-This Is Deep-
Aku pulang ke apartment saat malam, mataku mungkin merah sekarang karena tangisan tadi.
Aku membawa dua plastik penuh dengan ramen dan minuman kesukaan Yoongi. Semoga dia memaafkan aku yang bodoh ini.
Aku menuju ke arah kamarnya, kali ini aku mengetuk pintunya dan menunggu. Namun tidak ada yang membuka.
Apakah Yoongi sedang pergi?
Mungkin.
Karena tidak ada balasan, aku langsung pergi ke kamarku. Aku menaruh belanjaan untuk Yoongi di sofa.
Karena menangis tadi mataku terasa gatal, aku berniat untuk mencuci mataku. Tidak hingga suara Yoongi yang mengagetkanku.
"Kau kemana saja?"
.
.
."A-aku membeli dua plastik penuh dengan ramen dan minuman kesukaanmu sebagai permintaan maafnya.." Aku mengambil dua plastik itu dan menaruhnya di depan Yoongi.
Tanpa melihat matanya sedikit pun.
"Mina, lihat aku" Suara dominan Yoongi membuatku merinding.
Tidak. Aku takut kau akan berteriak lagi.
Aku menolak untuk melihat ke arah matanya. Dia pasti masih marah akibat kesalahanku yang tadi.
"Mina, lihat aku!" Karena takut Yoongi akan berteriak lagi, aku langsung melihat ke arahnya.
Saat melihat wajahku, mata Yoongi melembut dan menunduk ke bawah.
Apa yang harus aku lakukan?
"Maafkan aku" Kata itu keluar dari bibir Yoongi, dengan refleks aku menatapnya bingung.
"Aku megucapkan kata kata yang kasar tadi, maafkan aku" Kali ini Yoongi menatapku, tatapan matanya tidak bisa dibaca sama sekali.
Beberapa menit yang lalu dia bersikap kasar terhadapku dan sekarang dia menjadi lembut secara tiba tiba?
Aku tidak mengerti pola pikiran Yoongi.
"Maafkan aku juga.." Kataku sambil memainkan jari jariku. Yang membuat masalah ini terjadi adalah aku.
Merasa situasi ini sudah agak mendingin, aku memutuskan untuk bertanya kepada Yoongi.
"Siapa perempuan yang tadi itu Yoongi?" Yoongi menatapku, kali ini tatapannya dingin.
Woah. Apa lagi yang terjadi?
"Itu bukan urusanmu" Dengan itu Yoongi berdiri dan pergi dari kamarku.
"Yoongi tunggu! Ramennya-" Namun Yoongi sudah pergi dari kamarku.
Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?
Suasana hatinya berganti dengan sangat cepat. Apakah ini yang disebut dengan Men's Period?
-
Hari ini adalah hari terakhir Ujian, seharusnya aku memikirkan tentang pelajaran yang harus kuingat namun aku malah memikirkan tentang Yoongi.
Sebenarnya, di bagian kata yang mana aku salah ucapkan? Otakku ini tidak bisa bekerja lebih jauh lagi untuk mengerti tentang masalah itu.
Disini aku merasa seperti laki laki yang sedang bertengkar dengan pacarnya karena tidak mengerti letak kesalahannya-
Tunggu, aku dan Yoongi tidak berada di dalam hubungan apapun.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Pikiranku terbuyarkan oleh Jimin yang tiba tiba duduk di depanku.
Aku melihatnya sebentar sebelum memainkan jari jariku lagi.
"Aku memikirkan tentang Yoongi" Kataku jujur, Jimin mengangguk dan menyuruhku untuk melanjutkan ceritanya.
"Jadi kemarin, aku tidak sengaja masuk ke kamar Yoongi. Disaat itu juga, Yoongi sedang mengobrol penting dengan perempuan- itu terlihat seperti wanita bisnis.
Karena itu Yoongi marah dan kesal kepadaku, tetapi kami akhirnya saling meminta maaf. Merasa situasinya sudah tidak panas lagi, aku melontarkan pertanyaan bodoh kepadanya. Argh, aku menyesali itu" Aku mencibirkan bibirku.
"Memangnya kau bertanya apa?" Jimin mengambil permen karet dari sakunya lalu mengunyah permen itu.
"Aku bertanya siapa wanita yang Yoongi ajak bicara dan dia langsung terlihat kesal lagi, Apakah aku menanyakan hal yang salah?" Jimin terlihat memikirkan perkataanku tadi.
"Aku sudah mengenal Yoongi hyung sejak lama, dia itu orangnya susah sekali terbuka kepada orang lain. Dia tidak banyak menunjukkan apa yang dia rasakan.
Jadi saat melihat hyung terbuka denganmu, aku terkejut dan bertanya tanya kenapa kau bisa sedekat itu dengannya" Aku mengerutkan dahiku, benarkah?
"Tidak dengan Hyemi?" Tanyaku lagi yang mendapat gelengan kepala dari Jimin.
"Bahkan Yoongi sering sekali mengusir Hyemi saat mereka baru pertama kali bertemu" Jimin tertawa.
"Jadi menurutku disini adalah, Yoongi sudah membuka dindingnya untukmu namun kau meminta lebih. Mungkin itu yang membuat Yoongi tidak nyaman dan berakhir menjadi kesal" Jimin menepuk kepalaku.
Aku tidak tahu masalah ini akan menjadi sangat dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD|MYG✔️
FanfictionAku Park Mina, seorang siswi SMA yang hidupnya normal dan baik baik saja. Namun tidak setelah aku bertemu dengan seseorang. Min YoonGi. Yang dimana aku sangat menyesali pertemuan ini. Banyak yang menjulukinya dengan nama 'Mr. Hot But Cold, Min Y...