Don't Leave

1.6K 140 2
                                    

-Don't Leave-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Don't Leave-

"Kau tidak lagi bersama dengan Minsoo?" Hanna menutup mulutnya terkejut setelah aku mengangguk.

"Selama di skors tiga hari, aku ketinggalan banyak Hot News" Aku terkekeh mendengar Mina.

Saat ini kami berada di Kafe, dekat dengan Apartmentku.

"Tetapi tetap saja, aku tidak bisa melupakan Minsoo. Tiga tahun kami lewati bersama, semua kenangan manis dan pahit...apakah itu semua tidak berarti baginya?" Aku menutup mataku, berusaha agar tidak menangis disini.

"Hei! Umurmu masih panjang, carilah laki laki lain dan bersenang senang!" Aku menatap Hanna malas, namun apa yang dia katakan ada benarnya, walau sedikit.

"Tetapi biarkan aku di skors lagi selama seminggu, karena besok aku akan meninju si sialan Han Minsoo itu!" Hanna memukul mejanya yang membuat semua orang menatap kami.

Aku tersenyum karena malu dan meminta maaf sebelum melihat lagi ke arah Hanna.

"Jangan begitu, aku tidak ingin kau mendapatkan nilai jelek" Hanna tertawa kecil dan mengajakku keluar dari Kafe.

"Baiklah sekarang kau ingin kemana?" Tanya Hanna padaku.

"Aku tidak yakin..." Pikiranku selalu tertuju ke Yoongi, entah kenapa.

Oh, mungkin rasa rindu terhadap Holly!

Tetapi aku tidak mungkin pergi ke kamar Yoongi, dia juga sedang dalam masa move on.

"Kita ke apartmentku saja" Aku tersenyum, namun Hanna menatapku sambil cemberut.

"Jangan bilang kalau kau akan mengajakku untuk belajar" Aku tertawa dan mengangguk pelan. Dia hanya menghela nafas pasrah.

"Baiklah, hanya untuk hari ini" Katanya sambil berjalan bersamaku ke arah apartment.

.
.
.

Kenapa masalah menimpaku disaat Ujian Kelulusan akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Aku jadi tidak bisa konsentrasi!

"Kau ingin menjadi apa saat sudah besar nanti?" Hanna tiba tiba datang dari dapur sambil membawa cemilan.

Aku ingin menjadi model.

"Entah kenapa aku ingin menjadi Model" Aku terkekeh pelan.

"Lagipula perjalanan ini masih panjang, kita masih harus pergi ke Kuliah" Aku menepuk pundak Hanna dan dia menggerutu.

"Aku ingin cepat cepat lulus" Dia merengek.

"Iya aku tahu, sekarang cepat belajar!" Kataku sambil mendorongnya untuk mengambil buku di meja.

Sebenarnya, aku tidak suka dengan semua materi materi dari buku ini yang harus aku hapal.

Namun untuk nilai yang bagus, aku akan berusaha!

-

Halaman terakhir dan aku selesai, akhirnya!

Aku melihat ke arah Hanna dan tertawa, dia tertidur pulas. Jam di ponselku menunjukkan kalau ini masih jam tujuh malam.

Aku jadi ingin keluar membeli cemilan.

Aku memakai sepatuku dan pergi ke mini market. Aku memilih apartment yang tepat, disekitar apartmentku banyak sekali ada mini market dan food stall.

Aku memasuki salah satu mini market dan menyapa kasirnya sebelum memilih cemilan yang ingin aku beli.

Karena belum menemukan cemilan kesukaanku, aku terus bergeser hingga menyenggol seseorang.

Oh bukan, itu hanya Yoongi.

Iya Yoongi-

Yoongi?!

"Kenapa kau terus menabrakku" Yoongi menatapku malas, sementara aku tertawa canggung dan meminta maaf.

"Sedang apa kau malam malam begini?" Kataku berusaha untuk mengusir kejadian canggung tadi.

"Memancing..."

"Sudah jelas jelas aku membeli cemilan, bodoh" Yoongi menggelengkan kepalanya dan mengacak acak rambutku.

"O-oh kalau begitu aku akan pergi hehe" Mina bodoh, sangat bodoh!

Aku berjalan menuju pintu keluar namun Yoongi memberhentikanku sambil berbisik.

"Celanamu robek, kemarilah" Celanaku?!

Tanpa pikir panjang, aku berjalan ke arahnya yang sedang duduk di tempat makan di mini market itu.

Aku duduk di sebelahnya dan menutupi wajahku yang memerah.

"Yoongi bagaimana ini" Aku merengek, memang malu ada di dalam keadaan seperti ini di hadapan Yoongi.

Namun lebih malu lagi jika dilihat orang orang diluar!

"Kau tidak punya pilihan selain meminjam jaketku" Kata Yoongi sambil menyiapkan Ramyeon Instant tanpa melihat ke arahku sama sekali.

"Kalau begitu, kemarikan jaketmu. Aku ingin pulang!" Yoongi menahanku yang ingin mengambil jaketnya, dia malah mengambil satu Ramyeon Instant lagi.

Dia menyeduh itu dan menaruhnya di depanku.

"Kau diam saja dan makan itu" Kata Yoongi tanpa melihatku, dia meniup ramyeon itu sebelum memakannya.

Aku yang tidak punya pilihan sama sekali selain ikut memakannya dengan wajah yang masam.

Lagipula, kenapa celanaku bisa robek?

COLD|MYG✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang