Ektra Part - 03 (Raka dan Arka)

33.2K 1.1K 51
                                    

"MAMA, ABANG NI BERANTAKIN KAMAR ADEK!"

"ENGGAK, MA, ABANG CUMA NUMPANG TIDUR."

"BOHONG, MA! LIAT NI, ALAS KASURNYA SAMPAI BERANTAKAN."

"ITUKAN MEMANG UDAH BERANTAKAN DARI TADI, DEK!"

"ENGGAK BANG, TADI MASIH RAPI. GARA-GARA ABANG NI."

Ya, begitulah keributan yang terjadi di rumah jika semuanya sudah pada ngumpul.

Pokoknya ada saja teriakan, aduan, gelak tawa dari mereka yang buat rumah tu jadi lebih ramai seperti pasar, enggak ada berhentinya.

Hadi yang mendengar teriakan dan aduan anak-anaknya itu melirik istrinya yang tidak merasa terganggu sedikitpun.

"Pusing enggak Yang ngadepin anak-anak kalau udah ribut gini?" Tanyanya.

Nana yang lagi membaca majalah Fashion menoleh kepada suaminya yang duduk bersebelahan padanya, lalu tersenyum "ributnya mereka itu udah jadi candu bagi aku, Yang. Kayak kalau enggak dengar keributan mereka, seperti ada yang kurang gitu. Malah kalau mereka diam-diaman, buat aku jadi seram ngelihatnya. Soalnya kan enggak biasa gitu" jawabnya.

Hadi tertegun, dia tau istrinya ini yang sudah menemaninya beberapa tahun belakangan ini tidak pernah sekalipun mengomelin atau bahkan memarahi anak-anaknya jika sudah berisik seperti sekarang. Istrinya selalu menikmati proses apa yang terjadi hari ini dan seterusnya.

Istri idaman, batinnya lalu mengacak penuh sayang kepala istrinya itu.


Nana memilih menutup kembali majalahnya dan fokus kepada suaminya "Kenapa? Kamu pusing ya?".

Hadi menggeleng "Gimana aku bisa pusing Yang, kalau berisik kayak gini bikin aku ngerasa lebih kelihatan hidup" ucapnya melebarkan senyum, "aku sama abang pernah ngerasain sepi, sampai kami berfikir kami hidup di alam yang berbeda".

Nana paham, Hadi selalu menjelaskan hal itu padanya. Tapi tetap saja setiap kali Hadi bercerita gimana masa lalu mereka, dia akan merasa perasaan sedih yang menyeruak. Terutama jika melihat keceriaan Abang sekarang, Nana gak bisa bayangin gimana bisa Raka anak yang seceria ini yang suka bercanda pada siapapun baik sama adik ataupun teman-temannya adalah anak yang pemurung dimasa lalunya.

Nana memeluk erat Hadi "It's okay Yang, itu udah lewat. Kita bahagia sekarang" ucap Nana menghibur suaminya.

"Thank you so much, and love you" bisik Hadi dan mengecup mesra kening istrinya itu.

Siapa bilang makin dewasa anak, orang tua bakalan punya banyak waktu untuk menghabiskan waktu berdua sama pasangannya. Itu bohong.

Bohong.

Buktinya sekarang ini, lagi asik-asiknya bermesraan, kedua anaknya Raka dan Arka sudah berlari mendekat menuju Nana dan Hadi.

"Ma abang gelitikin adek mulu" adu Arka yang sudah bersembunyi ditengah-tengah Hadi dan Nana.

"Adek duluan ma, abang lagi tiduran di gangguin" adu Raka tak mau kalah.

"Suruh siapa abang tidurnya di kamar adek" Balas Arka sewot.

"Loh kenapa emang kalau abang tidur di kamar adeknya sendiri? Salah?"

"Ya salah lah bang, abang kan punya kamar sendiri" jawab Arka yang sudah kelihatan kesal dengan abangnya itu.

Nana dan Hadi yang menyaksikan keributan secara langsung didepan mata mereka ini hanya bisa diam dan menyimak saja, tidak mau ikut campur. Mereka sudah tau dan hafal betul dengan ending apa yang akan terjadi selanjutnya.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang