Ekstra Part - 01 (Keluarga)

37.7K 1.1K 44
                                    

Setelah sembilang tahun menikah, Hadi dan Nana sekarang sudah memiliki dua anak laki-laki yang tumbuh dengan baik dan akur sebagai saudara, yaitu Raka dan Arka.

Raka sendiri sekarang sudah berumur tujuh belas tahun tumbuh menjadi anak remaja yang sedang asik-asiknya menikmati masa sekolah putih abu-abu dan bergaul dengan teman-temannya.

Setiap hari ada saja cerita yang selalu diceritain putra sulungnya itu padanya, mulai dari pertemanannya di Sekolah, di club renangnya, bahkan cewek-cewek yang selalu mencari perhatian anaknya itu.

Sementara Arka, anak bungsunya sekarang sudah berumur delapan tahun dan baru saja menduduki bangku sekolah dasar kelas tiga.

Raka ataupun Arka memiliki sifat yang tidak jauh berbeda, yaitu suka bercerita apapun yang telah mereka alami, baik di sekolah ataupun di luar Sekolah. Tapi bedanya, Raka akan menceritakan segalanya pada Mama dan Papanya. Sedangkan Arka akan menyembunyikan ceritanya dari Mama dan Papanya, dia hanya akan bercerita dengan Abangnya saja, yaitu Raka.

Bagi Arka, Raka merupakan abang sekaligus teman yang enak diajak cerita dan bisa menjaga rahasia jika emang itu tidak boleh dibocorkan.

Walaupun Raka dan Arka terbilang cukup jauh jarak antara keduanya, tapi mereka mampu menjadi Abang dan Adek yang solid, bisa menempatkan waktu menjadi teman dan menjadi Abang atau Adik yang hormat dan sayang sesama saudara.

Itu semua tidak luput dari ajaran kedua orang tuanya, Hadi dan Nana.

"Pagi, Pa" ucap Raka pada Papanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya Dan juga anaknya.

"Pagi, Bang" jawab Hadi menoleh sekilas dan kembali fokus pada wajan dan juga spatula yang ada di tangannya.

Raka mengambil duduk di meja makan yang sudah tersedia susu putih untuk dirinya dan juga adiknya, yang mana setiap hari susu ini wajib diminum sama mereka berdua.

Raka pernah protes sama Mamanya, kenapa sudah SMA dan sudah berumur tujuh belas tahun, bahkan hampir masuk delapan belas dia masih diharuskan minum susu. Bukan Nana namanya kalau tidak menjawab sesuka hatinya.

Kalau enggak mau minum susu, yaudah ntar Mama kasih air tajin aja besok.

Semenjak itu Raka tidak pernah protes kembali mengenai susu yang diminumnya.

"Mama mana, Pa? Kenapa Papa yang masak? Adek juga belum turun" Tanya Raka yang tidak melihat keberadaan Mama dan adiknya.

Biasanya yang duluan nongkrong di meja makan pasti Arka duluan, dengan alasan agar bisa meminta dimasakkan makanan yang diinginkannya pada Mamanya.

"Mama lagi enggak enak badan, Bang, kalau adek kayanya belum kelar sama seragamnya. Abang kan tau sendiri bagaimana adek, mana bisa sendiri pasti apa-apa manggilnya Mama" jawab Hadi menuangkan masakannya ke tiap-tiap piring.

" lAbang ke atas bentar ya, Pa, mau bantuin adek. Terus sekalian lihatin Mama" pamit Raka meninggalkan meja makan.

🍬🍬🍬🍬

"Dek, sudah belum?" Tanya Raka yang berdiri diambang pintu kamar Arka yang tepat di sebelah kamar miliknya.

Arka menoleh "Abang" Rengeknya melihat abangnya yang tengah berdiri diambang pintu kamarnya.

"Kenapa? Hmm?" Tanya Raka kahwatir lalu masuk ke dalam kamar yang dominan berwarna merah itu.

Jika sebelumnya Raka menyukai warna kuning seperti tokoh favoritnya Bumble Bee, beda lagi dengan Arka yang menyukai warna merah seperti Optimus Prime. Ya, abang beradik ini sama-sama menyukai tokoh Transformer.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang