28. Papa VS Abang🍬

52.4K 1.9K 84
                                    

Jangan lupa ninggalin jejak yang banyak yah
-vote dong, jangan pelit-pelit kenapa, bisa kali baca sambil vote hehe
-comment juga yah tentang ceritanya
________________________

Kini Nana resmi menjadi seorang Ibu yang telah melahirkan seorang anak dari rahimnya sendiri. Bukan bermaksud kalau kemarin dia belum menjadi Ibu, tidak! Dari beberapa bulan yang lalu, setelah dia resmi menikah dengan Hadi, dia telah menjadi Ibu yang sangat luar biasa. Tapi bagaimanapun juga pasti seorang wanita di dunia ini juga ingin merasakan bagaimana rasanya jadi Ibu seutuhnya dengan ngelahirin dari rahimnya sendiri. Dan sekaranglah waktunya, dia menjadi Ibu yang sangat bahagia.

Punya dua anak yang sangat luar biasa. Abang yang selalu sayang dan jaga Adiknya dengan sepenuh hati. Buktinya seperti sekarang ini, Raka tidak berhenti untuk berada di samping adiknya. Setiap pulang sekolah pasti yang selalu dicarinya terlebih dahulu itu adiknya, dan Nana sekarang dijadikan nomer dua, begitu juga dengan Hadi yang sekarang bergeser mendudukin nomer urut ke tiga.

Melihat itu Nana tak berhenti memanjatkan syukur kepada Allah, sebab anaknya dapat diterima dengan lapang dada dikeluarga Yudhistira, terutama untuk Raka. Dia tidak sekalipun merasa iri kepada adik barunya itu. Malah sebaliknya, Raka selalu memprioritaskan segalanya untuk adiknya.

"Jadi, bang? Siapa nama untuk adiknya?" Tanya Nana pada Raka yang sibuk mencium-cium adik kecilnya itu dengan gemesh.

Raka menghentikan aksinya lalu menoleh pada Mamanya yang ada di sampingnya itu.

"Hmm kalau Arka Yudhistira, Mama setuju enggak?" tanya Raka.

"Arka? Hampir mirip nama abang, ya" balas Nana yang sudah mendekatkan dirinya kepada anak sulungnya itu.

"Hehe iya, Ma, kemarin sudah konsultasi sama tante Karin juga" timpal Raka dengan cengiran lebarnya.

Nana yang sudah tak tahan dengan kegemasan sang abang, lalu memeluk anaknya itu dengan erat dan penuh sayang. Tidak lupa sebelum memeluk Raka, tangan Nana mampir kepipi anak laki-lakinya itu untuk mencubitnya.

"Gemesh banget deh mana pakai segala konsultasi sama tantenya" ucap Nana kepada Raka yang masih dalam pelukannya.

"Bagaimana? Mama suka enggak? Kalau enggak, ditukar juga enggak apa-apa, Ma" timpal Raka setelah Nana melepaskan pelukannya.

Mendengar ucapan Raka, Nana menyunggingkan senyum bahagianya lalu menggeleng kencang. "Enggak kok, bang. Mama suka, suka banget sama namanya" balasnya dengan ke dua sudut bibir yang masih ketarik ke atas. 

"Jadi, Mama setuju ni?" Tanya Raka, Nana menganggukkan kepalanya mengiyakan jawaban anaknya itu.

Mendengar hal itu membuat Raka melayangkan genggaman tangannya ke udara "Asik, terima kasih, Ma" ucap Raka kegirangan mencium ke dua pipi Mamanya itu. Nana yang menerima ciuman Raka tak hentinya tertawa geli atas perlakuan anak sulungnya itu.

🍬🍬🍬🍬

"Abang enggak mau tau ya, Pa. Pokoknya adek nanti kalau sudah besar harus seperti abang! jadi atlit renang!" Ucap Raka tegas yang sedang adu argument pada Papanya.

"Enggak bisa gitu dong, bang, masa ke dua anak Papa semuanya jadi atlit renang. Terus yang lanjutin bisnis Papa nantinya siapa?" Balas Hadi yang tak mau kalah.

Orang yang tak kenal Hadi atau yang hanya mendengar sekilas percakapan antara anak dan Bapak ini pasti mengira kalau Hadi adalah Ayah yang egois, yang tak mau kalah terhadap anaknya. Padahal di balik itu semua, Hadi punya alasan mengapa dia melakukan ini.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang