-Sad But True-
Ini masih Pagi, namun berita yang kudengar sangat mengejutkan.
Banyak sekali siswa disini yang membicarakan tentang Minsoo dan Hyemi. Katanya mereka berpacaran.
Aku tidak akan merasa sakit.
Iya kan?
Bohong.
Aku menatap mataku yang memerah karena menangis di kaca toilet sekolah. Aku sangat menyedihkan.
Apakah mereka sengaja?
Minsoo, apa dia benar benar setega itu?
Kita baru saja putus dan dia sudah menjalin hubungan dengan orang lain? Saat ini hatiku sedang kacau, perasaan sakit ini rasanya seperti dipukul oleh palu.
"Mina? Kau baik baik saja?" Aku mendengar Hanna diluar, dia khawatir.
"Aku akan keluar, tunggu sebentar" Kataku pelan. Aku membasuh wajahku dan memastikan jika mataku tidak terlihat seperti orang yang baru saja menangis.
Saat aku keluar, Hanna langsung memelukku.
"Minsoo itu orang yang lemah" Hanna menepuk punggungku.
"Kenapa?" Aku menoleh ke arah Hanna yang tersenyum aneh.
"Karena orang yang menjalankan hubungan baru tepat setelah dia baru saja keluar dari sebuah hubungan adalah orang yang lemah dan menyedihkan" Aku merengek dan memeluk Hanna lagi.
"Ahhh, jangan seperti itu! Aku jadi ingin menangis lagi" Hanna tertawa dan mengangguk pelan.
Tunggu, apakah Yoongi juga mendengar berita ini?
"Hanna, bagaimana dengan Yoongi?" Hanna melihat ke arahku sebentar sebelum mengangkat bahunya tanda tidak tahu.
"Ayolah, jangan memikirkan hal itu dulu. Sebentar lagi bell masuk" Hanna menarikku ke kelas.
Aku hanya berharap jika Yoongi baik baik saja. Dia sangat mencintai Hyemi.
.
.
.Saat pulang sekolah, aku dan Hanna harus terpisah karena jalan pulang kami berbeda. Jadi disinilah aku sekarang, sendiri.
Diantara siswa siswa yang pulang bersama temannya, hanya aku yang sendiri. Aku menyedihkan sekali.
Namun, diantara kerumunan ini. Aku melihat Minsoo dan Hyemi yang saling berpegangan tangan.
Rasa sakit itu kembali namun aku berusaha untuk mengabaikan mereka.
Mereka mulai bermesra mesraaan di depanku. Hyemi yang menyadari keberadaanku, menarik leher Minsoo pelan dan mengecup pipinya.
Puas dengan aksinya itu dia lalu menyeringai ke arahku. Menjijikan.
Rasa sakit tadi rasanya sedikit tercampur oleh rasa jengkel yang amat sangat.
Mereka berdua itu menjijikan.
Tanpa kusadari, bahuku dipegang oleh seseorang yang tak lain adalah Yoongi.
"Mau pulang bersama?" Yoongi bertanya sambil menatapku. Apartment kami juga sama, jadi tidak ada salahnya bukan?
"Baiklah" Aku tersenyum dan kami berjalan bersama. Suasana yang canggung agak menggangguku. Jadi daripada terus seperti ini, aku memulai pembicaraan.
"Kau sudah dengar beritanya?" Yoongi menoleh sedikit dan mengangguk.
"Jangan menangis hanya karena Minsoo, dia tidak akan peduli" Yoongi menghela nafas. Kata kata itu menusuk.
Aku tahu itu yang sebenarnya, itu menyakitkan.
"Aku t-tidak akan menangis" Aku tersenyum canggung.
-
Saat aku bilang jika aku tidak akan menangis, itu adalah kebohongan.
Saat ini, yang ada di pikiranku hanyalah Minsoo.
Aku tahu aku yang memutuskan hubungan ini, tapi apakah Minsoo tidak merasa bersalah?
Jika Minsoo tidak memulai semua ini, hubungan kita tidak akan putus. Atau..
Aku yang salah?
Apakah seharusnya saat itu aku mendengarkan kata kata Minsoo?
Menuruti kata katanya untuk tidak berteman dengan Yoongi.
Memikirkan semua hal itu membuat air mataku jatuh kembali. Air mata sialan, Han Minsoo sialan!
'Ting!'
Suara dari ponselku menandakan jika seseorang baru saja mengirimkan pesan.
Aku berjalan ke arah pintu dan mebukanya, di depan aku melihat Yoongi yang sedang menggendong Holly.
"Holly!" Aku segera merebut Holly dari Yoongi, rasanya semua kesedihan tadi menghilang seketika saat Yoongi dan Holly datang kesini.
Yoongi melihatku sebentar, matanya bertatapan denganku. Namun aku berpaling, tadi aku berjanji untuk tidak menangis.
"Rasanya kau lebih senang bertemu dengan Holly" Yoongi bergumam namun aku dapat mendengarnya, aku melirik Yoongi. Wajahnya terlihat masam.
Aku terkekeh dan menyuruhnya untuk duduk di sofa bersamaku.
"Jadi, kenapa kau datang kesini?" Tanyaku sambil bermain bersama Holly.
"WiFi di kamarku tidak berfungsi, apa password WiFi disini?" Yoongi mengeluarkan ponselnya, bersiap untuk mendengar password WiFi-ku.
Aku menatapnya malas.
"Passwordnya 'ympurple' hanya untuk hari ini saja" Dia tidak memperdulikanku lagi dan memainkan ponselnya.
Dia bisa menanyakannya lewat pesan, tidak usah repot repot kesini. Dasar aneh.
•
•
•Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H bagi yang merayakan!💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD|MYG✔️
FanfictionAku Park Mina, seorang siswi SMA yang hidupnya normal dan baik baik saja. Namun tidak setelah aku bertemu dengan seseorang. Min YoonGi. Yang dimana aku sangat menyesali pertemuan ini. Banyak yang menjulukinya dengan nama 'Mr. Hot But Cold, Min Y...