Aku Park Mina, seorang siswi SMA yang hidupnya normal dan baik baik saja. Namun tidak setelah aku bertemu dengan seseorang.
Min YoonGi.
Yang dimana aku sangat menyesali pertemuan ini.
Banyak yang menjulukinya dengan nama 'Mr. Hot But Cold, Min Y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-e p i l o g u e- season one
"Kau nomor berapa?" Tanyaku pada Yoongi yang tersenyum saat melihat papan pengumuman di depannya.
Saat ini semua murid berkumpul di depan papan pengumuman untuk melihat urutan mereka, hmmm lebih terdengar seperti ranking.
Mirae Unnie dapat nomor 1, seperti biasa. Dia ini pintar sekali.
Aku melihat lagi papan tulisnya dan terkejut saat melihat nama Yoongi ada di urutan kedua.
"Kau urutan kedua?!" Dia hanya menyeringai dan menunjuk lagi ke papan tulis.
"Dan kau. Kau urutan ke-10" Katanya sambil terkekeh. Aku menatapnya tajam dan mencibirkan mulutku.
"Iya, iya. Min Yoongi itu pintar" Aku memutar bola mataku malas.
"Ayolah, jangan marah. Aku traktir ya?" Ajak Yoongi yang aku setujui dengan sangat antusias.
-
Kami sedang memakan kue beras bersama di sebuah kedai makanan.
"Jika mengingat kembali masa masa dulu, aku ingin tertawa" Kataku sambil mengusap ujung bibirku dengan tisu.
"Memangnya apa yang membuatmu tertawa?" Tanya Yoongi.
"Seperti, awal kita pertama bertemu dulu. Kau menghina music taste milikku hanya karena aku menyanyikan lagu yang rilis di tahun 2017 lalu. Bahkan kau tidak minta maaf sampai sekarang!" Yoongi tertawa.
"Hei, saat itu suasana hatiku sedang tidak bagus"
"Itu tidak menjadi pengecualian!" Kataku lagi dan kami berdua terkekeh.
"Lebih memalukan lagi saat celanamu robek-" Aku memotong pembicaraan Yoongi.
"Kau waktu itu berbohong! Aku cek dua kali, robekannya tidak ada!"
Yoongi mengangkat tangannya tanda menyerah.
"Dulu satu sekolah memanggilmu dengan Mr. Hot But Cold, namun sejak berpacaran denganku mereka menjuluki-mu dengan Lil Meow Meow" Aku tertawa terbahak bahak apalagi saat wajah Yoongi berubah menjadi masam.
"Oh iya? Aku masih ingat saat wajahmu terus memerah sejak awal kita berpengangan tangan dulu" Yoongi tersenyum.
"Seperti tomat dan kentang secara bersamaan. Rasanya ingin mengecup pipimu terus menerus. Oh! Bibir juga boleh-owww!" Aku menyiku perutnya, tidak terlalu keras namun itu cukup untuk membuatnya meringis kesakitan.
