Boyfriend

2.4K 193 0
                                    

-Boyfriend-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Boyfriend-

"Yoongi, untuk hari ini, aku akui kalau masakanmu itu memang enak" Kataku sambil mencuci piringku.

"Terimakasih, sekarang tolong cepat keluar" Yoongi menatapku datar lagi.

"Aish! Biarkan aku disini sebentar saja, aku masih ingin bermain dengan Holly" Aku terkekeh sambil mengusap kepala anjing Yoongi yang menjilat jilat tanganku. Namanya Holly.

Yoongi menghela nafas pelan dan duduk di sofa, mungkin menyerah karena tidak bisa melawanku lagi.

Aku duduk di samping Yoongi sambil membawa Holly di pangkuanku, terkekeh lagi saat dia menggigit tanganku pelan.

"Padahal kita baru saja kenal, tapi kau bertindak seperti teman dekatku saja" Yoongi tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

"Jadikan aku teman dekatmu kalau begitu" Aku tertawa di depan Yoongi, aku melihat bibir Yoongi tertarik ke atas yang membuat gummy smile-nya terlihat.

"Awww! Lihat gummy smile mu itu!" Aku terkekeh namun dia kembali memasang wajah datar dan memutar bola matanya.

-

Aku kembali lagi ke kamarku, jujur saja sendirian disini membuatku bosan.

Ujian kenaikan sebentar lagi, tetapi rasanya sangat malas sekali untuk mengerjakan sesuatu.

Belajar, membosankan.

Menulis, membosankan.

Rasanya aku ingin makan.

Tetapi malas sekali untuk keluar.

Aish.

Ting!

Aku mengecek ponselku yang baru saja berbunyi, aku mendapat pesan dari seseorang yang tidak dikenal.

Aku mengecek ponselku yang baru saja berbunyi, aku mendapat pesan dari seseorang yang tidak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh Yoongi, aku mengganti usernamenya menjadi sesuatu yang membuatku tertawa saat melihatnya.

Oh Yoongi, aku mengganti usernamenya menjadi sesuatu yang membuatku tertawa saat melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Kelas pertama adalah kelas sejarah, kelas yang sangat membosankan.

Sepanjang pelajaran dan ocehan dari Mrs. Han, aku hanya menguap dan menggambar.

Lagipula pelajaran itu tidak akan masuk ke kepalaku.

Aku menoleh ke arah samping dan melihat seseorang yang paling tidak ingin aku lihat.

Hyemi.

'Oh dia sekelas denganku?' Pikirku dalam hati, memutar bola mataku malas dan memfokuskan pandanganku ke depan.

Aku secara tidak sadar tersenyum saat melihat sosok disamping kiriku. Dia terlihat sangat fokus, tatapan matanya yang tajam melihat ke arah papan.

'Dia sangatlah tampan, bukankah begitu?' Aku terkekeh pelan saat kepalanya menoleh ke arahku.

"Kau tahu kalau menatap seseorang seperti itu sangat menyeramkan?" Dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak bolehkah aku menatap pacarku sendiri?" Minsoo akhirnya tersenyum hangat dan mennggengam tanganku.

"Boleh, kau kecup juga boleh" Senyum hangatnya berubah menjadi senyum nakal dan aku hanya tertawa pelan.

Bell istirahat berbunyi dan kami berdua segera keluar dari kelas, kami langsung menuju kantin dan duduk di salah satu meja.

"Selama seminggu ini aku jarang bertemu denganmu, bagaimana kalau aku traktir?" Aku tertawa dan mengangguk.

"Kau hampir setiap hari mentraktirku Minsoo.." Dia menepuk kepalaku lalu pergi untuk membelikan kami berdua sesuatu.

Aku melihat Minsoo yang menunggu Ramen yang sedang dibuat, dia terlihat imut sekali.

"Oppa! Kemarilah, jangan diam disana!" Aku memanggilnya, dia mengangguk dan berlari ke arahku.

"Aku memesan Ramen kesukaanmu" Katanya sambil duduk di sampingku dan menyatukan tangan kami.

Di siang itu, kami hanya berdua, menghabiskan waktu bersama. Namun entah kenapa, Minsoo berbeda.

Atau mungkin itu hanya perasaanku saja? Minsoo adalah pacar yang baik, tidak akan terjadi apa apa.

"Yah! Kau mendengarku atau tidak?" Hanna membuyarkan pikiranku dan aku mengangguk tidak yakin.

Kami berdua sedang berada di apartmentku, Hanna datang untuk menyontek PR Bahasa Inggris.

"Aku mengajakmu untuk pergi jalan jalan besok, kau pasti ikut kan? Aku dengar ada restaurant baru yang dibuka" Hanna menyeringai, aku menatapnya sebentar sebelum menganggukan kepalaku.

"Aku tahu kau akan ikut" Hanna tertawa dan berbaring di ranjangku.

"Hanya karena kau sahabatku"

"Oh benarkah? Aku kira karena restaurant yang tadi aku sebut?" Kami berdua sama sama terdiam namun tertawa setelahnya.

Aku berani bersumpah, tidak ada yang bisa mengerti kami.

COLD|MYG✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang