Au/n : play Timeless - NCT U or Bimbang - B. Jodie
.
.
.
."Kak."
Kak Doyoung noleh ke gue. Asli mukanya pucat banget. "Kenapa?"
"Aku pulang naik taksi online aja ya? Nanti aku suruh Kak Ten bawa mobil kakak terus antar kakak pulang."
"Aku bisa bawa mobil sendiri nggak perlu suruh Ten, dan juga aku nggak bolehin kamu pulang sendiri, jadi aku yang bakal antar Kamu pulang."
"Kak jangan maksain diri, aku nggak mau kakak ken--"
"Aku nggak papa sayang."
Gue mendesah berat, mencoba untuk sabar. "Kak, sekali aja dengarin aku."
Kak Doyoung natap mata gue lekat yang gue balas dengan tatapan khawatir. Gue emang lagi khawatir sama dia. Kalian tau nggak tadi pas gue ke uks dia lagi tidur, terus gue suruh makan baru dua suap dia udah mau muntah, habis itu dia malah dipanggil buat keperluan osis dan dia nggak balik istirahat, dia full kegiatan osis sampe siang ini. Ini pun gue paksa buat istirahat, kalo nggak dia bakal terus lanjut kegiatan.
Gue ngegenggam tangannya yang ada di atas meja kantin. Dia cuma diam sambil natap tangannya yang gue genggam. Asli dingin banget tangannya.
"Sekali aja, ya?"
Kak Doyoung balik natap gue. "Aku nggak--"
"Kamu lagi nggak baik kak, jangan maksain kuat kalo kamu lagi nggak kuat. Aku terima kamu apa adanya, mau kamu sakit atau sehat aku tetap disini."
Kak Doyoung ketawa. Dih nih orang nggak tau kita lagi khawatir. "Aku tau itu, mana mungkin kamu pergi dari aku."
Tangan gue langsung gue tarik terus gue natap dia datar. "Serius ini."
"Mau banget diseriusin." goda kak Doyoung sambil ketawa.
"Au ah. Ngambek."
Kak Doyoung cuma ketawa. "Cie ngambek."
Ya Allah kuatkan lah hamba.
Ini kak Doyoung lagi nopang dagunya di atas meja sambil natap gue dengan masang muka cute banget. Ih gemes gue kan jadinya.
"Kak Doy ih!" Gue langsung nutupin mukanya pake tangan gue, dianya malah makin ngakak.
Nggak tau jantung gue udah lari-lari apa?
"Doyoung." Gue sama kak Doyoung sama-sama noleh. "Gue cari kemana-mana ternyata disini."
Ekspresi gue langsung berubah. Nggak tau kenapa, saraf di otak gue langsung respon begitu kalo ngeliat dia.
"Kenapa, Se?" tanya kak Doyoung ramah.
Cih. Sadar woi ini gue cewek lo di sini!
"Itu osis pada sibuk, bantuin kek."
Dih Dih, enak banget nyuruh-nyuruh. Gue berdiri dari duduk gue.
"Kak Doyoung lagi sakit kak, kakak nggak liat muka pucat gitu?"
Kak Sejeong langsung kaget dan langsung megang dahi kak Doyoung.
LAH INI KENAPA JADI DIA YANG ....
ARGGGHH PENGEN GIGIT ORANG AJA GUE.
"Astaga iya, lo kok nggak bilang sih kalo sakit? Ke uks aja yuk, istirahat. Atau mau gue izinin lo pulang?"
Sok perhatian. Masa iya kak Doyoung sakit harus pengumuman dulu sih? Sepenting apa dia? Ketua osis doang, kepsek aja sakit nggak mesti pengumuman.
"Gue nggak papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Kim Doyoung ✓ [Sudah Terbit]
Fanfiction[FULL VERSION] 𝓦𝓱𝓮𝓷 𝓭𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 𝓪𝓬𝓽𝓼 𝓽𝓱𝓮𝓷 𝓮𝓿𝓮𝓻𝔂𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓹𝓮𝓻𝓯𝓮𝓬𝓽 - 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 Cover by : karin ©Shereen2018 Highest rank #2 in kim Highest rank #1 & #42 in ff Highest rank #8 in Yuta Highest rank...