Hello Neighbour!

2.5K 187 0
                                    

-Hello Neighbour!-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Hello Neighbour!-

Aku dan Hanna berakhir duduk dengan Jeongguk, Jimin, Mirae Unnie, Yoongi, Hyemi dan juga Taehyung.

Aku baru saja berkenalan dengan Taehyung, dia memiliki senyum kotak yang sangat imut. Rasanya aku ingin terus melihat senyum kotak Taehyung setiap saat.

Sementara Hyemi, yang dia lakukan hanya berdandan, selfie dan kadang juga bermesraan dengan Yoongi.

Itu membuatku menekuk dahiku karena jijik. Rasanya aneh jika melihat Yoongi tanpa Hyemi, karena Hyemi terus menempel pada Yoongi seperti benalu-

Ummmm.

"Siapapun ambilkan aku sumpit" Hyemi melihat ke arahku yang posisi duduknya dekat dengan kotak sumpit.

Aku menoleh ke arah sumpit itu dan melihat ke arahnya dan memutar bola mataku malas.

"Tuhan memberikanmu tangan bukan hanya untuk berdandan" Kataku tersenyum tipis sambil melempar sumpit itu, yang ditangkap dengan baik oleh Hyemi.

"Tuhan juga memberikan mulut bukan hanya untuk bertengkar dengan pacarku dan menarik perhatian" Hyemi mengatakan itu sambil menyeringai, aku melihat ke arahnya dengan memasang ekspresi 'jangan-macam-macam-denganku'

"Well bukan aku yang memulainya, pacarmu itu yang awalnya mengejek music taste milikku" Suasana menjadi tegang dan sebelum Hyemi bisa menjawab sesuatu, Jimin lebih dulu meredakan suasanya dengan dirty jokesnya.

-

Pulang dari sekolah, aku langsung merebahkan diriku di ranjang. Sekolah itu sangat melelahkan, rasanya ingin cepat cepat lulus saja.

Aku membersihkan badanku sebelum akhirnya membaca buku tebal dari sekolah tentang sejarah.

Setelah membaca 5-10 halaman, aku menyerah. Melihat tulisan dan angka angka tahun itu saja bisa membuatku pusing.

Ah, hidup itu sangat membosankan.

Kenapa aku tidak terlahir sebagai kucing saja? Kucing bisa tidur di mana saja tanpa memperdulikan orang orang yang melewatinya.

Aku menutup mataku sebentar, mungkin tidur selama 15 menit akan membantu.

Namun belum beberapa menit aku menutup mataku, musik yang diputar sangat keras terdengar di kamar tetangga apartmentku.

Aku memghela nafas kesal dan keluar menuju kamar tetanggaku. Aku mengecek jam di dinding dan menggelengkan kepalaku.

Tetanggaku ini sudah gila.

Aku keluar dari apartmentku dan mengetuk pintu kamar tetanggaku 3 kali, tentu dengan sangat keras.

Gelapnya malam ditambah lampu mati yang belum diperbaiki di apartment ini, membuatku sulit untuk melihat sekelilingku.

Pintunya terbuka dan aku hanya bisa melihat sosok laki laki yang memakai oversized hoodie.

"Maaf karena mengganggumu tapi, ini sudah malam dan tetanggamu ini butuh tidur-" Aku mengerutkan dahiku karena merasa sosok ini sedikit familiar, setelah kuperhatikan lagi, itu membuatku membeku.

"Yoongi?!" Dia hanya memutar bola matanya malas dan ingin masuk lagi ke kamarnya, namun aku menahan Yoongi.

"Matikan dulu musikmu! Itu mengganggu waktu tidurku idiot!" Aku berkacak pinggang.

"Apakah itu terlihat seperti masalahku?" Katanya dingin, dan dia menutup pintunya dengan keras di depan wajahku.

"MIN YOONGI SIALAN!" Aku berteriak di depan kamarnya lalu pergi lagi ke kamarku, namun setelah aku berteriak volume musiknya malah bertambah.

Mina, malam ini kau tidak akan bisa tidur.

.
.
.

Aku bangun dengan kantung mata yang menghitam dan wajah yang pucat, itu semua berkat Yoongi.

Terimakasih Yoongi.

Aku harap kalian bisa menyadari bahwa itu sarkasme.

Untungnya, hari ini adalah hari Sabtu, jadi tidak ada yang bisa melihat wajahku saat ini.

Aku berjalan keluar untuk sarapan, namun berhenti saat mencium bau masakan yang datang dari kamar Yoongi.

Bau masakan itu sangat menggoda-

Aku menggelengkan kepalaku dan berniat berjalan lagi, namun bau itu seperti menempel!

Ah aku tidak peduli!

Tepat saat aku ingin mengetuk pintu Yoongi, dia sudah membukanya duluan sehingga aku terjatuh di depannya.

Dia hanya melihatku dengan tatapan datar dan menyuruhku untuk cepat masuk.

Masih malu dengan kejadian jatuhku tadi, aku hanya terdiam dan menertawakan diriku sendiri.

"Kau mau makan atau tidak?" Yoongi memegang 2 piring yang berisi masakannya tadi dan menaruhnya di meja.

"Aku tidak pernah mengatakan jika aku ingin makan makananmu" Aku melihat Yoongi dan melihat makanannya lagi.

"Oh benarkah? Kalau begitu siapa yang mengatakan bahwa bau masakanku sangat menggoda?" Yoongi menyeringai dan aku menyerah.

Aku kalah lagi di depan Yoongi sialan-

Ummm, untuk hari ini aku tidak akan memanggil Yoongi sialan lagi.

Dia memberiku sarapan gratis.

COLD|MYG✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang