Bertemu

4.1K 113 4
                                    

Sudah 2 hari Devi dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif, dan sampai akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang. Dika yang sudah setia menemani Devi selama di rumah sakit sampai Devi pulang kerumahnya. Sesampai dirumah Devi, Dika disediakan minum oleh Bi Inem. Devi tidak langsung ke kamarnya, ia menemani Dika di ruang tamu untuk mengajaknya mengobrol.
"Dik makasih ya" ucap Devi sambil tersenyum

"Makasih buat apa?" tanya Dika dengan wajah sok polosnya

"Makasih udah nemenin gue selama di rumah sakit"

"Ya ampun gue kira apaan. Enggak usah terima kasih, gue seneng bisa jagain lo kayak gini" ucap Dika sambil meminum minumannya

Devi langsung memeluk Dika yang hendak minum sampai akhirnya minuman itu sedikit tumpah.
"Yahh tumpah kan" ucap Dika sambil menaruh kembali minuman itu dimeja.

Dika senang sekali bisa dipeluk oleh orang yang ia sayang. Dika mengelus puncak kepala Devi yang masih terus memeluknya. Tanpa disadari ternyata Devi menangis dipelukannya.
"Lahh kok lo nangis? Gue punya salah yaa? Maafin gue kalo ada salah, udah dong jangan nangis" Dika meregangkan pelukannya dan mengusap air mata Devi.

Devi masih terus menangis, dadanya sesak, punggungnya naik turun, ia masih belum bisa menenangkan dirinya.

"Cup cupp cupp jangan nangis terus dong" ucap Dika sambil memeluk kembali Devi sambil mengelus lembut rambutnya.

"Gue sekarang udah enggak punya siapa siapa lagi" ucap Devi sambil mengusap air matanya

"Hey dengerin gue ya, lo masih punya gue, Risa, Adit, ada Bi Inem juga. Lo gak boleh sedih sedih begini Dev, lo harus ikhlasin bokap lo. Pasti bokap lo sedih ngeliat lo begini, lo harus kuat lo harus bisa hidup tanpa bokap lo. Kalo lo butuh seseorang buat nemenin lo disaat lo merasa kesepian, gue selalu siap nemenin lo" ucap Dika yang tiba tiba mencium keningnya Devi dan langsung merangkulnya.

Devi pun tiba tiba berhenti menangis setelah dicium oleh Dika, ia merasa perasaannya ada yang aneh. "Kenapa dia berani nyium gue?" batin Devi

"Udah ya jangan nangis lagi. Senyum dong" ucap Dika sambil menarik sudut bibir Devi membentuk senyuman dibibirnya.
"Gue traktir eskrim yukk mau gak?"

"MAUUU" ucap Devi dengan wajah gembiranya

20 menit diperjalanan menuju mall, akhirnya mereka langsung membeli eskrim.
"Dikaaa ayoo" Devi menarik lengan Dika seperti anak kecil yang menarik lengan papahnya karena ingin minta dibelikan sesuatu.

Dika hanya tersenyum tipis melihat tingkah Devi yang kekanak kanakan seperti ini

Bruggg!!

Tak sengaja ia menabrak seorang laki laki.
"Ehh ma--" belum selesai Devi mengucapkan maaf, ia terkejut melihat seseorang yang ditabraknya.

"Eh Dev tuh kan lo nabrak, hati hati makanya" Devi memegang bahu Devi dari belakang

"Mas maaf ya, dia enggak sengaja" Dika meminfa maaf kepada seseorang yang telah ditabrak Devi

"Devi?" tanya laki laki yang ditabraknya itu

Devi langsung menarik lengan Dika untuk mengajaknya segera pergi. Dika yang ditarik oleh Devi pun kebingungan, karena laki laki itu seperti kenal dengan Devi tapi Devi langsung pergi meninggalkan laki laki itu.

"Eh lo kenapa?" tanya Dika yang langsung memberhentikan Devi

Devi melihat kanan kiri depan belakang disekitarnya, memastikan bahwa ia sudah jauh dari laki laki tadi.
"Engga kenapa kenapa kok, kita pergi ke tempat lain aja yuk jangan disini" Devi menarik lagi lengan Dika tetapi ditahan oleh Dika

"Tadi siapa? Temen lo?" tanya Dika penasaran

"Engga tau" ucap Devi sambil menaikan bahunya

Wajah Devi pun berubah menjadi aneh, Dika pun merasa kalau Devi menyembunyikan hal sesuatu tetapi ia tidak mau menceritakannya. Dika lebih baik menuruti kemauan Devi saat ini.

Setelah mengajaknya pergi jalan jalan, makan eskrim, makan malam di cafe dan terakhir pergi ke pasar malam untuk naik kincir angin, akhirnya Dika mengajak Devi untuk pulang karena hari sudah malam dan waktu menunjukkan pukul 10 malam.
"Pake helmnya" Dika memberikan helm coklat bergambarkan beruang yang sengaja dibeli oleh Dika suapa Devi suka pergi dengannya menggunakan helm itu

Devi menggeleng, ia hanya memegang helm itu tetapi tidak dipakai.

"Ish bandel yaa, dibilang pake helmya" Dika mengambil helmnya yang dipegang Devi dan langsung memakaikannya di kepala Devi

Devi langsung naik ke motor ninja hitamnya Dika, dan tidak lama kemudian ia bersandar dibahunya Dika dan tangannya melingkar diperutnya Dika.

Sesampai dirumah, Dika melihat Devi sudah tertidur. Ia akhirnya menggendong Devi dan membawanya ke kamar karena ia tidak mau membangunkannya karena takut mengganggu tidurnya.

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang