau ke mall, ma."
"Harus banget malam ini apa ma?"
"Yaudah iyaa, eera pulang sekarang"
Shakeera menutup telponnya. "Guys! Nyokap nyuruh gue balik cepet-cepet. Kita lain kali aja ya. Sorry banget" ucap Shakeera dengan wajah masam.
"Iya gak papa. Santuy aja neng, kayak sama siapa aja deh, Lo" ucap Syarifah. Diikuti anggukan dari Silma dan Alisya yang sudah tidak sejutek tadi pagi.
Mereka melangkah ke depan kelas, ternyata Arya sudah menunggu di depan kelas nya.
"Hai, sha. Abang Lo bilang Lo pulang sama gue aja" ucap Arya to the point.
"Oh gitu.. yaudah Guys! Gue pulang dulu ya" pamit nya kepada kawannya dan melangkah bersama Arya.
Rayhan melihatnya dari jauh dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi ia cemburu tetapi di sisi lain ia juga sadar ia bukan siapa-siapa lagi.
***
VOTE GUYS!
JANGAN LUPAAA.
-salam penulis yang lagi di teriakin nyokap
KAMU SEDANG MEMBACA
Shakeera
Teen Fiction"gue gak suka liat kalian semua khawatir dan sedih, terutama karena gue" -Shakeera *** Saat kau memiliki masalah dan kau mulai putus asa, percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang lain. Enjoy:)