Terpuruk

2.2K 67 6
                                    

Keesekoan harinya, Devi pun membuka pintu kamarnya dengan keadaan sudah rapih memakai seragam sekolah.
"Bi sarapan dong" teriak Devi menuruni tangga

B Inem datang langsung melihat penampilan Devi dari ujung kepala sampai ujung kaki ternyata ia terlihat baik baik saja.
"Sebentar Non, Bibi siapkan dulu" ucap Bi Inem
Beberapa menit kemudian sarapan pun sudah terhidangkan di atas meja makan. Bi Inem bahagia melihat Devi baik baik saja.
"Aku pergi sekolah dulu Bi" ucap Devi sambil mengaitkan ranselnya di bahu

Devi berangkat sekolah dengan angkutan umum lagi. Ia mengeluarkan handphone yang masih mati total nya dari saku bajunya. Ia bimbang, ingin mengaktifkannya kembali atau membiarkan handphonenya itu mati. Akhirnya ia tetap mematikan handphonenya dan menaruh kembali ke dalam saku bajunya.
Devi sampai di sekolah pun sedikit kesiangan karena sempat macet di perjalanan terkena macet. Ketika Devi melewati parkiran, sudah ada orang yang menunggunya ya itu Adit.
"Dev" teriak Adit mengejar Devi

"Hai" ucap Devi sambil tetap berjalan

"Dev gue mau jelasin kemarin soal Dika" ucap Adit

"Udah ya Dit, gue nggak mau denger apapun tentang dia" ucap Devi acuh

"Dev ini penting!"

"Terserah lo Dit, gue nggak peduli!" akhirnya Devi pun mempercepat jalannya sampai meninggalkan Adit, Adit pun tidak mengikutinya lagi

Ketika sampai di kelas, Devi disambut oleh sahabatnya ya itu Risa.
"Hei gimana kemarin dinnernya? Pasti romantis banget ya kan? Terus gimana gimana? Coba dong Dev ceritain dikit" ucap Risa dengan berseri seri, ia belum tahu kejadian kemarin karena Devi belum cerita sedikit pun

"Gagal" jawab singkat Devi dengan acuh

"Hah gagal? Kok bisa? Kenapa? Dika nyakitin lo lagi? Sinih nanti kalau dia dateng bakal gue hajar tuh orang" Risa terkejut mendengar jawaban dari Devi dan ia pun ikut kesal dengan Dika

"Udah biarin aja, gue udah nggak mau mikirin hal itu" Devi menaruh ranselnya di tempat duduknya
"Eh gue ke kantin dulu ya" ucap Devi langsung meninggalkan Risa

Devi dan Adit pun berpapasan di pintu kelas. Adit segera menghampiri Risa untuk menceritakan kejadian Devi kemarin, supaya Risa bisa menjelaskan kepada Devi mengapa Dika tidak datang.
"Ris Ris, tolong bilangin Devi ya. Tolong lo jelasin ke dia" ucap Adit dengan tergesa gesa

"Jelasin apaan sih?" jawab Risa bingung

"Jadi kemarin Dika nggak bisa datang karena nyokapnya kecelakaan dan keadaannya koma. Sekarang aja Dika masih di rumah sakit jagain nyokapnya, dari semalem dia nelponin gue terus suruh jelasin secepatnya ke Devi. Tapi pas tadi di parkiran, dia datang dan gue mau jelasin tapi dia nggak mau dengerin gue. Gue bingung Ris, Dika pasti sekarang lagi down banget dan butuh Devi disampingnya. Makanya gue pengen buru buru jelasin biar Devi ngerti dan dia mau nemenin Dika sekarang ke rumah sakit. Tolong lo bantu jelasin ya Ris" ucap Adit menjelaskan panjang lebar

"Serius lo? Pantes tadi Devi gue tanya malah kayak sedih gitu dari mukanya. Yaudah gue susul Devi sekarang ke kantin" ucap Risa terbangun dari tempat duduknya

Handphone Adit pun berdering, dan dilihat ada panggilan telepon dari Dika.
"Eh tunggu Ris, Dika nelpon gue" Adit menyentuh tombol hijau di layar handphone nya

"Halo Dik" ucap Adit

"Halo Dit" sahur Dika dengan suara sambil menangis

"Kenapa Dik?" raut wajah Adit pun mulai terlihat khawatir

"Nyokap gue Dit" Dika masih belum kuat untuk cerita

"Iyah kenapa nyokap lo Dik? Jangan bikin gue khawatir gini. Buruan ngomong"

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang