S-02. Sidang🦋

9.5K 645 115
                                    

"Zee, adek minta tolong ambilin remot ac dong" ucap Arka yang tengah tiduran di atas ambal yang ada di depan TV di ruang keluarga.

Zeka beranjak dari duduknya dan berjalan mengambil remot ac yang ada di dekat meja TV.

"Ni, dek" balasnya memberikan remot ac tersebut.

"Terima kasih" timpal Arka mengacak rambut adiknya itu.

Baru duduk sebentar, Arka sudah menyuruh adiknya kembali.

"Ponsel adek ketinggalan di kamar, Zeka mau ngambilin enggak? Adek minta tolong, ya" timpalnya dengan begitu lembutnya.

Zeka meangguk, kembali nurut lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar abangnya dan mengambil ponsel yang di bilang tadi.

"Ni" ucapnya kembali, menyerahkan barang yang di minta Arka.

Arka memilih duduk dsri tidurnya dan manerima ponsel yang di kasih adiknya itu, "terima kasih Zeka, kesayangannya adek" balas Arka mencubit pipi gembul gadis itu.

Zeka tak membalas ucapan abangnya itu, kecuali mulutnya yang sudah maju beberapa meter.

"Masa ucapan terima kasih adek enggak dibalas, berdosalah loh entar."

"Iya, sama-sama" timpal Zeka cepat.

Melihat itu membuat Arka menahan tawanya, "cium dong kalau gitu" perintah Arka dan tanpa penolakan Zeka langsung mendekat dan mencium kedua pipi Arka hingga bibirnya dan berakhir di dagu cowok itu.

"Manis banget, adik siapa ini" godanya kembali dengan membalas ciuman Zeka di pipi gadis kecil itu.

"Adik abanglah, siapa lagi" balas Zeka yang mulai kumat juteknya.

"Enggak adiknya adek?" Tanya Arka serius.

Zeka yang masih berdiri di depan abangnya langsung menggeleng cepat.

"Enggak" jawabnya.

"Oh gitu? Kalau gitu adek pergi ni ya ke London. Tinggalin Zeka sendiri, biar enggak ada temannya lagi" ancam Arka seenaknya.

"Yaudah sana pergi, Zeka enggak takut" balas Zeka menjulurkan lidahnya ke depan, "Adek pasti bohong. Adekkan sayang banget sama zeka, mana berani ninggalin Zeka. Entar adek nangis, loh" sambung gadis kecil itu kembali.

Mendengar ucapan Zeka membuat Arka mencibir, bisa banget nantangin. Sementara suara zeka saja sudah mulai bergetar menahan tangis.

"Sorry? Adek enggak salah dengar? Adek sayang Zeka? Adek nangis?" Tanya Arka yang di anggukin oleh Zeka, "Oke, adek pergi" Lanjut Arka yang hendak berdiri dari duduknya, tapi tak jadi karena Zeka lebih dulu duduk di atas pangkuan cowok itu.

"Katanya enggak mau pergi. Katanya kalau Zeka turutin semua mau adek, adek enggak pergi. Adek bohong! Adek tipu-tipu Zeka" ucap Zeka yang sudah menangis sesegukan.

Melihat adiknya nangis seperti itu dengan mengungkit janjinya, membuat Arka kembali menahan tawanya. Pasalnya Zeka berbjanji nurutin semua mau Arka asal Arka tidak jadi pergi. Makanya sedari tadi Zeka disuruh-suruh sama Arka nurut saja, aslinya pasti ngomel-ngomel dulu baru mau di suruh.

"Iya-iya adek enggak pergi. Adek di sini sama Zeka, udah jangan nangis lagi" timpal Arka kembali menenangkan tangis adiknya itu.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang