PART 10

138 8 0
                                    

Shakeera berkumpul di cafe tempat biasa mereka kumpul, yaitu bersama tiga sahabat nya.

"Akhirnya, kita di terima ya gais" ucap alisya kesenangan.

Mereka berkumpul setelah mendapat e-mail dari SMA yang mereka inginkan. Dan hasilnya mereka lulus.

Minggu depan pun mereka sudah masuk sekolah.

"Gila lo ndroo, gue udah gak sabar pengen masuk SMA" ucap syarifah di lebay-lebay kan.

"Sama gue juga pengen pake rok abu-abu" tambah silma

"Gimana ya entar kalo kita pake rok abu-abu" shakera menghayal dengan wajah yang tampolable sekali.

"Udah jangan ngehayal lagi, makan dulu kuy" ajak alisya kepada teman-temannya

"Kuy lhaa" sahut ketiganya.

*****

Pagi ini shakeera sudah bersiap dengan seragam putih, ia akan segera berangkat ke Sekolah yang sudah ia impikan.

SMA Citra Cendikia, sekolah itu sudah ia impikan sejak kelas 8.

"Shakeera, ayo turun, kita sarapan" ketukan di pintu di lanjutkan suara wanita paruh baya tersebut membuat shakeera membuka pintu kamarnya.

"Yuk, eera udah siap ke SMA" sahut nya dengan semangat.

" Anak mama semangat banget sii"
Alima mencubit pipi shakeera.

Mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan.

Setelah sarapan shakeera menarik-narik lengan Zidan.

"Ayo bang, gak sabar loh gue"

"Iya deh yang udah SMA"

Zidan bangkit dari duduk nya. Lantas shakeera dan zidan berpamitan dan berangkat ke sekolah.

******

Rayhan baru saja turun dari kamarnya di lantai dua. Sekolah barunya itu masuk jam 06.45.

Pukul 06'30 ia baru turun dari kamar nya dan langsung mencomot roti di meja makan dan berpamitan kepada orang tua nya lantas berjalan keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya.

Ia menjalankan mobilnya. Keluar dari perkarangan rumahnya.

Di perjalanan ia melihat seorang yang tidak asing di matanya.

Wanita itu.

Wanita itu. wanita yang pernah menyakitinya, membuatnya merasa kehilangan.

Ia tak ingin melanjutkan lamunannya. Ia pun melajukan mobilnya menuju sekolah barunya.

Tak lama kemudian ia sampai di sekolahnya itu. Ia memarkirkan mobilnya di bawah pohon rindang.

Ia turun dari mobilnya setelah melihat erick ada di samping mobilnya.

Mereka bersalaman ala cowok. Tak sedikit pula siswi yang terpesona akan ketampanan keduanya.

"Lo gak bawa alat mos yang disuruh?" Erick membuka percakapan saat melihat sohib gilanya itu tidak membawa ember dan karton bertuliskan nama hewan.

"Ngapain elah, gue sekolah kan bayar"

"Busyet, berani bener lo" serunya sambil meneloyor kepala rayhan.

"buat apa takut?"

Erick hanya mengusap tengkuknya.

******

"Lo gila!" Teriakan alisya memekakkan telinga ketiga dedemit itu.

"Gila lo sha, kok lo berani sih?!!" Syarifah menimpali.

ShakeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang