S-02. Manis🦋

12.7K 748 197
                                    

Kalian terlalu sibuk mengatakan kangen VALIT, ARKANA, KAKI. Sampai kalian lupa ada aku di belakngnya
*eh😋

I'm back
🤚🏻🤚🏻🤚🏻

🦋🦋🖤🦋🦋

Setelah melewati beberapa hari yang namanya ospek atau yang sekarang lebih di kenal dengan istilah PKA, yaitu Pengenalan Kegiatan Akademik. Arka dan Lala telah resmi menyandang status sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi, yang kebetulan keduanya sama-sama lolos di salah satu kampus ternama di Jakarta, dan kebetulan juga masih satu almamater dengan ke tiga abangnya.

Arka dinyatakan lulus dengan jurusan Arsitek, mengikuti jejak Papa dan abangnya. Hal itu juga sesuai dengan keinginannya sendiri yang suka menggambar.

Sementara Lala lulus dengan jujurusan hukum, seperti cita-citanya yang terpendam selama ini. Dia tidak ingin mengambil jurusan Dokter seperti Ayah dan Kakaknya, karena dia tidak ingin menjalankan hidupnya tidak sesuai dengan keinginannya sendiri.

Dan sekarang di sinilah mereka berdua, di dalam mobil yang terparkir rapi di parkiran depan fakultas Lala. Pagi ini, Arka sengaja menjemput Lala untuk pergi ke kampus bersama dikarenakan jadwal mereka yang sama.

"Masih ada satu setengah jam lagi, mau masuk ni?"

"Iya, gue mau cari teman dulu" Jawab Lala melepas seat belt yang melingkar di pinggangnya.

"Enggak usah banyak teman. Satu aja tapi bisa di ajak susah udah keren banget tu" balas Arka kembali.

Lala melirik sinis ke arah cowok itu, "terus lo mau suruh gue jadi cewek introvert, gitu?" Kesalnya.

"Key" panggil Arka yang membuat kesal Lala hilang begitu saja karena mendengar panggilan cowok itu. "Punya teman satu atau dua dan tiga itu bukan introvert. Lo cuma membatasi orang-orang yang bisa dekat dengan lo. Introvert itu, lo enggak bisa menerima orang lain masuk ke hidupan lo, lo tertutup" jelasnya yang membuat bibir bawah Lala maju ke depan, cemberut.

"Beberapa, tapi selalu ada. Atau banyak, tapi enggak bisa diandalkan?" Tanya Arka.

"Beberapa" Jawab Lala yang terdengar ragu-ragu.

Arka tersenyum tipis, "pandai-pandai pilih teman, ya" Lanjutnya mengacak rambut gadis itu, "gue belum siap ngelihat lo berubah" sambungnya kembali yang langsung dapat pelukan dari Lala.

"Manis banget sih, Ar. Enggak kuat gue" ucapnya di tengah pelukannya.

"Iya, tapi enggak usah modus gini dong. Peluk-peluk segala. Teletubbies enggak kekurangan personil" sindir Arka yang langsung membuat Lala melepas pelukannya dan menepuk perut cowok itu pelan.

"Di kasih enak enggak mau" gumam Lala pelan yang tidak didengar oleh Arka. "Udah ah, gue masuk dulu" ucapnya setelahnya, tapi di urungkannya karena ponselnya berbunyi beberapa kali tanda chat masuk.

"Ingat, jangan dekat-dekat sama cowok lain" ucap Arka memperingati gadisnya itu.

"Hmm" sahut Lala mengacungkan ibu jarinya tanpa melepas pandangannya dari ponsel yang ada di tangannya.

"Jangan genit-genit, juga" sambungnya kembali.

"Iya" Lala kembali menjawab dengan tanpa menoleh.

"Gue serius, Key. Gue enggak mau berbagi lo sama orang lain" Lanjut Arka yang sudah mulai kesal dengan kelakuan ceweknya itu.

Lala langsung menoleh, "gue juga serius" balasnya tak mau kalah.

"Kalau serius lihat gue, yang ngomong itu di sini. Bukan di sana" tunjuknya ke arah ponsel yang dipegang Lala.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang