Berapa lama lagi gue harus bertahan dengan keadaan seperti ini? Keadaan yang sanggup buat berat badan gue turun drastis. Baru semalam gue ketawa-ketawa bareng Kak Doyoung, sekarang di pagi ini gue dengar kabar kalo Kak Doyoung lagi bareng Taerin yang lain.
Gue nggak tau kapan tuh cewek datang di kehidupan kak Doyoung dan tujuannya apa. Gue juga nggak tau kenapa harus dia. Apa Kak Doyoung mau cari pelarian dengan nama yang sama kayak gue? Atau justru gue pelariannya?
Gue tau gue salah, karena nggak seharusnya gue repot-repot mikirin kehidupan Kak Doyoung yang jelas-jelas udah jadi mantan gue. Tapi, rasanya perlakuan Mingyu ke gue jauh lebih nggak pantas buat gue.
Gue nggak tau dia lagi apa disana, dan gue nggak mau tau. Bukan gue nggak peduli, bukan gue nggak khawatir tapi keadaannya belum pas aja untuk gue komunikasi sama dia, meski dia nelpon gue terus tetapi tetap saja berakhir dengan sambungan terputus. Apa perlu hubungannya juga putus?
Kalo kata Jaehyun, menjaga komitmen itu lebih sulit daripada merencanakan dan mengatakan. Terlebih komitmen itu adalah penentu suatu keadaan kedepannya. Ya, gue akuin itu benar. 1000% benar. Dan sekarang gue sama Mingyu lagi acuh tak acuh dengan komitmen kita.
Kalau saja waktu dapat di putar, gue nggak bakal milih Mingyu dan gue bakal tetap nunggu Kak Doyoung atau mungkin gue bisa kembali lagi ke masa gue dengan Kak Yuta.
"Permisi mba, ini green teanya."
Gue menoleh ke arah pelayan cantik ini. "Lho, maaf saya nggak pesan minum. Mungkin salah meja."
"Oh nggak mba, ini yang pesan orang yang ada di situ." Gue otomatis mengikuti arah tangan pelayan tersebut yang menunjuk ke seorang laki-laki yang membelakangi meja gue.
"Siapa ya?"
"Kurang tau mba, dia bilang suruh di antara kesini. Kalau gitu saya permisi."
Gue mengangguk kemudian memberanikan diri ke arah laki-laki itu. Ia menggunakan hoodie putih, dengan kacamata bulat bertengger manis di hidungnya.
"Permisi." Tak lama setelah gue sapa, dia berbalik membuat gue langsung mengubah ekspresi wajah gue dengan sebal. "Jaehyun! Lo ngapain sok-sokan misterius gitu."
Jaehyun tertawa kemudian bangkit dari duduknya. "Cie kepo."
"Gue kira siapa anjir. Lagian lo ngapain sih?"
"Gue? Nggak tau, pengen gitu aja. Lo sendirian?"
"Menurut lo?"
"Oh iya Doyoung kan sama Choi Taerin bukan Lee Taerin."
Seketika gue menatap tajam mata Jaehyun yang malah di balas cengiran. "Bacot!"
"Eh, duduk kek capek nih gue."
Gue mengangguk kemudian kembali ke meja gue diikuti Jaehyun yang juga duduk di depan gue. "Lo nggak ke Korea?"
"Ngapain?"
"Jengukin bonyok lo lah bego."
"Nggak ada duit. Belum lagi ke Busannya berapa."
"Ya kan lo udah kerja sekarang."
"Baru dua hari bambang. Enak bener lo ngomong."
Jaehyun memutar bola matanya malas kemudian mengetuk-ngetuk jarinya di meja. Hening. Gue lagi sibuk mikirin hal-hal yang tadi belum selesai gue pikirin dan Jaehyun, gue nggak tau dia lagi mikirin apa. Mungkin hutangnya.
"Rin."
"Hm."
"Gue mau ngomong sama lo," Spontan gue natap dia. "Eum..."
Gue ngerasa ada yang nggak beres sama anak ini. Gue tau banget Jaehyun kalo lagi ada masalah dan mau cerita dia pasti bakal auto gagap.
"Apa? Ngomong aja."
Lagi, Jaehyun berdeham sambil sesekali mengetuk jarinya. "Gue, gue hamilin anak orang."
Please, gue salah dengerkan ya? Gue halu? Jaehyun? Seorang Jung Jaehyun ngehamilin anak orang? Nggak, nggak mungkin gue kenal banget siapa Jaehyun. Apa dia lagi ngeprank? Sekarang kan lagi jaman ngeprank gitu.
"Apaan sih lo becanda."
"Serius Rin. Mana mungkin gue bercanda sejauh ini."
"Lo ngagetin bego. Lo datang tiba-tiba, sok-sokan misterius, sekarang bilang begini. Siapa yang percaya?"
"Sumpah Rin, gue serius."
Gue natap manik matanya dan sialnya gue nggak nemu kalo dia bohong. Sial, sahabat gue rusak!
"Siapa yang lo hamilin?"
"Taerin." Gue auto tahan napas begitu Jaehyun nyebut nama itu. Gila kenapa sama cewek itu!? "Gue harus gimana? Sementara dia sekarang lagi dekat sama Doyoung. Gue takut dia ngejebak Doyoung dan bilang kalo dia hamil anak Doyoung. Please tolong gue, Rin."
DAMN! Nggak! Itu nggak boleh terjadi! No! Big no!
Ting!
You have a new massagerKak bunny : Taerin, im sorry...
Kak bunny : I ... I made a mistake. Taerin is pregnant with my child.
Kak bunny : sorry. Kita jalanin hidup masing-masing ya. Semoga masalah mu cepat selesai dan segera menikah. Sorry and bye.Baru juga diomongin. Dengan cepat gue mengetik untuk memberi tahu kalau itu bukan anaknya. Tapi....
"SIAL HP GUE MATI! ARGH!"
++++
YUHU ADA YANG KANGEN???
ADA YANG NUNGGU?
Maaf ya lama ga up soalnya aku kena writer's block :(( dan baru muncul ide buat nulisnya. So, im sorry...
Buat yang besok ujian semangat!! Jangan lupa sarapan abs Jaehyun sama Taeyong 🌚
See u...
Oh iya btw kalian masih setia ngeship Dorin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect | Kim Doyoung ✓ [Sudah Terbit]
Fanfiction[FULL VERSION] 𝓦𝓱𝓮𝓷 𝓭𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 𝓪𝓬𝓽𝓼 𝓽𝓱𝓮𝓷 𝓮𝓿𝓮𝓻𝔂𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓹𝓮𝓻𝓯𝓮𝓬𝓽 - 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠 Cover by : karin ©Shereen2018 Highest rank #2 in kim Highest rank #1 & #42 in ff Highest rank #8 in Yuta Highest rank...