Double Date?

2.2K 81 8
                                    

Kebetulan hari ini hari minggu, Risa berniat ingin mengajak Devi untuk double date. Dirinya dengan Adit, dan Devi dengan Dika. Risa pun menelpon Devi yang masih tertidur karena masih pagi jam 07.00. Devi meraba raba kasurnya masih keadaan mata tertutup mencari handphonenya karena berdering, setelah memegang handphonenya mata Devi terbuka sedikit dan langsung menyentuh tombol hijau tanpa melihat siapa yang menelponnya
"Halo" mata Devi masih terpejam dan keadaan tubuhnya tengkurap, ia menaruh handphone di telinganya

"Dev, nanti siang jalan yuk. Nanti lo--"

Devi langsung menjawabnya, padahal Risa belum selesai bicara
"Hmm, yaudah yaudah nanti lo kerumah aja" jawab Devi masih keadaan mengantuk

"Ih dengerin gue dulu, gue belum selesai ngomong. Nanti lo ajak Dika, gue ngajak doi gue"

"Apa?!" mata Devi langsung terbuka lebar
"Kok dadakan banget sih? Kalau Dika nggak bisa gimana? Kalau Dika ada acara gimana?" Devi berusaha mencari cari alasan

"Nggak mungkin, Dika tuh tiap hari kerjaannya cuma nongkrong nongkrong doang. Ya dia juga pasti langsung mau dong kalau lo ajak pergi. Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus mau. Gue tunggu jam 3 sore di cafe candy pop, kalau nggak dateng gue marah sama lo"

"Ehh tapi--"

Tuttt tutt tuttt Telepon terputus

"Ahh gimana dong ini? Masa gue telpon dia duluan? Gengsi dong. Lagian kemarin kan gue udah bilang putus ke dia" Devi berjalan mundar mandir di kamarnya sambil menempelkan handphonenya di dagu. Devi mengambil nafas dan menghembuskannya dengan perlahan "Oke oke. Inget Dev lo nggak boleh egois, setiap ada masalah jangan ngilang, jangan gampang buat bilang putus, jangan tiba tiba ngejauh. Lo harus bisa hadepin masalahnya bareng bareng, harus bisa ngatasin masalah bareng bareng. Harus inget kata kata Ayla"

Akhirnya ia pun terpaksa harus menghubungi Dika duluan walaupun sebenarnya sangat gengsi, namun handphonenya Dika pun tidak aktif.
"Astaga kenapa nggak aktif coba? Terus gue mesti gimana? Kalau bilang ke Risa kalau gue nggak bisa dateng nanti dia kecewa. Gua nggak mau ngecewain dia, dia kan udah baik banget sama gue, dia selalu bantuin gue. Mmm masa iya gue ke rumah Dika? Ihhh ogahh!"

Devi mencoba berfikir cari cara lain, dan akhirnya ia baru teringat untuk menghubungi Adit.
"Halo Dit"

"Ada apa Dev? Tumben nelpon gue"

"Mmm anuu. Lo.... lagi sama Dika nggak?"

"Kenapa?"

"Hmm nanti lo tolong bilangin ke dia ya, jemput gue jam 2 dandan yang keren"

"Ngapain?"

"Udah bilangin aja nggak usah banyak nanya"

"Lah gue kan harus nyampein sesuatu dengan jelas"

"Oke oke. Jadi Risa ngajakin double date gitu, gue disuruh ngajak Dika dan dia ngajak doinya. Cuma gue juga belum tau siapa doi dia sekarang, dia nggak ngasih tau. Sebenernya gua males ketemu sama Dika, cuma karena terpaksa aja demi nurutin apa kata Risa"

"Ohhhhhh" Adit sebenarnya tau kalau Risa mengajak Devi untuk ngedate membawa Dika. Sebenarnya ini rencananya supaya Devi mau memaafkan dan mau bertemu dengan Dika

"Yaudeh jangan lupa bilangin ya, bilangin juga jangan ngaret!"

"Iye bawel amat lo"

"Yee biasa aja kali" Devi langsung menutup telponnya

***
"Gimana gimana? Devi nyuruh gue jemput dia?" tanya Dika

"Yoi"

"Yess" Dika melompat lompat kegirangan
Namun tiba tiba ia pun kepikiran dengan kendaraannya "Ahh bego, gue kan udah nggak ada motor lagi. Terus gue jemput pake apa ini? Masa iyah jalan kaki?" wajah Dika yang tadinya girang berubah jadi muram

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang