Putus

3.7K 87 14
                                    

Pagi harinya, ketika baru saja mata Devi terbuka, handphone nya berdering. Saat dilihat ternyata itu adalah panggilan dari Dika. Setelah hampir seharian nomor Dika tidak aktif karena permasalahan di telepon kemarin, akhirnya ia kembali menelepon di pagi hari. Senyuman di wajah Devi pun muncul, ia langsung mengangkatnya.
"Halo Dik? Kamu udah enggak marah kan sama aku? Kenapa kemarin HP kamu enggak aktif? Aku mau jelasin semuanya sekarang"

"Kemarin kamu kemana aja? Ngapain aja? Sama siapa?"

Devi hanya terdiam ketika diberi pertanyaan seperti itu. Ia berfikir sepertinya Dika mengetahui kejadian dirinya kemarin dengan Rama.

"Kenapa diem? Enggak bisa jawab?"

Belum sempat Devi menjawabnya, tiba tiba teleponnya diputus lagi oleh Dika. Dan tak lama kemudian, Dika mengirim foto lewat WhatsApp. Ketika dilihat, ternyata itu adalah foto Devi dengan Rama waktu kemarin di warung ketika berteduh. Devi pun sangat terkejut, siapa seseorang yang mengambil foto ketika mereka sedang berduaan?

Devi pun langsung menelepon balik Dika namun ditolak. Devi pun terus berusaha menelepon sampai diangkat, dan ketika ke 7 kalinya Dika baru mau mengangkatnya.
"Halo Dik, aku mohon kamu dengerin dulu penjelasan aku yahh. Kamu jangan salah paham dulu, aku sama ka Rama tuh engga ada hubungan apa apa. Aku mohon sama kamu jangan marah. Bukannya kamu sendiri kan yang suruh ka Rama buat jagain aku dari ka Mona selama kamu pergi? Terus kenapa kamu yang marah gini sama aku?" ucap Devi sambil menahan tangisnya

"Ya memang aku yang suruh Rama buat jagain kamu dari gengnya Mona selama aku enggak disamping kamu, tapi engga sampe berduaan mulu sampe hujan hujanan bareng, pegang pegangan tangan, rangkul rangkulan. Cowok mana sih yang enggak cemburu ketika ceweknya dideketin sama cowok lain?"

"Ya tapi aku sama ka Rama tuh engga ada hubungan apa apa Dik, cuma sebatas adik sama kakak kelas aja"

"Kamu pikir dulu kita apa sebelum pacaran? Kita temen sekelas kan?"

"Ya tapi beda Dik, aku sekarang udah punya kamu. Aku engga bakal lah suka sama cowok lain"

"Di dunia ini enggak ada yang ngga mungkin, apapun bisa terjadi"

"Yaudahlah sekarang terserah kamu. Kamu udah ngga mau percaya lagi sama aku"

Perdebatan pun terjadi, sampai akhirnya Devi pun terpaksa harus memutuskan teleponnya dan ia pun langsung mematikan daya handphonenya supaya tidak ada yang mengganggunya. Devi pun tidak masuk sekolah lagi, karena pikirannya sekarang sedang kacau.

*** Di Sekolah ***
Rama datang ke kelas Devi dan matanya sedang mencari seseorang yaitu Devi. Risa yang memperhatikan Rama di depan pintu pun menghampirinya.
"Ka Rama nyariin siapa?" tanya Risa

"Itu anuu si--" belum selesai menjawabnya, Risa sudah berhasil menebaknya

"Oh Devi ya? Dia belum dateng. Kayaknya sih engga masuk lagi deh, soalnya dia biasanya jam segini udah dateng"

"Ohh gitu" ucap Rama sambil menganggukkan kepalanya

"Ngga coba ditelepon?" tanya Risa

"Enggak aktif" jawab singkat Rama
"Yaudah kalau gitu makasih ya, nanti kalau dia udah dateng bilang aja gue nyariin" ucap Rama

"Oke oke"

Sudah 5 hari Devi tidak ada kabar sama sekali. Handphone nya tidak aktif, dan ia sengaja tidak ingin bertemu siapapun dulu. Sampai Risa dan Rama yang datang ke rumahnya pun disuruh pergi karena Bi Inem diperintah supaya bilang bahwa Devi sedang di Bandung, padahal ia ada di kamarnya sedang mengurung diri. Namun untuk yang ketiga kalinya Risa datang kerumahnya, dimana Devi sudah seminggu tidak masuk dan tidak ada kabar, Bi Inem pun memberitahu yang sebenarnya terhadap Risa karena merasa kasihan.
"Maaf non, sebetulnya non Devi tidak pergi ke Bandung. Ia masih disini, ia mengurung diri terus di kamar" ucap Bi Inem dengan menunduk merasa bersalah karena sudah terpaksa berbohong

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang