Cinta Abu Abu

PERKENALAN

      Saat keduanya sampai di kelas, anak anak yang berada di kelas tersebut merasa bingung, siapa cewek yang dibawa oleh Dika ke kelasnya? Dan teman sebangkunya Dika pun menanyakan kepada Dika. "Wehh Dik siapa cewek yang lo bawa ini?"

"Oh ini? Dia cewek gue" jawabnya dengan merangkul bahu Devi.

Devi pun tersentak kaget mendengar ucapan cowok yang baru pertama kali ia temui disekolah barunya.
"Ishh apaan sih lu ngaku ngaku. Ga usah pegang pegang dehh" sambil melepaskan tangan cowok tersebut

    Teman teman gerombolan Dika pun tertawa melihat reaksi Devi dan Dika "Haha cewek lo marah kenapa tuh Dik?".

Langsung saja Devi menjawab kepada teman teman Dika dengan emosi "Kalian apa apaan sih, gue tuh bukan cewek dia. Gue aja engga kenal siapa dia? Gue anak baru disekolahan ini".

"Oh lo anak baru, gue kirain beneran lo ceweknya Dika. Baru aja gua mau minta traktir ke dia" jawab salah satu teman Dika yang berbadan gemuk yang sangat hobi makan, dia bernama Rio.

"Nama dia siapa Dik?" tanya teman Dika yang sangat playboy, yang suka menggoda cewek cewek cantik disekolah, dia bernama Adit.

Dika baru menyadarinya, bahwa dia belum berkenalan dengan anak baru itu, "Oh iyaa gue belum tau siapa nama lo, gue belum kenalan sama lo. Kenalin nama gue Hendika Anggara Saputra, panggil aja Dika ganteng" Dika tertawa manis di hadapan Devi sambil mengulurkan tangannya meminta agar berkenalan.

"Nama gue Devinka Oktaviani Putri" jawabnya dengan jutek dan tidak memberikan salam perkenalannya, dan tangan Dika pun dingangguri.

"Oh oke gamau salaman ya?" Dika pun meletakkan kembali tangannya disamping badannya.

"Oh ternyata nama lo Putri" jawab Adit.

"Panggil aja Devi jangan Putri" begitu kata Devi.

"Hm kalo gue maunya manggil Putri gimana?" begitu kata Dika sambil meledek.
"Ya gue ga bakal nengok" jawabnya Devi dengan sebal.

"Haha udahlah Dik jangan diledekin terus, kasian tuh mukanya merah gitu" cakapnya Rio sambil meledek Devi juga.

Ketika mereka sedang berkumpul dan berbincang bincang, tiba tiba guru pun datang.

"Woi woi ada bu Rike" teriaknya salah satu siswa yang ada dikelas itu.
     
       Bu Rike adalah guru yang sangat killer, dan ditakuti oleh anak anak muridnya, tetapi tidak dengan Dika, murid yang tidak pernah takut oleh guru manapun.
Dan akhirnya semua pun duduk ditempat masing masing, tapi tidak dengan Devi yang masih berdiri dikarenakan dia masih belum tau dimana posisi tempat duduknya.

Tanya guru pada Devi "Kamu ngapain nak berdiri disini? Kamu kenapa tidak duduk? Mau buat saya marah?"

Jawabnya Devi dengan gugup dan gemetaran "Em anu buu.."

"Anu anu apa hah?" bu Rike memukul meja membuat Devi dan yang lain nya sangat kaget.

Dan akhirnya Dika dengan beraninya tanpa rasa takut, dia pun berbicara kepada bu Rike dengan suara lembut dan sedikit ledekan "Bu Rike cantik jangan marah marah mulu dong nanti cepet tua loh, cepet keriput. Dia itu anak baru bu, jangan dimarah marahin gitu nanti dia sawan"

Mendengar locehan Dika, akhirnya semua anak anak yang ada di kelas itu tertawa semua.
Emosi bu Rike pun bertambah dengan kelakuan Dika yang selalu membuat malu, dia memukul meja lagi dan membuat suasana yang tadinya ramai seperti pasar kini hening seperti kuburan.
"Diam kalian!!!" ujar bu Rike.

"Kamu murid baru? Yasudah silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman temanmu" perintah bu Rike kepada Devi.

"Haii teman teman" Sapa Devi kepada teman temannya sambil melambaikan tangannya.

"Haii" jawab teman teman sekelasnya.

"Perkenalkan nama saya Devinka Oktaviani Putri, panggil aja Devi. Saya pindahan dari Bandung, saya pindah dikarenakan tempat kerja ayah saya pindah" ujar Devi memperkenalkan dirinya.

"Yasudah kamu silahkan duduk" perintah bu Rike.

Devi bingung harus duduk dimana, dan dengan keberaniannya dia bertanya kepada guru killer itu, "Maaf bu, saya duduk dimana?"

Tiba tiba ada sahutan dari Dika "Duduk di sinih aja nih, disamping gue"
"Heh diam kamu!!!" hentakan bu Rike.

"Kamu duduk disana,disamping Risa. Kebetulan dia duduk sendiri" perintah bu Rike sambil menunjuk posisi tempat duduk yang kosong.
Dan Devi pun berjalan ke arah tempat duduknya, dan ia tersenyum kepada Risa sambil menduduki kursi tersebut.
"Yasudah kita mulai pelajaran sekarang" Ujar bu Rike