49

27 3 0
                                    

vote!

***

"Shakeera! please hari ini lo harus ikut kita jalan!" ucap Syarifah heboh.

Bel sekolah sudah berbunyi, mereka bersiap-siap untuk pulang.

"iya, Sha. Lo kan udah lama gak main sama kita." ucap Silma menimpali.

"Gue ulang tahun hari ini, lo ikut lah, gue traktir nonton semua" Sahut Ricko dari belakang

"Asli lo? Happy birthday! Gue ikutt deh tapi gue izin dulu ya"

Shakeera berjalan keluar, dan menelepon Alima. walaupun sedikit terpaksa tapi Alima tetap
mengizinkannya.

Shakeera kembali kedalam kelas. "boleh!" serunya membuat yang lain bersorak.

Mereka berjalan menuju parkiran. "naik mobil gue aja kalo muat" ucap Ricko.

Semua masuk kecuali Shakeera. Sedangkan Rayhan memilih naik motor.

"yah, Sha. Gak muat. Lo sama Rayhan aja gak papa?" Ricko berkata dan,

PLAK!

Alisya menoyor kepala Ricko, "eh sorry, yaudah turun gih satu sama Rayhan"

"Gak papa, gue naik ojek online aja" Shakeera mengambil ponselnya dari saku dan mengotak-atik.

"apa susahnya sih tinggal naik?"  Ucap Rayhan dan menarik ponsel Shakeera.

Shakeera merampas ponselnya dan memutar bola matanya. Sedangkan Rayhan mengode Ricko untuk pergi duluan. Ricko pun mengklakson dan jalan begitu saja.

"Sha, Kita emang udah putus. Tapi emangnya salah kalo lo naik motor gue?" ucap Rayhan dari atas motor.

Shakeera tetap diam, Rayhan memakaikan helm ke Shakeera dan memaksanya naik.

Dengan terpaksa ia sudah di atas motor itu. Rayhan melajukan motornya menuju mall yang dimaksud Ricko.

Sepi. Tak ada pembicaraan sama sekali. Namun, Shakeera mulai berkaca-kaca. Ia sungguh rindu momen ini. Nadia benar-benar mengambil posisinya, membuat hubungannya renggang.

Rayhan berhenti di sebuah jembatan. "ngapain kesini?" tanya Shakeera

Rayhan melepas helmnya. "Semua tentang kita belum selesai, semua belum cukup jelas buat gue."

"apalagi yang kurang jelas? Lo udah nyakitin gue segini dalemnya dan lo masih belom sadar?"

"Sha, Gue sadar! Gue tau kehadiran Nadia salah dari awal, tapi lo juga terus nempel sama Arya padahal lo tau kalo gue gak suka lo deket sama dia."

"Yaudah, berarti kita gak putus sepihak dong. Kita sama-sama punya orang lain dihidup kita."

"Gak, Sha. Gue gak pernah mau putus dari lo, gue masih sayang sama lo, Sha." Rayhan menggengam tangan Shakeera.

Shakeera menarik paksa tangannya dan tertawa meremehkan.

"Sayang? Gue muak dengernya. Lo selalu jalan sama dia, pulang bareng, makan bareng. Gue ngeliat lo di mall sama dia, mesra banget. Kalian emang cocok pacaran." Shakeera membuang muka.

"Lo juga selalu pulang pergi sama Arya, selalu dideket dia, seolah dia yang pacar lo bukan gue!" ucap Rayhan.

"Mungkin dia nganggep gue gitu, tapi gue gak pernah nganggep dia lebih dri seorang abang! Gue selalu coba hargai perasaan lo, tapi lo dengan gampang hancurin hati gue gitu aja." Mata Shakeera berkaca-kaca.

"Waktu hubungan kita renggang. Gue ketemu lo sama Nadia di cafe. Gue telpon lo untuk ngebuktiin ke diri gue kalo lo masih sayang gue. Tapi apa? waktu gue ajak ketemu, Lo malah matiin telpon gue." lanjutnya

"Lo pikir hati gue gak hancur liat lo yang deket Arya terus? Lo selalu sama dia bahkan sejak kita masih pacaran, lo sadar gak? Lo anggep gue apa waktu itu?" tanya Rayhan dengan alis yang menaut.

"Urusan gue sama Arya lo gak perlu tau! Karena lo gak akan ngerti!" Shakeera berjalan menjauh mencoba mencari taksi.

Rayhan tetap berdiri di tempatnya. "Gimana gue mau ngerti kalo lo aja gak terbuka sama gue! Gue pernah kehilangan Sosok 2 Sahabat gue, Sha! Vanya. Dia kembaran Nadia. Gue suka sama Nadia dan ternyata Vanya juga suka sama gue tanpa gue tahu. Malam itu dia tertabrak Mobil saat coba mengejar gue dan Nadia. Nadia akhirnya pergi ke US sama keluarganya. Gue bener-bener sendirian, sha."

Rayhan melangkah ke arah Shakeera dan memeluknya. "Gue tahu pahitnya kehilangan, Gue mohon jangan bikin gue ngerasain hal itu lagi, Sha." Shakeera diam tak membalas pelukannya.

Sudah lama Shakeera merindukan kenyamanan ini. Apa ia harus kembali ke pelukan Rayhan atau ia tetap harus menjauhinya ia benar-benar ragu.

"Gue gak bisa kehilangan lagi, Sha. Please jangan tinggalin gue!" Rayhan memeluknya erat.

Shakeera dengan cepat melepas pelukannya dan membuang muka. "Karena itu! Gue gak bisa sama lo lagi!"

Rayhan menarik dan menangkup wajah Shakeera. Ia menatap matanya dalam.

"bilang ke gue kalo lo udah gak sayang lagi sama gue, Sha. please. Karena gue yakin lo masih sayang sama gue."

"itu urusan gue bukan urusan lo!" Ucap Shakeera tak mau menatap Rayhan.

"Gimana biar lo ngerti kalo gue masih sayang sama lo? Gue gak bisa kehilangan lagi, Sha." Mata Rayhan berkaca-kaca membuat Shakeera ikut berkaca-kaca.

"Karena itu! Lo harus lupain gue! Lo gak boleh ngerasa kehilangan!"

Shakeera menyetop taksi yang lewat dan menaikinya meninggalkan Rayhan yang terpaku dengan otak yang terus berpikir maksud dari perkataan Shakeera.

***

vote ah biar makin rame!

ShakeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang