HANCUR

4.4K 105 2
                                    

Hari telah berganti, kehidupan pun mulai berganti dan terasa berbeda. Devi hidup tanpa kedua orang tuanya. Dulu mamahnya pergi meninggal Devi dan papahnya karena menikah lagi dengan pria lain, dan sekarang papahnya meninggalkan Devi untuk selama lamanya. Devi hanya hidup seorang diri, ia hanya ditemani oleh bi Inem dan sahabat sahabatnya. Devi harus tetap tegar dan terlihat kuat supaya orang orang disekelilinginya tidak bersedih jika melihat Devi bersedih. Walaupun dalam diri Devi sebenarnya ia ingin terus menangis bahkan ia berpikiran lebih baik mati saja. Tapi Devi tidaklah selemah dan sebodoh itu, dia anak yang tangguh, pintar, ia pasti bisa menghadapi semuanya. Mata Devi mulai terbuka dan melihat Risa sudah rapih dengan pakaian sekolahnya.
"Eh Dev lo udah bangun" ucap Risa sambil merapihkan seragamnya
"Udah sanah buruan mandi terus kita sekolah" ucap Risa sambil bercermin

"Gue mager" Devi langsung menarik lagi selimutnya menutupi badan

"Ayo buruan udah siang nih" Risa menarik selimutnya supaya Devi segera bangun
"Kalo lo dirumah sendirian gak ada yang nemenin, nantinya lo malah kepikiran terus. Lo gak boleh berlarut larut dalam kesedihan dan kesendirian. Lo harus cari kegiatan yang bisa buat lo lupa sama kesedihan lo" ucap Risa panjang lebar

"Hmm iyah iyah bawel banget lo" Devi langsung segera ke kamar mandi

Ketika Devi, Risa, Dika dan Adit sudah siap, mereka langsung berangkat. Devi dibonceng oleh Dika dan Risa dibonceng oleh Adit.
Diperjalanan Devi dan Dika hanya terdiam. Devi yang terlihat masih sedih dan Dika yang ragu ingin mengajaknya mengobrol karena melihat wajah Devi yang terlihat di kaca spionnya. Tiba tiba saja Devi memeluk Dika, dan Dika pun langsung mengerem mendadak karena merasa kaget. Ntah lah seorang Devi yang tiba tiba memeluk Dika, biasanya Devi jika didekati oleh Dika ia menghindar, tapi kali ini malah Devi yang memeluk Dika.
"Ishh lo apa apaan sih ngerem mendadak? Ada kucing?" tanya Devi dengan perasaan sedikit kesal

"Hmm engga, engga kenapa kenapa kok"

"Yaudah ayo buruan nanti telat"

Dika langsung membawa motor hitamnya melesat dengan cepat supaya mereka tidak datang terlambat.

Dika dan Devi hampir saja datang terlambat. Risa dan Adit yang sudah menunggu dari tadi di parkiran merasa khawatir takut kalau Devi dan Dika terlambat atau terjadi sesuatu dijalan, tapi nyatanya mereka baik baik saja dan datang tepat waktu.

***

Waktu belajar pun sudah dimulai, tapi semua murid belum masuk ke kelasnya masing masing karena semua guru sedang mengadakan rapat. Ada yang mengunakan waktu luang itu untuk jajan dikantin, menyontek PR milik temannya, ada yang tidur dikelas karena semalam begadang, dan masih banyak lagi kegiatan murid ketika guru belum masuk. Risa meluangkan waktu itu dengan melukis karena dia hobi sekali melukis, namun Devi kali ini merasa bosan tidak melakukan kegiatan apapun selain melihat Risa melukis.
"Ahh gue bete" ucap Devi sambil terbangun dari kursinya

"Bete kenapa lo?" tanya Risa yang masih sibuk melukis

"Ke kantin yoo" ucap Devi sambil menarik tangan Risa sehingga lukisannya sedikit tercoret

"Ahh Devi lukisan gue" ucap Risa dengan perasaan jengkel

"Sorry sorry, ayo temenin gue ke kantin" masih menarik narik lengan Risa yang masih sibuk dengan lukisannya

"Lo aja sendiri, gue masih ngelukis nih" ucap Risa yang sedang merapihkan lukisannya yang tadi tercoret

"Yaudah lah gue sendiri aja ke kantin" Devi langsung keluar kelas menuju kantin

Sebelum Devi ke kantin, ia masuk ke toilet dulu karena ingin merapihkan seragamnya. Ketika ia sedang bercermin, tiba tiba saja dibelakangnya ada Mona, Willy dan Lisa. Devi merasa terkejut dan ia ingin berusaha keluar tapi sudah terlambat. Mona langsung menjambak rambut Devi yang di terurai rapih.
"Aww sakit ka tolong lepasin" Devi meringis kesakitan sambil memegang kepalanya

Cinta Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang