PART 33

77 6 0
                                    

VOTE GUYS!

🔺🔻🔺🔻🔺

Shakeera dan Arya terus berjalan menyusuri koridor Rumah Sakit. Akhirnya sampailah mereka di depan sebuah ruangan rawat inap.

Shakeera membuka pintu ruangan tersebut, dan seseorang yang sedang di rawat di sana tampak menggunakan wig (rambut palsu-Tulisan nya gimana si gatau) dengan tergesa-gesa.

"Hai! Masuk sini!" Sapa seseorang di dalam sana. Shakeera tersenyum. Lalu masuk.

"Gimana kabar lo, Don?" Tanya Shakeera sambil duduk di salah satu bangkar kosong yang ada di sana.

"Baik, sangat baik. 'Mungkin' " jawab Dona senyum yang fake dengan kata 'mungkin' dengan lirih.

"Lo sendiri gimana?" Tanya nya balik.

"Baik Alhamdulillah, tadi di jalan gue liat tukang buah, jadi gue bawain Lo buah doang." Shakeera terkekeh di akhirnya.

"Cowok lo gimana? Masih kayak bangsat?" Tanya Dona sambil melirik ke Arya yang Dari tadi hanya menyimak.

"Masih lah. Tapi tuh cewek juga ngeselin, Don. Dia deketin cowok gue Mulu. Ngajak pulang bareng lah ini lah itu lah. Tadi juga dia ngajak cowok gue pulang bareng. Sumpah kesel banget gue!! dia tuh ganjen banget jadi cewek!! Ih sumpah keseelll!!" Jawab Shakeera berapi-api. Membuat Dona dan Arya tertawa melihat ekspresi nya.

"Untung tadi ada kak Arya. Yaudah gue pulang aja sama dia, lagi pula gue juga pengen kontrol ke dokter Rika." Lanjut nya sambil menunjuk Arya.

Dona hanya terkekeh mendengar jawaban kesal Shakeera.

"Oh iya, Lo pake wig kenapa?" Tanya Arya spontan.

"Hmm... a-an-u lagi pengen pake aja." Jawab Dona tergagap.

"Dona. Jujur aja sama gue. Lo gak sendiri. gue punya kasus yang sama juga sama lo" pinta Shakeera.

"Ra-am-mbut gue rontok dan setiap hari makin meningkat kerontokannya. Sekarang rambut gue udah gak bersisa." Jawabnya sedih.

"Lo gak sendiri, Don. Ada gue dan Kak Arya disini sama lo. Semua pasti ada jalan keluarnya" ucap Shakeera seraya memeluk Dona dan menepuk punggung nya beberapa kali.

Arya melihat Dona yang tampak menahan air mata. Tak lama Shakeera bangkit,

"kalo gitu gue pamit dulu ya. Klo ada apa-apa telpon gue! Gue pasti siap meluncur" Shakeera pun keluar ruangan. Arya pun bangkit dan berniat pamit juga.

"Don. semua masalah itu ada jalan keluarnya. Tuhan udah tulis semua yang terbaik untuk kita, kita hanya menjalani apa yang Tuhan tetapkan di hidup kita."

Melihat Dona yang menangis dengan isakan yang tertahan, Arya mendekat dan merangkul nya. Dona pun menangis di pelukan Arya.

🔻🔺🔻🔺🔻

Arya melangkah di koridor Rumah Sakit mencari Shakeera. Dimana sih dia? batinnya.

Ia berhenti sejenak di dekat jendela Rumah Sakit. Sampai pandangan nya jatuh pada seorang gadis yang duduk di bangku taman dengan bahu yang bergetar. Ia pun menghampiri gadis itu.

"Sha.." panggilnya pelan.

"Shakeera, jangan sedih gini dong! Kan ada gue di sebelah Lo." Ucap Arya sambil duduk di sebelah Shakeera.

"Lo mau gue gak sedih? Gimana? Gimana bisa gue gak sedih?!. Secara gue juga akan kayak dia!" Shakeera mengangkat wajahnya menatap Arya dengan sedih.

"Gue tau. Ini emang berat buat Lo. Tapi Lo harus buktiin kalo Lo bisa ngalahin penyakit Lo!" Arya terus mencoba untuk mendukung Shakeera.

"Lo pikir ini semua gampang?! Asal Lo tau, kak. Untuk berpura-pura kuat saat Lo rapuh itu berat, kak! Lo gak ngerasain jadi gue." Shakeera terus menangis.

"Sha.. ini semua emang gak gampang bagi Lo. Gue tau itu. Tapi bukan berarti Lo harus pasrah kan?" Arya menghapus air mata Shakeera dan mengambil tangan Shakeera lalu di letakkan di dada nya.

"Kalo Lo anggep gue sebagai Abang Lo sendiri, harusnya Lo tau kalo ini juga berat bagi gue. Ini berat bagi gue ketika ngeliat orang yang gue sayang ternyata serapuh ini. Lo harus sabar dan kuat, sha. Semua udah di atur sama Tuhan." Jelas Arya.

"Gue gak tau harus bilang apa lagi sama lo selain terima kasih untuk semuanya" ucap Shakeera dan menggenggam balik tangan Arya.

🔺🔻🔺🔻🔺

Yeayy!! Aku up nih hari ini.. semoga tambah suka dengan ceritanya ya.. tapi kalian masih ingat Dona kan? Temen sekamar Shakeera waktu dia di rawat.

Jangan lupa vote and comment guys.

-salam penulis konyol.

ShakeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang