Hukuman di Awal Masuk Sekolah Baru

8.4K 168 0
                                    

Keesokan harinya Devi berangkat ke sekolah mungkin masih terlalu pagi karena disekolah masih sepi belum terlalu banyak yg datang ke sekolah. Kemudian beberapa menit kemudian teman sebangku Devi pun datang. Mereka saling memberikan senyumannya, Risa pun menanyakan pr kepada Devi.
"Dev lo udah ngerjain pr belum?" tanya Risa sambil membuka buku matematika.

"Hah pr? Ada pr apa?" tanya Devi dengan terkejut.

"Pr matematika Dev. Hem tapi lo kan murid baru, mungkin bu Retno bakal ngertiin lo kali Dev kalo lo belum ngerjain"

"Oh iya juga ya, eh tapi gue boleh liat gak pr nya Ris? Buat jaga jaga aja, boleh ya ya ya" tangannya memohon kepada Risa dengan ekspresi ketakutan.

"Yaudah nih liat aja Dev" sambil memberikan bukunya kepada Devi.

"Makasih banyak Ris, lo baik banget" sambil memeluk Risa dengan erat.

Saat Devi sedang memeluk Risa, tiba tiba datanglah Dika, dia langsung membuat suasana jadi berubah.
"Etdahh pagi pagi udah peluk pelukan aja" ucap Dika sambil menduduki meja Devi dan Risa.

"Ishh sirik aja lo, udah lah males gue ngeladenin lo. Mending gue nulis pr aja" Devi menjawab dengan jutek sambil mengeluarkan buku matematika yang ada di tasnya.

"Ada pr apa emangnya?" tanya Dika.

"Pr matematika Dik" jawab Risa.

"Astaga gue belum" sambil menepuk keningnya.
"Gue liat pr nya ya Ris"

"Ga boleh" langsung saja Risa menjawabnya dan memalingkan wajahnya.

"Yakin nih gak boleh?" Dika menatap Risa sambil tersenyum, dan ingin melakukan sesuatu hal kepada Risa apabila ia tidak memberikan contekan.

Langsung saja Risa merasa gelisah melihat tatapan Dika, karena Risa tau apabila ia tidak memberikan contekan pr nya pasti Dika akan mengerjai Risa. "Ish yaudah yaudah liat aja sanah" sambil menyingkirkan wajah Dika yang ada dihadapannya.

"Nahh gitu dong. Yaudah minggir" sambil mengusir Risa agar pindah duduk ke tempat yang lain karena Dika ingin menulis pr nya di samping Devi

"Ishh apaan sih lo Dik?" jawab Risa dengan sangat kesal

"Ya gue mau nulis biar sekalian bareng sama Devi"

"Ishhh kalian tuh dari tadi ribut aja sih, gue gak selesai selesai nih nulisnya kalo ngeliat kalian ribut mulu" Devi yang sedang menulis merasa terganggu karena melihat mereka berdua berantem terus.

"Yaudah tuh" Risa pun bangun dari tempat duduknya.

"Nahh gitu dong" sambil merangkul Risa dan mengelus pundaknya

"Ishh apaan sih? Gak usah pegang pegang!" Risa melepaskan tangan Dika yang ada dipundaknya lalu pindah duduk ke tempat lain.

Tak lama kemudian saat Dika baru saja menempati tempat duduk Risa, bu Retno tiba tiba datang. Anak anak sangat terkejut, karena belum bel masuk tetapi guru sudah masuk. Dan ketika bu Retno masuk, jantung Devi berdebar debar karena ia belum selesai menulis pr nya.
"Mampus gue, gue belum selesai nulis pr nya lagi" Devi menepuk keningnya.

"Haha santai aja Dev, gue juga belum nulis pr nya kok" sahut Dika sambil tertawa karena melihat ekspresi Devi yang sangat ketakutan.

"Kumpulkan pr kalian sekarang!" perintah bu Retno

Ketika semua murid mengumpulkan pr nya, tapi tidak dengan Devi dan Dika yang belum selesai menulis pr nya.

"Ada yang belum mengumpulkan?" tanya bu Retno dengan suara yang sedikit keras

Devi ingin mengacungkan tangannya tetapi ia takut kena hukuman, dan dengan berani ia mengacungkan tangannya "Saya belum mengumpulkan bu"

"Kenapa kamu belum mengumpulkan?" tanya bu Retno dengan ekspresi marah

"Hem... saya anak baru bu, jadi saya gak tau kalau ada pr" jawab Devi dengan gugup

"Alasan saja kamu! Harusnya kamu lihat saja pr nya ke temen kamu, ibu tidak memberi toleran kepada anak baru yang tidak mengerjakan tugas. Disini semuanya sama harus mengerjakan tugas dari ibu, ibu tidak ingin mendengar alasan apapun dari mulut kalian" bu Retno emosi nya makin menjadi jadi. "Sekarang kamu keluar dan berdiri di tiang bendera sambil hormat sampai pelajaran ibu habis" sambil menunjuk ke arah luar agar Devi segera pergi.

"Baik bu" dengan sangat terpaksa akhirnya Devi pun keluar.

Ketika Devi sedang hormat ke bendera, tiba tiba saja ada Dika disampingnya. "Ngapain lo?" tanya Devi sambil tetap hormat kepada bendera

"Gue juga dihukum lah, kan gue juga gak ngerjain pr nya" sambil mengikuti Devi hormat ke bendera

"Ini semua salah lo" jawab Devi dengan kesal

"Lah kok salah gue?" tanya Dika merasa heran

"Kalo aja tadi lo ga ribut sama Risa, mungkin gue selesai nulis pr nya"

"Ya gue yang ribut kenapa jadi masalah buat lo? Lo kalo nulis ya nulis aja lah, ngapain mesti ke ganggu?"

"Gue tuh gak bisa nulis kalo suasananya gak tenang. Udah intinya ini semua salah lo!" jawab Devi tidak mau kalah dengan Dika

"Iyadah gue mah salah aja. Cowok tuh selalu salah dan cewek selalu benar. Dan kalau cewek salah tetep aja cewek itu benar" jawabnya dengan perasaan dongkol

Ketika mereka sedang mempermasalahkan masalah tadi, tiba tiba saja bu Retno menegur mereka
"Heh kalian jangan ngobrol! Hormat yang benar!" perintahnya dengan sangat tegas.

Dan akhirnya mereka terdiam. Tak lama kemudian Devi merasakan kepalanya sangat pusing dan wajahnya pucat. Ia tidak kuat untuk berlama lama di tengah lapangan karena cuacanya yang sangat terik yang bisa membuat kulit terbakar, dan karena ia pun belum sempat sarapan pagi tadi. Dika pun dari tadi memperhatikan Devi dan melihat wajahnya sangat pucat.
"Dev muka lo pucet banget, lo sakit? Kalau sakit mending gue anter ke UKS aja dari pada nanti lo pingsan" tanya Dika dengan sangat khawatir dan memegang kedua pundak Devi

"Engga, gue ga kenapa kenapa kok" jawabnya Devi dengan badan yang mulai terkulai lemas.

"Yaudah nanti kalau lo bener bener udah gak kuat jangan dipaksain, lo bilang gue nanti biar gue anter ke UKS"

Tak lama kemudian badan Devi terjatuh, ia pingsan dan Dika yang melihatnya langsung saja panik. "Dev Dev bangun Dev" sambil menepuk nepuk pipinya. Tiba tiba bu Retno pun datang dan langsung saja menyuruh Dika agar membawanya ke UKS. Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya Devi pun sadar. Ia perlahan lahan membuka matanya, pandangannya yang tadi buram akhirnya menjadi jelas.
"Gue dimana nih?" sambil membangunkan badannya dan memegang kepalanya yang terasa pusing

"Lo di UKS, tadi lo pingsan. Lo kenapa pingsan tiba tiba sih? Kan kata gue kalau lo ga kuat bilang biar gue anter ke UKS" ucap Dika dengan masih merasa khawatir dengan keadaan Devi

"Ya namanya juga pingsan lahh, pasti tiba tiba, mana mungkin mau pingsan pake bilang bilang dulu" ujar Devi

"Noh ya gue mah salah lagi aja. Bukannya makasih udah gue tolongin, malah marah marah lagi"

"Iya iya makasih udah nolongin gue"

"Yaudah ya gue keluar dulu, ada urusan soalnya" Dika sambil bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan Devi

"Iyaudah" ucap Devi

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang