26. Manja🍬

52.9K 1.9K 49
                                    

Jangan lupa ninggalin jejak yang banyak yah
-vote dong, jangan pelit-pelit kenapa, bisa kali baca sambil vote hehe
-comment juga yah tentang ceritanya
____________________________

Tidak terasa sekarang kehamilan Nana sudah memasuki bulan ke-9 dan itu artinya tinggal hitungan minggu atau bahkan hari untuk Nana nngelahirin anak pertamanya.

"Yang?" Panggil Hadi pada Nana yang sibuk dengan adonan kuenya.

Enggak tau kenapa akhir-akhir ini Nana lebih suka menghabiskan waktunya di dapur dari pada nonton sinetron yang tidak jelas di depan TV. Lagi pula Hadi melarang keras istrinya itu untuk nonton sinetron atau film yang memiliki masalah yang berat, alasannya takut menambah beban pikiran Nana dan berefek pada bayi yang ada di dalam kandung istrinya.

"Yang, abang mana?" Tanya Hadi yang sekarang memeluk tubuh istrinya dari belakang dan mendaratkan bibirnya diantara leher dan bahu Nana.

"Lagi pergi sama Mama, tadi di jemput Mas Dimas dan Daffa" jawab Nana masih fokus dengan adonannya.

Sementara Hadi masih memeluk istrinya disertai elusan lembut pada perut Nana yang sudah membesar.

"Yang, cium dong" bisik Hadi.

Nana menghentikan kegiatan memasaknya dan membalikkan badannya yang sekarang sudah saling berhadapan.

Chu~

Satu kecupan yang berasal dari bibir mungil Nana mendarat tepat dibibir lelaki itu.

Mendapati hal itu membuat Hadi menyunggingkan senyum kemenangannya dan menangkupkan ke dua tangannya ke pipi Nana dan menempelkan hidungnya dengan hidung istrinya itu.

"Itu kecupan sayang, bukan cium. Sini deh aku ajarin ciuman itu kayak apa" goda Hadi yang membuat pipi Nana merah merka seperti tomat yang siap dipetik.

Entah ini bawaan si bayi yang ada di dalam kandungan atau emang sifat asli Hadi, makin kesini Hadi makin nunjukin sifat penggodanya. Apa lagi kalau tau Raka enggak ada di rumah seperti sekarang ini. Habis deh Nana sama Hadi, dan bodohnya lagi, Nana tidak bisa menolak dan malah menikmati setiap perlakuan Hadi pada tubuhnya. Mungkin ini efek hormon yang berlebih pikir Nana.

Sedetik berikutnya Hadi sudah mencium bibir Nana dengan lembut penuh perasaan. Itu salah satu hal yang membuat Nana tidak pernah menolak dan selalu menikmatinya, Hadi tidak pernah kasar di setiap permainannya. Dan tak perlu berlama-lama, Nana sudah membalas ciuman Hadi.

Weekend seperti ini merupakan hari favorite untuk Hadi dan Nana, pasalnya enggak ada orang yang bisa mengganggu acara mereka. Bibi yang bekerja di rumah, memang setiap weekend sengaja diliburkan agar ngerasain waktu libur dan bisa berkumpul bersama keluarga. Dan Raka sendiri lebih sering menghabiskan waktu liburnya di rumah orang tua Nana yang ada di belakang rumahnya.

"Kue aku gosong, Mas aku kunci di luar, ya" ancam Nana melepas ciuman itu.

Hadi terkekeh mendengar ucapan istrinya barusan, bagaimana bisa Hadi dikunci di luar sementara kalau tidur saja tidak bisa lepas seperti itu.

"Bisa aja ya ancamannya, gemesh kan aku tu" balas Hadi mengusap pucuk kepala istrinya dan mendaratkan satu ciuman singkat dibibir Nana kembali sebelum melangkahkan kakinya ke ruang keluarga.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang