Keesokan harinya, ia berangkat seperti biasanya, ia datang ke sekolah suasananya masih sepi belum banyak murid yang datang. Saat Devi sampai dikelas, terlihat Risa sedang duduk dikursinya sambil memainkan ponselnya. Devi langsung saja menghampirinya.
"Woyyy" teriaknya Devi sambil menepuk pundak Risa dan membuat Risa terkejut."Ishh apaan sih Dev pagi pagi udah buat gue jantungan aja lo" ucapnya sambil mengelus dadanya karena merasa sangat terkejut.
"Lagian pagi pagi udah serius aja lo main handphone" begitu katanya sambil Devi duduk di samping Risa.
"Oh ya lo ngasih Id Line gue ke Dika ya?" tanyanya Devi sambil menarik kursinya agar posisinya semakin dekat dengan Risa dan menatapnya dengan tajam."Aaa emmm" Risa gugup ingin menjawabnya.
"Udah jujur aja lo"
"Hehe iyaa Dev gua yang kasih" jawabnya dengan sedikit tawaan
"Kenapa lo kasih sih? Pantesan aja semalem dia chatt gua di line"
"Dia chatt lo kaya gimana Dev?" tanyanya Risa sambil menatap wajah Devi
"Ya gitu deh, tapi engga gue bales" jawabnya malas malasan
"Kenapa gak lo bales Dev?" tanyanya penasaran sambil menaikan alisnya.
"Ngapain banget gue bales chatt dari dia, kurang kerjaan banget deh" jawab dengan wajah juteknya dan menaikan sebelah bibir atasnya.
Tiba tiba saja masuk lah Dika bersama teman temannya, dan Dika langsung menyambar percakapan mereka.
"Yaelah tinggal bales doang apa susahnya sih?" sambil duduk dikursinya."Ishh apa sih nyamber nyamber aja lo kaya tiang listrik" ucap Devi sambil menengok ke belakang, ke arah tempat duduk Dika.
"Haha iyaa Dika kan kayak tiang listrik, tinggi terus ngasih setruman cinta lagi haha" Cakapnya Adit si tukang gombal.
Anak anak yang berada dikelas semua tertawa mendengar gombalan Adit.
"Ishh apaan sih lo, garing banget" langsung dilemparkan gulungan kertas yang dibentuk seperti bola kepada Adit, dan setelah itu Devi langsung pergi keluar kelas dan Dika pun ikut pergi keluar mengejar Devi.Dika melihat Devi sedang duduk di halaman sekolah dan langsung saja ia menghampiri Devi.
"Hei lo ngapain disini?" sapanya sambil duduk di samping DeviDevi terkejut melihat kehadiran Dika, dan ia masih kesal dan tidak mau berbicara kepada Dika.
"Sebenernya gue lagi ngomong sama orang apa sama patung sih?" tanyanya sambil menatap wajah Devi
Langsung saja Devi menampar wajah Dika tapi tidak kencang. "Ishh apaan sih lo dik?"
"Gue tuh cuma mastiin, gue lagi ngomong sama orang apa patung?"
"Ya sama orang lah" jawabnya dengan sangat jutek.
Tiba tiba saja ada 3 cewek yang menghampiri Devi dan Dika, ternyata 3 cewek itu adalah kaka kelas mereka. Mereka bisa disebut penguasa sekolah SMA Tunas Bangsa, 3 cewek itu adalah Mona, Willy, dan Lisa. Salah satu diantara mereka ada yang sangat menyukai Dika, yaitu Mona.
"Oh jadi ini anak baru itu" ucap Mona sambil menatap wajah Devi dengan sinis.Langsung saja Devi berdiri dan menjawab pertanyaan Mona "Iya gue anak baru disini"
"Ohh. Nama lo Devi ya?" sambil sedikit mendorong tubuh Devi hingga Devi jatuh dikursi tempat duduknya tadi.
Dika yang melihat kelakuan Mona, langsung saja ia ikut berdiri dan membalas kembali dorongan itu ke Mona "Heh lo apa apaan sih? Jangan sentuh dia, apalagi sampe lo nyakitin dia"Lisa dan Willy memegang tubuh Mona yang didorong oleh Dika. "Aww lo kok kasar banget sih sama gue?" ucap Mona dengan sedikit lenje.
"Oh jadi ternyata emang bener lo deket sama dia?" tanyanya Mona kepada Dika sambil menunjuk Devi yang sedang terduduk di kursi."Iyaa, emangnya kenapa hah?" jawabnya Dika dengan mengangkatkan wajahnya
Disaat mereka sedang berdebat, bel masuk pun berbunyi.
"Mon Mon udah bel nih, ayo masuk ke kelas" ucap Lisa sambil menarik tangan Mona."Awass lo!!!" Mona menjunjuk jari telunjuknya ke arah wajah Devi dan setelah itu pergi
Devi terdiam, ia jadi terfikirkan masalah itu.
"Put udah bel, ayo ke kelas" ucap Dika sambil memegang pundak Devi."Mereka itu siapa sih Dik? Gue gak tau apa masalahnya? Bahkan gue ga kenal mereka, tapi kenapa tiba tiba mereka ngelabrak gue?" tanyanya penasaran
"Udah gak usah lo pikirin Put"
"Bukannya gitu Dik, tapi gue--"
Belum selesai Devi berbicara, langsung saja dipotong dan dijawab oleh Dika.
"Kenapa? Lo takut sama mereka? Tenang aja Put gue bakal jagain lo, gue bakal ngelindungi lo, gue bakal selalu ada buat lo. Jadi lo ga usah takut, kan ada gue" sambil memegang kedua pundak Devi dan ia menatap wajah Devi.Devi pun terdiam lagi, ucapan yang barusan dikatakan oleh Dika masuk ke dalam fikirannya dan hatinya.
"Yaudah ayo ke kelas" Dika menggenggam pergelangan tangan Devi dan menariknya.
Saat mereka sampai dikelas, ketua kelas yaitu Aldo memberi tahu bahwa bu Siti guru kimianya tidak masuk dikarenakan sakit dan tidak diberikan tugas. Anak anak bersorak gembira karena 2 jam pelajaran bebas tidak ada guru dan tidak ada tugas.Devi ingin menanyakan kepada Risa siapa 3 cewek yang tadi mengahampirinya di halaman sekolah, tapi ia sangat ragu. Ia bingung harus bercerita tentang masalah tadi atau harus memendam masalah itu sendirian. Tapi karena perasaannya tidak tenang, ia akhirnya menanyakannya dan kemudian menceritakannya. Devi yang melihat Risa sedang asik melukis, ragu untuk mengajaknya bercerita.
"Ris" sapanya dengan ragu"Hem iya apa Dev?" sahutnya sambil tetap fokus kepada lukisannya.
"Gua mau nanya dong" ucapnya dengan melihat Risa yang masih fokus melukis
"Mau nanya apa?" Risa masih tetap fokus melukis dan tidak melihat ke arah Devi
"Disekolah ini ada yang suka sama Dika ya?"
"Emangnya kenapa?" Risa langsung melihat Devi karena merasa heran kenapa Devi menanyakan hal itu. "Lo cemburu ya? Oh ya asal lo tau ya Dev, Dika gitu gitu juga banyak yang naksir. Ya emang sih kalo dari tampang dia emang ganteng" sambung Risa dan kemudian ia fokus lagi untuk melukis
"Ish bukannya gitu Ris, soalnya tadi waktu gue di halaman sekolah berduaan sama Dika, tiba tiba ada 3 cewek ngelabrak gue, kayaknya sih dia kaka kelas kita. Terus juga kayaknya mereka gak suka deh kalo gue deket deket sama Dika" Devi yang tadinya sedang melihat Risa, kemudian tangannya berada di atas meja, dan kepalanya di atas tangannya dengan wajah heran dan merasa bertanya tanya.
Risa sangat terkejut mendengar cerita Devi barusan dan ia berteriak "APA???" suasana yang tadinya ramai berubah menjadi hening ketika mendengar Risa berbicara dengan sangat keras, dan pandangan anak anak dikelas tertuju ke arah Devi dan Risa.
Devi langsung menutup mulut Risa dengan tangannya. "Sutttt, jangan kenceng kenceng" Risa mengangguk dan Devi melepaskan tangannya yang menutup mulut Risa"Astaga Dev itu bahaya banget buat lo. Lo tau gak mereka itu siapa? Mereka itu ka Mona, ka Lisa sama ka Willy, mereka itu pentolan di sekolah ini Dev. Kalau sampe lo buat masalah sedikit pun sama mereka, lo bakalan tau apa akibatnya" Risa yang tadi sedang asik melukis, kini fokus bercerita dengan Devi.
"Tapi gue bingung apa salah gue ke mereka? Gue gatau Ris" wajahnya bingung
"Lo itu sok polos atau gimana sih Dev. Mereka tuh gak suka kalo liat lo deket deket sama Dika, apalagi ka Mona. Dia tuh suka banget sama Dika, dia ngejar ngejar Dika terus tapi Dika gak pernah ngerespon dia"
Devi menganggukan kepalanya dan ia sudah mengerti "Oh jadi gitu masalahnya"
Dika ternyata diam diam mendengar pembicaraan mereka, dan ia tiba tiba ikut berbicara.
"Udah Put tenang aja, kan gue tadi bilang gue bakal jagain lo. Lo jangan pikirin mereka, urusan mereka nanti biar gue yang ngatasin" sambil berjalan keluar melewati tempat duduk Devi"Ishh apaan sih lo nguping aja. Dasar tukang nguping, awas lo nanti kuping lo lebar kaya gajah" jawabnya Devi sambil berteriak ke arah Dika yang menuju keluar kelas. Dika yang mendengar celotehan itu hanya tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/125254854-288-k620078.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abu Abu
RomanceDikisahkan sebuah cerita tentang anak remaja, lebih tepatnya anak SMA. Dimana masa masa SMA adalah masa masa paling indah, dimasa itu lah terjadi kisah percintaan, persahabatan, permusuhan, perdebatan, dan banyak lagi. Karena itu lah, cerita ini ber...