PART 36

82 4 0
                                    

Holaaa!! Lama ga update nih saia:)

***

Shakeera sudah bersiap-siap pagi ini. Arien menggedor pintu kamar Shakeera membuat si empu nya membuka pintu.

"Yuhuuu! Saya sudah siap!!" Ucap nya semangat.

"Masih pagi udah stress aja" cibir Arien sambil geleng-geleng kepala.

Shakeera tak peduli dengan itu dan turun ke lantai bawah dengan semangat.

"Selamat pagi emak~ Selamat pagi bapak~ oiya bapaknya gak pulang-pulang kayak bang toyyib" Shakeera turun sambil bernyanyi riang.

"Ihhh. Baba tuh bukan bang toyyib!" Kesal Alima.

"Nyantuy, Bu. Canda doang elah!"

Akhirnya mereka sarapan dengan khidmat. Setelah itu Shakeera pun pamit dan keluar dari rumah.

Tak lama kemudian Zidan menghampiri nya. "Lo berangkat sama siapa?"

"Entah" jawab Shakeera sambil mengedikan bahu.

Saat sedang memakai sepatu, sebuah mobil datang di sertai pemiliknya. "Ayo tuan putri," pemilik mobil itu membawa Shakeera ke mobilnya lalu pamit kepada Zidan yang sedang memanaskan motornya. "Duluan ya, dan."

***

Shakeera berjalan di koridor bersama Arya, memang Arya yang menjemputnya ke sekolah barusan. Tapi Shakeera merasa keluapaan akan sesuatu.

"Eh kak! Ponsel gue ketinggalan di mobil Lo. Ambil dulu yuk!" Arya pun mengangguk dan berjalan ke parkiran dengan merangkul pundak Shakeera.

Mereka berjalan sambil tertawa sesekali. Lalu, mereka berpapasan dengan Rayhan yang berjalan berdua dengan Nadia.

"Pacarannya sama siapa, rangkulannya sama siapa" sindir Nadia seolah memanas-manasi Rayhan.

Justru Arya semakin mengeratkan rangkulannya berusaha melangkah lebih cepat.

"Jangan di dengerin, biarin aja dia nyinyir." Bisik Arya, Shakeera hanya tersenyum.

"Nyantuy, kak" sahut Shakeera.

Setelah mengambil ponsel nya, mereka kembali ke kelas masing-masing.

Shakeera berjalan ke kelas sendirian. Ia dapat mendengar gosipan para cewek di sekitarnya.

"Eh itu kan si Shakeera ya? Hubungan dia sama Rayhan tuh masih apa udah putus sih?" Tanya seorang gadis kepada kawannya.

Gue yang punya hubungan aja gatau batin Shakeera.

"Gatau, tapi kayaknya udah mau putus deh. Soalnya gua kayak lebih sering liat Rayhan tuh sama si anak baru, daripada sama Shakeera." Jawab kawannya.

"Kasian gue sama Shakeera, manis gitu padahal tapi ada aja cowok yang nyakitin. Mana belakangan ini gue sering liat muka dia tuh pucat." lanjut gadis itu.

Kawannya hanya mengedikan bahu.

Shakeera mendengar itu dan tersenyum tipis. Ternyata muka gue tetep pucat walaupun gue pake make up sedikit.

***

Rayhan masuk ke dalam kelas dan duduk di pojok belakang kelas. seperti biasa, pagi ini kelas masih tak begitu ramai. Ia meletakan kepala nya diatas lipatan tangannya di meja.

Otaknya terus berputar mengingat kejadian tadi dan kemarin. Kemarin ia tidak ingin bertemu Shakeera, padahal Shakeera jarang mengajaknya bertemu.

Tadi, Shakeera menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat ia artikan. Di tambah dengan mulut Nadia yang nyinyir. Gue beneran sayang sama Lo, sha. Tapi kenapa Lo seolah nyuruh gue mundur dan pergi. lo seakan berubah, sha. Batin Rayhan.

Ia mendengar langkah seseorang dan berakhir dengan suara seseorang yang duduk di depannya. Ia tahu betul siapa itu. Siapa lagi kalau bukan Shakeera. Gadis yang masih menjadi kekasihnya itu.

Shakeera menoleh ke belakang dan melihat Rayhan yang tertidur. Ia mengusap rambut Rayhan. "Mungkin ini yang terakhir kali gue ngusap rambut Lo."  Ucapnya pelan.

Tanpa ia ketahui bahwa Rayhan tidak tidur dan dapat mendengar itu semua.

***

Update!! Yuhuu!!  Akhirnya..

Jangan lupa vote and comment. Karena cuma itu yang dukung aku untuk lanjut cerita ini

ShakeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang