S-02. Dilemma🦋

12.8K 789 203
                                    

"Ditaaaaaaa" rengek Lala menelungkupkan wajahnya diatas meja sekolahnya.

Dita yang sedang menyalin pekerjaan rumah miliknya dari buku Lala menoleh sekilas lalu kembali menghadap kebukunya lagi.

"Kenapa sih? Ngerengek mulu dari tadi. Gue nyalin ni tugas jadi gak fokus tau" timpal Dita membuat Lala menegakkan kepalanya dan menatap temannya itu dengan sinis.

"Gak usah sok fokus, tinggal nyalin aja juga" balas Lala sewot.

"Kenapa?" Ulang Dita kembali tanpa menoleh.

"Arka tu Dit ha" jawabnya merengek memutar badannya ke arah Dita.

"Kenapa sama Arka? Tadi gue liat dia pergi sekolah sama motornya" timpal Dita membuat Lala memutar matanya malas dan bikin moodnya makin hancur.

Tak mendapat jawaban dari Lala, Dita menoleh pada cewek itu yang tengah menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"La, jawab dong, gue nanya juga. Bikin kesel tau gak" ucap Dita yang tampak kesal dengan temannya itu.

"Lo tu yang bikin gue kesel" balas Lala melirik Dita tajam.

"Lo kalau mau marah sama gue bentaran dulu ya La, Dikit lagi ni nanggung" sahut Dita tak mempedulikan kekesalan Lala padanya.

"Untung lo temen gue Dit, kalau enggak udah gue jorokin lo ke sungai Amazon, sumpah" maki Lala kesal kembali menempelkan pipinya ke meja tanpa menoleh pada Dita.

"Ni gue udah kelar, lo mau cerita apa?" Tanya Dita beberapa menit kemudian setelah Lala sudah mulai tenang dan kembali di ingat kan dengan masalahnya lagi.

Lala berdecak kesal entah pada siapa.

"Arka tu" jawabnya sewot.

"Kenapa sama Arka?" Tanya Dita kali ini dengan serius.

Lala buang muka tak berani menatap Dita.

"Kemarin gue bisa dibilang nembak Arka" cicitnya pelan tapi masih bisa didengar Dita.

Dita mengerutkan keningnya dan memajukan badannya mendekat kearah Lala "nembak?" Tanyanya bingung, "lo punya pistol La? Sejak kapan lo punya senjata tajam gitu?" Lanjut Dita membuat Lala benar-benar kesal melihat cewek itu.

"Gue bilang nembak disini itu bukan pakai senjata tajam Dita. Ya Allah kesel gue" geram Lala mengepalkan tangannya diudara, "gue nyatain perasaan gue sama Arka. Lo ih bisa gak sih lemotnya di pending dulu, gue lagi serius ini" berang Lala yang sudah habis kesabaran.

Dita tak mempedulikan kemarahan Lala ia masih terlihat santai.

"Lo nyatain perasaan lo sama Arka? Secara langsung gitu" Ulangnya, "terus-terus, Arkanya gimana?" Tanya Dita yang mulai paham kemana arah pembicaraan mereka.

"Secara langsung sih nggak Dit, tapi itu udah kode keras banget tau gak. Heran gue, dia emang gak peka atau pura-pura gak peka. Atau kalau gue mikir jeleknya dia gak tertarik dengan gue sama sekali" jawab Lala dengan merengek menutup kembali wajahnya dengan telapak tangannya.

"Sedih banget Dit kalau dugaan gue yang terakhir bener. Mana gue udah bener-bener suka lagi terus pakai acara kode kayak gitu" lanjutnya menahan malu mengusap wajahnya.

Dita yang mendengar keluhan sahabatnya itu cuma bisa diam antara gak tau mau ngomong apa atau belum paham dengan apa yang dikatain Lala.

"Malu banget ya La?" Tanya Dita yang tidak berperasaan membuat Lala menatapnya tanpa ekspresi.

"Lo liat wajah gue Dit, ada tampang-tampang senengnya nggak?" Tanya Lala menunjuk wajahnya yang dijawab dengan gelengan dari Dita.

"Terus kenapa lo masih bisa nanya gitu? Jelaslah gue malu. Pertama gue cewek, nyatain perasaan walau hanyak kodean duluan, tapi kalau dia paham tetep ajakan gue yang nembak langsung. Kedua, dia gak ngerespon Dit, ya Allah mau taruh dimana muka gue njir kalau jumpa dia lagi".

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang