Salah Percaya

3.5K 104 12
                                    

Hari telah berganti begitu pun kehidupan Devi saat ini yang hari harinya biasanya diwarnai oleh Dika namun mulai hari ini ia akan menjalaninya sendiri. Yang biasanya berangkat dan pulang sekolah bareng, sering diusilin, sering dibuat kesal dan hal hal konyol lainnya yang dilakukan Dika kini tidak akan dirasakan Devi lagi walaupun itu hanya sementara namun akan terasa sangat dirindukan.
Devi sudah berada dikelas sejak pagi sebelum yang lain datang, dan ia dari tadi hanya melamun karena merindukan seseorang yang biasanya menjailinya.
Risa pun datang dan langsung melambaikan tangan didepan wajah Devi yang sedang melamun "Haii Dev" untuk panggilan pertama ia masih belum tersadar "Woii Dev" dan panggilan kedua dengan suara yang lebih tinggi akhirnya Devi pun tersadar dari lamunannya.

"Hah apaan Ris?" Devi terkejut dan bertanya dengan wajah polosnya

"Lo masih pagi udah bengong aja. Mikirin apaan sih?" tanya Risa yang menaruh tas nya dan duduk disamping Devi

"Dika hari ini enggak masuk?"

"Ya terus?" Risa mengerutkan dahinya karena tidak biasanya Devi seperti ini

"Ya enggak kenapa kenapa sih. Gue cuma kangen aja gitu. Dia kemarin sore udah pergi ke luar kota katanya ada urusan yang harus dia selesaiin cuman dia enggak ngasih tau urusannya apa dan berapa lama dia disana"

"Ohh gitu. Eh btw ini lo jaket baru yaa?" tiba tiba saja bola mata Risa terpusat pada jaket baru yang dikenakan oleh Devi

"Iyah dikasih Dika kemaren pas di bandara" jawabnya dengan senyuman bahagianya itu

"Lo udah jadian ya?" tanya Risa sambil menunjukkan jari telunjuknya ke wajah Devi sambil tertawa memberi ejekan

"Hehe iyahh" jawabnya dengan tersipu malu

"Nah kan akhirnya lo juga ada perasaan sama dia. Gue udah ngira ini bakal terjadi kok. Oh ya PJ nya dong Dev nanti traktir bakso kantin sama es teh itu udah cukup kok. Lo kan baik, cantik, pinter hehe"

"Hadehh emang paling bisa ya ngerayu. Yaudah ntar gue traktir" terdengar pasrah daripada harus terus terusan mendengarkan celotehan temannya itu

Bel masuk pun sudah berbunyi, selang beberapa menit Bu Susi guru matematika sudah langsung masuk. Setelah sudah setengah jam menjelaskan materi, namun Bu Susi pun memperhatikan Devi yang daritadi tidak memperhatikan hanya melamun saja.
"Hey kamu. Dari tadi ibu perhatikan kamu seperti melamun, kamu memperhatikan ibu tidak?" tanya Bu Susi sambil menunjuk ke arah Devi

Devi pun masih tidak menyaut, ia masih tetap dia sampai akhirnya Risa pun menyenggol lengannya yang di atas meja itu dengan sikunya "Weh Dev ditanya Bu Susi tuh" ucapnya sambil berbisik. Namun Devi masih terdiam sampai akhirnya Bu Susi menghampiri meja Devi dan memukul meja sampai suasana kelas menjadi sangat hening dan ia baru tersadar.
"Hah iyah kenapa bu?" tanyanya setelah ia baru tersadarkan

"Kamu keluar sekarang!" ucap Bu Susi dengan lantang sambil menunjuk keluar

Devi pun hanya terdiam dan menuruti perkataan Bu Susi untuk keluar. Baru pertama kalinya ia seperti ini dan ini pun karena memikirkan Dika. Devi pun akhirnya milih untuk pergi ke kantin karena perutnya lapar. Sesampainya dikantin dan memesan makanan, tiba tiba saja datang gerombolan Mona menghampiri Devi yang sedang makanannya.
"Bangun lo!" perintah Mona yang datang langsung memukul meja dengan keras

Devi pun langsung berdiri dan berhenti melahap makanannya itu. Ia sedikit gugu dan ketakutan karena lagi lagi ia dilabrak oleh kaka kelasnya itu.
"Gua denger lo udah jadian sama Dika?" tanya Mona dengan alis yang terangkat sebelah

"Ehh--Ka-- Ka Mona tau dari siapa?" jawabnya sedikit gugup

"Enggak penting gue tau dari siapa. Boleh juga nyali lo ya. Kemaren kemaren udah gue kasih peringatan sama lo buat jauhin Dika, ehh sekarang malah udah jadian. Haha hebat" ucapnya sambil memberikan tepuk tangan

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang